2 Bertemu

Tomi yang pada masa SMA mempunyai sifat cenderung pendiam, sekarang dia sudah menjadi seorang laki-laki yang dewasa, Tomi berubah menjadi seseorang yang lebih terbuka, dan tentunya dengan paras yang semakin tampan, khas sekali dengan kacamata yang dipakainya.

Tomi yang sekarang sangat beda dengan Tomi yang aku kenal pada masa dulu, dikehidupan yang sekarang dia banyak dikagumi oleh para wanita. Bagaimana tidak, selain wajahnya yang tampan, dia juga punya jabatan yang cukup tinggi diperusahaan.

Setiap pagi ketika masuk kantor Tomi selalu mendapatkan sambutan hangat dari para karyawan wanita "Selamat pagi pak Tomi" ada juga karyawan wanita yang berbicara lirih dengan temanya "haduuuuh....pak Tomi gantengnya nggak ketulungan ya, andai aja aku belum punya suami" begitu tuturnya sambil tersenyum pada sang teman.

Setiap mendapatkan sambutan hangat dari para karyawan wanita, Tomi hanya membalasnya dengan "Pagi juga" begitu ucapnya sambil menebar senyum ramahnya.

Sejak SMA sampai sekarang belum ada wanita yang bisa mengisi hati Tomi, walaupun banyak sekali wanita yang berusaha mendekatinya.

Karena usianya yang sudah cukup matang untuk berumah tangga, Sering sekali Ibunya Tomi berbicara perihal pasangan "Tom, usia kamu itu udah 37 Tahun loh...di usia segitu seharusnya udah mateng buat kamu menikah" Tomi mendengarkan nasihat ibunya sambil memakan apel dan sesekali melempar senyuman.

"Ayolah nak, apa lagi yang mau kamu kejar dudunia ini, karir kamu udah bagus, semua yang kamu inginkan udah kamu dapat, usia kamu juga udah sangat dewasa"

Adiknya yang semula hanya diam mendengar percakapan antara ibu dan sang kakak, tiba-tiba dia nyeletuk "iya tuh kak bener kata ibu, apa lagi yang mau kakak cari coba...?, kasihan tuh adik kamu kak"

Spontan Tomi menjawab "Adik yang mana lagi bambang...?, disini cuman kamu adik aku" begitu ucap Tomi dengan nada jengkelnya pada sang adik.

"Ada lagi kak, itu yang dibawah, kan adiknya kakak juga" mendengar ucapan sang anak ibu langsung memotong pembicaraan "Heeeh...udah-udah, ayok kita makan"

Setelah selesai sarapan Tomi berpamitan untuk berangkat kerja "Bu... aku berangkat kerja ya..!" begitu ucap Tomi berpamitan sambil mencium tangan ibunya.

"Hati-hati dijalan ya Tom, Oh iya.... jangan lupa cariin menantu buat ibu"

"Iyaaaaa, nanti Tomi cariin 3 menantu sekaligus buat ibu"

Sang adik langsung menyusul berpamitan dengan ibunya.

"Bu, Rudi juga berangkat ya.!"

"Loh, kamu mau kemana kok tumben makai pakaian rapi"

"Iya dong bu...hari ini aku mau bimbingan skripsi, nggak enak sama dosen, udah 2 minggu nggak bimbingan"

"Yaudah hati-hati dijalan"

"Oh iya bu ada yang kelupaan, cium dulu dong bu...jangan lupa sambil doain biar cepet ACC ya" begitulah ucap Rudi yang manja pada ibunya, padahal usianya udah 21 tahun.

Setelah berpamitan Rudi langsung berangkat kuliah.

Sesampainya dikantor, Tomi terus-terusan kepikiran untuk mencarikan menantu untuk ibunya, sampai-sampai terkadang Tomi merenung sendiri diruang kerjanya. Reky sebagai teman kerjanya, ketika melihat Tomi merenung langsung menghampiri sambil bertanya "Tom, hey, ngapain bengong nggak jelas gitu, udahlah cerita aja sama temen baikmu ini, dijamin semua masalah terselesaikan".

Dengan muka yang lesu, Tomi menjawab dengan nada pelan "Hah, Biasalah rek, ibu aku nanyain calon menantuuuu terus, pusing juga kepalaku lama-lama"

"Ya wajar aja lah Tom, umurmu itu udah cukup buat beristri. hidupmu itu udah bener-bener mapan, tapi dari kemapananmu itu baru ada 99% jadi ada 1% lagi yang harus kamu cari dan kamu dapetin buat nglengkapin jadi 100% dan aku yakin pasti kamu tau lah tom apa yang aku maksud."

"Maksud kamu istri...?

"Iyalah...apalagi kalau bukan istri"

Sepulang kerja sambil duduk diruang tamu Tomi teringat dengan sesosok wanita yang pernah dekat denganya dimasa-masa kecilnya sampai SMA, dia adalah melinda. begitu teringat dengan melinda, dia langsung berusaha untuk mencari tahu kabar melinda dari sosial media. sayangnya Tomi tidak menemukan apapun tentang melinda di sosial media.

Tidak menyerah sampai situ, Tomi menghubungi beberapa temanya untuk mencari tahu kabar dari melinda dan untuk meminta nomor Hpnya.

Tiga hari setelah itu ketika hari libur, Tomi pergi ke kedai kopi yang jauh dari keramaian untuk menenangkan diri. dia memesan secangkir kopi "mas, espresso satu dong, sama pisang kejunya satu porsi"

"Oke...tunggu sebentar ya"

"Oke"

Kopi yang dipesanpun datang "espresso dan pisang keju, silahkan dinikmati"

Sesaat setelah itu Tomi menghirup aroma kopi tersebut lalu meminumnya. Sembari menikmati kopinya Tomi juga membaca sebuah buku novel.

Selang beberapa menit, ketika Tomi sedang menyruput kopinya ada seorang wanita yang datang kekedai dengan pakaian syar'i dan wajahnya yang cantik. Sekilas dia teringat dengan melinda karna parasnya yang sangat mirip, namun dia juga tidak begitu yakin karena penampilanya begitu berbeda dengan Melinda yang dulu dia kenal.

Ketika wanita itu duduk, Tomi menghampirinya "maaf saya boleh duduk disini..?."

" iya...boleh, silahkan duduk" begitu jawab wanita ini dengan ramah .

Untuk menjawab rasa penasaranya, Tomi langsung bertanya kepada wanita ini "maaf, kalau boleh tau namanya siapa ya mbak..? begitu ucap Tomi sambil menyodorkan tanganya untuk bersalaman.

"Melinda, panggil aja Linda" begitu jawabnya, namun tidak menanggapi ajakan salaman dari Tomi.

Mendengar jawaban dari wanita tersebut, seketika Tomi berfikir jika wanita ini benar-benar Melinda yang ia maksud. Tomi lalu memperkenalkan dirinya.

"Oh iya, nama aku Tomi"

Ketika Tomi memperkenalkan dirinya, seketika wanita ini tersedak, Tomi pun memberikanya air mineral untuk wanita tersebut "ini minum dulu", "maaf kalau ada yang salah dari omongan aku"

Wanita ini mengelap mulutnya dengan tisyu sambil berkata "nggak, nggak papa kok" dia melanjutkan dengan bertanya dengan Tomi

"Kamu Tomi yang waktu SMA orangnya pendiem kan..!" begitu ucapnya dengan sedikit rasa tidak yakin.

Tomi menjawab dengan tersenyum "iya Mel"

Dengan rasa penasaranya, Melinda lanjut bertanya "kamu itu Tomi yang dulu rumahnya sandingan dengan aku, lalu kalau aku ada tugas yang ngerjain itu kamu kan ?!."

"Iya mel, ini aku Tomi yang kamu maksud, kamu apa kabar ?."

"Aku baik Tom, kamu juga apa kabar ?."

"Kabarku baik sekali Mel, apa lagi setelah bertemu sama kamu." begitu ucap Tomi dengan rasa bahagia.

"oh iya...kamu kok bisa berubah banget sih Tom, maksud aku, kamu itu kok bisa beda banget dari yang dulu."

"Ya gitu lah Mel, waktu terus berjalan kalau aku nggak bisa merubah diri jadi lebih baik ya pasti aku nggak bisa jadi seperti sekarang."

Sesekali Tomi menyruput kopinya yang sudah mulai dingin sembari mengobrol "kamu di Surabaya ada kegiatan apa Mel ?."

Melinda menjawab dengan tersenyum-senyum karena rasa bahagia ketika bertemu Tomi "nggak ada sih Tom, aku ke surabaya sengaja ngambil cuti tahunan untuk liburan, habisnya suntuk di Palembang kerjanya cuman ngadepin monitooooor terus sepanjang hari."

Ketika Melinda sedang bercerita tentang kegiatanya di palembang tiba-tiba Tomi nyeletuk "kamu itu dari dulu nggak berubah ya mel, cerewetnya masiiih aja sama kayak dulu" Tomi tersenyum lalu melanjutkan ucapanya "tapi ada kok yang berubah dari diri kamu"

"Apa itu?."

"Kamu makin cantik dengan hijab."

avataravatar
Next chapter