10 Part 9

Flashback

[Iris: 25 tahun, seminggu setelah bertemu Eros, dua minggu sebelum kejadian yang menimpa Iris]

"Saya mengucapkan banyak terima kasih untuk kerja sama kalian selama pemotretan majalah ini! Untuk merayakannya saya putuskan malam ini saya akan mentraktir kalian semua!" ucap CEO majalah Elle dengan wajah puasnya. Kabar itu tentu saja disambut baik sama semua rekan-rekan kerja Iris baik itu para model, penata rias, fotografer, dkk.

Banyak yang mengusulkan untuk makan malam bersama lalu dilanjut dengan pergi ke klub malam yang sedang hits dan baru dibuka beberapa minggu lalu di pertengahan kota Paris.

Awalnya Iris sempat menolak untuk pergi ke klub malam baru itu karena Iris merasa bersalah jika pergi sendirian tanpa Eros. Dia masih ingat dengan ucapan Eros yang mengingatkannya untuk tidak sembarang pergi ke klub malam jika tidak ada dirinya yang menemani Iris.

Memang terdengar sedikit posesif tapi Iris tetap senang saat mendengar peringatan itu keluar dari mulut kekasihnya. Walau sebenarnya ia tau bahwa salah satu alasan yang membuat Eros memperingatinya adalah karena dirinya yang tidak kuat minum.

Sayangnya tolakannya dianggap angin lalu sama rekan-rekannya, mereka terus membujuk Iris untuk pergi ke klub malam itu karena bagaimana pun juga Iris adalah model utama di majalah mereka!

Iris sudah berusaha membuat dan mencari seribu alasan lain tetapi mereka malah menyuruh sang CEO sendiri yang turun tangan membujuk Iris dan mau tidak mau Iris pun terpaksa mengiyakan ajakan sang CEO karena dia juga merasa tidak enak jika harus menolaknya.

Sebelum masuk ke klub malam itu, Iris pun bertekad bahwa dia hanya akan duduk 1 sampai 2 jam disana dan secepat mungkin pulang ke apartemen Eros. Dia tidak mau ada paparazi yang memotretnya di klub malam itu dan berakhir dengan Eros yang tau jika Iris pergi tanpa sepengetahuan pria itu.

Semakin malam, klub malam baru itu pun semakin ramai. Sudah 3 jam lamanya Iris ada di dalam klub malam itu, tekad yang awalnya hanya duduk 1-2 jam pun sudah hilang dari ingatannya.

Semua itu dikarenakan keadaan Iris yang saat ini sudah mabuk berat, dia yang awalnya tidak berniat minum pun terus dipaksa minum oleh rekan-rekan kerjanya pasalnya karena dia adalah model utama di majalah Elle, semua orang pada menawarinya untuk bersulang dan walaupun gelas Iris kecil tapi bisa dibayangkan kira-kira 20 orang bersulang dengan Iris dan setiap cairan di gelas itu harus diminum Iris hingga habis untuk menghargai mereka yang mensulanginya. Alhasil Iris pun menjadi mabuk berat, dia yang malam itu sudah mabuk pun hanya bisa pasrah ditarik teman-teman modelnya ke lantai dansa.

Sesampainya di lantai dansa, teman-temannya pada memencar kemana-mana, mungkin untuk mencari mangsa baru untuk melewati malam berdua sedangkan Iris hanya menari sesukanya, dia bahkan tidak memikirkan reputasinya sebagai seorang model yang sedang naik daun lagi, Iris hanya menari-nari mengikuti irama musik seakan-akan tak ada beban di dunia ini. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah ingin bersenang-senang dan tidak memikirkan apapun.

~•~

•••MATURE CONTENT 21+•••

Cerita selanjutnya mengandung konten dewasa!!! Harap bijak dalam membacanya dan tidak dianjurkan untuk anak dibawah umur 🔞

Note: Cerita ini hanya pure imajinasi dan khayalan dari penulis, jika ada adegan yang salah atau merasa terganggu dengan adegan dalam cerita boleh di-skip bagian ini 🔚

.

.

.

[Alvertos: 32 tahun]

Dipojok lain di dalam klub baru itu, seorang pria tampan sedang menatap Iris dengan intens. Dia adalah Alvertos Dimitriou, seorang konglomerat dan Billionaire ternama di Yunani.

Dari pertama kali wanita itu masuk ke dalam klub miliknya, entah kenapa dia merasa ketertarikan kuat pada wanita itu! Wanita itu sangatlah cantik dengan busana dress merah sexy sepaha yang melekat erat di tubuh rampingnya dan kaki jenjang yang mampu mengoda setiap pria yang memandangnya.

Wanita itu berhasil membangkitkan sesuatu dalam dirinya dan tubuh sexynya hanya membuat Alvertos semakin lapar akan dirinya. Ia akan pastikan malam ini, wanita cantik itu hanya akan menjadi miliknya seorang!

Sepanjang malam pandangannya tidak pernah lepas dari semua gerak-gerik wanita itu dari ia yang dipaksa minum oleh rekan-rekannya sampai wanita itu yang sekarang sudah mabuk berat dan menari dengan gerakan sensual yang mampu memikat perhatiaan setiap pria yang berada di lantai dansa itu.

Damn! Miliknya langsung menegang saat melihat tarian-tarian sensual yang dilakukan wanita itu di lantai dansa klubnya itu. So sexy and so hot!

Ada rasa cemburu yang mendalam pada diri Alvertos ketika melihat beberapa pria hidung belang menatap wanitanya seperti singa yang siap menerkam tubuh wanita sexy itu. Saat seorang pria hidung belang mendekati wanita cantik itu dan mencoba mencium paksa bibir wanitanya disitulah batas kesabaran Alvertos.

Tanpa pikir panjang Alvertos langsung jalan ke arah wanitanya dan melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu sambil menatap dingin pria belang itu seakan bilang bahwa "Wanita ini milikku! Jika kau berani macam-macam maka kau akan tau akibatnya!" dan di detik itu juga wajah pria hidung belang itu tiba-tiba berubah pucat dan langsung berkata "S...sorry Bro, aku tidak tau dia milikmu" sambil mengangkat tangan gemetarnya lalu langsung kabur dari hadapan Alvertos.

Saat ini Alvertos baru sadar bahwa wanita cantik ini sudah berada di pelukannya dan tanpa sadar wanita itu sudah membalikan tubuhnya dan mengalungkan kedua tangannya di leher Alvertos sambil tersenyum, menari sensual dan merapatkan tubuhnya pada Alvertos. Alvertos yang mendapat perlakuan ini pun semakin tidak sabar untuk memiliki wanita dihadapannya ini.

"Siapa namamu koukla?" tanya Alvertos di telinga wanita itu.

[Bahasa Yunani 'koukla': boneka/ biasa digunakan untuk mengatakan bahwa wanita itu cantik].

"Namakuuu...Iriss... ya itu namaku!" jawab Iris dengan suara mabuknya sambil tersenyum manis pada Alvertos. "Kauuu...siapa?" tanya Iris.

"Aku Vertos, senang berkenalan denganmu Iris" ucap Alvertos tersenyum sambil mengelus lembut wajah Iris. Semakin dekat Alvertos dengan wanita ini, semakin dia menyadari bahwa wanita ini benar-benar cantik alamiah, lihat saja sekarang wanita ini bahkan sedang menatapnya dengan wajah polos mabuknya dan itu membuatnya semakin susah mengontrol dirinya. Bibir ranum itu terlihat sangat sexy dan mata sayu wanita itu menatap Alvertos seperti memintanya untuk segera bercinta dengannya dan itulah yang bakal Alvertos lakukan malam ini!

Tanpa menunggu lagi Alvertos langsung mendaratkan ciumannya pada bibir Iris, awalnya Iris yang mendapat serangan mendadak itu hanya bisa terdiam. Tetapi Alvertos terus memperdalam ciumannya, menggigit dan melumat intens bibir ranum Iris sampai pada akhirnya Iris pun terbuai oleh perlakuan pria itu.

Iris hanya bisa memejamkan matanya dan membalas setiap ciuman dengan ciuman yang tak kalah panas dengan yang diberikan pria itu padanya.

Ciuman mereka pun semakin bergairah dan semakin panas. Tepat ketika tangan Alvertos mengembara ke ritsleting gaun Iris dan mulai menurunkannya, seketika itu juga Alvertos tersadar bahwa mereka masih di lantai dansa. Tidak mungkin dia melakukan hal itu disini dan membuat semua orang mempertontonkan tubuh sexy Iris! "Iris hanya milikku" ucapnya dalam hati.

"Ayo ikut aku!" bisik Alvertos di telinga Iris. Wanita itu bahkan belum sempat menjawab dan langsung ditarik oleh Alvertos menuju suatu ruangan mewah di lantai atas.

Karena Alvertos adalah pemilik klub malam baru ini, maka dari itu dia memiliki penthousenya sendiri diatas klub malamnya itu dan disinilah dia membawa Iris untuk bercinta dengannya.

Sesampainya di penthouse mewahnya, Alvertos kembali menangkup wajah Iris dan didekatkan wajahnya hingga bibirnya menempel sempurna di bibir Iris.

[Iris pov]

Masih dalam keadaan berciuman, Iris yang sedang mabuk merasa tubuhnya melayang saat pria itu menggendongnya dan dalam sepersekian detik, Iris sudah merasakan kasur empuk di punggungnya disusul dengan tubuh berotot yang menindihnya.

Vertos yang sudah bergairah pun dengan cepat membuka semua pakaiannya kemudian merobek dress Iris, membuka pengait bra hitamnya lalu membuangnya sembarangan arah.

Pria itu terus melumat rakus bibir ranum Iris, begitu juga Iris yang membalas semua ciuman dari pria itu. Sambil memperdalam ciumannya, tangan pria itu juga mulai meraba-raba pahanya. Alih-alih memberontak Iris malah semakin menikmati sentuhan serta lumatan panas yang pria itu berikan. Pria itu kemudian menurunkan ciumannya ke dagu Iris, lehernya, kemudian turun terus sampai ke dada Iris.

Dengan rakus pria itu melumat dan memeras puting Iris, menyercapnya lalu mengigitnya. Tangan pria itu terus menyentuh kulit telanjangnya, Iris yang merasakan sensasi itu hanya bisa menggantungkan kepalanya ke belakang dari kehangatan dan euphoria yang diberikan sentuhan pria itu, lengannya pun sudah bertumpu pada bahu Vertos.

"Aahhh..." desah Iris saat nafas pria itu mengenai kulitnya. Desahan wanita itu semakin membuat Alvertos semakin terangsang. Samar-samar Iris menyadari bahwa pria itu sedang meletakkan kepalanya di atas perutnya kemudian menghembuskan nafasnya lalu memberi beberapa kecupan disana sedangkan tangan pria itu sudah mulai meraba area kewanitaannya, sambil mendesah berat, tangan Iris dengan refleks meremas rambut lembut pria itu.

Kemudian dirasakannya ciuman dan kecupan pria itu yang bergerak semakin kebawah, "Aahhh...P..Pleasee" desah Iris tak kuasa menahan siksaan yang diberikan pria itu. Setelah mendengar desahan sexy Iris, pria itu dengan cepat melepaskan celana dalam Iris dan melemparnya ke lantai.

Pria itu membuka lebar paha Iris kemudian menenggelamkan kepalanya menuju area kewanitaan Iris, menghirup, mencium, dan melahap miliknya lalu memasukan jarinya satu persatu ke dalam milik Iris. Sangking nikmatnya Iris terus mendesah berat sambil meremas kuat seprei kasur yang ditidurinya dan tak berapa lama kemudian sekujur tubuh Iris pun bergetar dan keluarlah cairan organisme dari miliknya yang detik itu juga langsung dilahap habis oleh Vertos.

Vertos yang sudah sangat terangsang pun langsung memposisikan miliknya diantara paha Iris. Bibir Vertos kembali mencium bibir ranum wanita itu saat Vertos memasuki dirinya kemudian mulai bergerak di dalam Iris dengan tempo yang sangat cepat. Iris hanya bisa pasrah memenuhi setiap dorongan dari pria itu dan membuat dirinya seliar kemauan pria itu.

Pria itu mendorong juniornya semakin dalam dan terus menambah kecepatannya hingga membuat Iris beberapa kali meraih puncak kenikmatannya. Tak lama kemudian, dengan meleguh panjang Vertos pun akhirnya meledak dan menyemburkan semua cairan spermanya di dalam Iris.

Setelah puas melakukan beberapa ronde dengan Iris, perlahan pria itu pun akhirnya melepaskan miliknya dan mulai berbaring di sebelah Iris yang sudah kelelahan itu lalu diraihnya Iris ke dalam pelukannya dan ditariknya selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka berdua.

~•~

avataravatar
Next chapter