177 S E R A T U S T U J U H P U L U H E N A M

Pagi sedikit sendu, hujan kembali menyapa lewat jendela yang berembun, derasnya rintik demi rintik yang turun membuat seseorang yang masih betah membuka matanya itu menangis, mulai memikirkan kesalahan apa yang tidak pernah Tuhan maafkan darinya.

Mengelus lembut perutnya, mulai berbisik lirih menyampaikan ketakutannya, dia bisa kehilangan harta, tapi tidak kehilangan anak untuk yang kedua kalinya.

"Bunda gak bisa sayang, tapi apa jadinya kamu lahir tanpa bisa Bunda temani"

Air mata itu menetes deras membasahi wajahnya, penyakit yang dia kira hanya akan menyerang sistem imunnya malah mengecewakannya, menimbulkan sel tumor ganas yang harus mereka obati, karena bisa saja kalau dibiarkan akan menyebabkan tumbuhnya sel kanker baru yang bahkan jauh lebih mematikan.

Telinganya kembali berdengung, dan penglihatannya buram seiring dengan sakit yang kembali hadir.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter