45 KESALAHAN FATAL

Setelah mengeluarkan uneg-uneg di dalam dada, aku terkejut dengan gurat merah padam dari wajah Alan. Dia tak pernah sedemikian marah, hingga menatapku tajam dan dahi pun mengerut. Apa aku salah bicara? Bukannya wajar saja kalau kukeluarkan segala yang ada di dalam hati?

"Apa masih ada lagi yang ingin kamu katakan?" tanyanya terdengar geram.

Lidahku sampai kelu untuk menjawab, otak juga seolah tak bisa berpikir sesaat. Melihat Alan begini, ketakutan menjalar hingga ke seluruh persendian dan rongga tubuh.

"Kamu boleh berkata apa pun tentang saya, tapi jangan bicara buruk mengenai keluarga saya, terlebih Ambu!" Seketika Alan berdiri, dan pergi begitu saja.

"A'...!" Aku memanggil dan mengikuti, tapi ia tampak sudah terlanjur marah. Tak ada yang bisa dilakukan, selain membiarkan dia berlalu. Pagar dibiarkan ternganga begitu saja. Aku mengambil jilbab, lalu memasangnya, untuk keluar menutup pagar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter