9 Part 8

[Eros: 30 tahun, Iris: 25 tahun]

Setelah sampai di bandara Charles de Gaulle, Eros pun langsung menelepon beberapa EO dan menyuruh asistennya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan acara lamarannya hari ini sedangkan Eros sendiri sedang di toko perhiasaan ternama di Paris untuk membeli cincin yang akan digunakannya untuk melamar Iris di menara Eiffel.

Hal selanjutnya yang dilakukan Eros adalah membeli sebuket bunga mawar merah untuk calon tunangannya itu. Saat Eros sedang mau membuka pintu mobilnya, tiba-tiba hpnya berbunyi dan dengan segera dia mengangkatnya....kabar buruk yang diucapkan asistennya seperti ledakan bom yang dilempari tepat di depannya.

Tanpa sadar bunga yang digenggam Eros pun jatuh ke tanah dan tanpa menghiraukan nasib bunga cantik itu lagi Eros pun langsung naik ke mobil sportnya menuju lokasi kecelakaan yang menimpa kekasihnya itu.

Asistennya memberitahukan Eros bahwa Iris mengalami kecelakaan di sungai Seine. Kejadiannya begitu cepat, seorang pencopet yang sedang lari dari kejaran polisi, tiba" menabrak sembarang orang" yang sedang berjalan di daerah sungai Seine.

Saksi mengatakan bahwa sangking paniknya si pencopet yang sedang berlari itu, ia menabrak sembarang orang-orang di jalanan dan salah satu orang yang sengaja didorongnya adalah Iris.

Sang pencopet sengaja mendorong beberapa orang ke sungai Seine supaya orang-orang pada panik dan memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur dari polisi. Naasnya adalah Iris adalah salah satu korban yang di dorong dengan kuat dari belakang dan membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan sehingga berakhir kecebur di sungai yang dingin itu.

Orang-orang yang melihatnya pun langsung mencari bantuan tetapi sampai saat ini masih ada dua korban masih belum ditemukan. Eros yang baru sampai di lokasi kejadian langsung menyuruh orang-orang kepercayaannya untuk mencari kekasihnya tersebut. Segala cara dan bantuan sudah dikerahkan para polisi untuk menemukan Irisnya tetapi sampai malam pun tidak ada tanda-tanda mengenai Irisnya sedangkan korban lainnya sudah dilarikan di rumah sakit, ada 1 korban dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang masih belum ditemukan.

Waktu seakan berjalan sangat cepat, sudah 2 bulan Eros berada di Paris dan setelah sebulan pencarian Irisnya yang hilang di sungai Seine, para polisi sepakat menyatakan bahwa kekasihnya itu telah dinyatakan meninggal dan kemungkinan besar jasadnya sudah terurai/sudah dimakan oleh ikan yang ada di sungai tersebut.

Para polisi dan orang-orang kepercayaannya hanya menemukan robekkan baju Iris, sepatunya dan tas yang hari itu dipakainya. Karena sudah tidak ada yang bisa dicari maka polisi pun menutup kasus ini dan menghentikan pencarian terhadap Iris Bellucci.

Eros begitu terpukul dengan kabar itu, dia tidak menyangka calon tunangannya akan secepat itu meninggalkannya. Baru saja dia membulatkan tekad untuk melamar wanita itu tetapi kenapa kejadian naas ini menimpa Irisnya? Eros bahkan belum sempat mengatakan bahwa dia mencintai wanita itu.

Selama ini Irislah yang mengatakan bahwa dia mencintai Eros tetapi Eros hanya membalasnya dengan ciuman di kening/ pipinya dan mengucapkan aku juga menyayangimu.

"Kenapa takdir begitu jahat terhadap dirinya?"

"Apakah Eros tidak pantas untuk bahagia?"

"Dulu Gemmanya yang menghilang, sekarang Irisnya juga ikut menghilang!"

"Kenapa semua wanita yang dicintainya pergi meninggalkannya?" tanyanya dalam hati.

Baru saja Eros mau keluar dari kamarnya yang di apartemen Paris, tiba-tiba matanya menangkap sesuatu di tempat sampah dan betapa terkejutnya dia ketika tahu bahwa benda-benda itu adalah 2 buah testpack beserta kotak-kotaknya.

Dengan tangan gemetar Eros akhirnya memungut testpack tersebut. Hal pertama yang dilihatnya adalah 2 garis pink di kedua testpack kecil itu yang berarti kini Iris tengah mengandung dan besar kemungkinannya jika janin yang dikandung Iris itu adalah calon anaknya.

Setelah setahun berpacaran dengan Iris, Eros mulai melakukan hubungan intim dengan kekasihnya itu. Semuanya berawal dari sebuah ciuman yang dilakukan Iris saat malam tahun baru setahun yang lalu ketika mereka baru pulang dari bar di Venice.

Eros yang waktu itu sudah mabuk berat akhirnya jatuh dalam godaan tersebut, dari sebuah ciuman berubah menjadi lumatan dan kemudian berakhir di kamar hotel yang terletak di sebelah bar di Venice.

Sejak saat itu chemistry romantis mulai tumbuh dalam hubungan mereka dan melalui hubungan" intim tersebutlah Eros dan Iris mulai mengexplore dan mengenal lebih dalam tentang pasangannya.

Terakhir yang Eros ingat sebulan yang lalu, dia memang pernah beberapa kali melakukan seks dengan Iris tetapi untuk berjaga-jaga, dia selalu ingat memakai pengaman walaupun pengaman itu tidak bisa menjadi jaminan untuk tidak menghamili Iris. Tetap saja ada kemungkinan kecil kalau pengamannya bocor bukan? Kalau Iris hamil anaknya, itu berarti Eros memang sudah ditakdirkan untuk menjadi seorang ayah.

Sebenarnya bukannya Eros tidak mau menjadi seorang ayah, malahan di usianya yang sudah mau menginjak umur 30, Eros dengan pekerjaan yang mapan sudah sangat siap memiliki beberapa anak dan berharap bisa segera memberikan cucu-cucu pada orang tuanya. Dari dulu Eros memang sangat menyukai anak-anak, hanya saja untuk memiliki seorang anak, Eros juga harus memikirkan kondisi Iris.

Eros tahu bahwa tuntutan paling utama seorang model itu adalah memiliki tubuh ideal yang ramping dan sexy. Jika dia sampai membuat Iris hamil maka itu akan mempengaruhi pekerjaan Iris sebagai seorang model yang sedang naik daun itu.

Mengetahui fakta bahwa Eros yang sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah membuatnya sangat terpukul, dia hanya bisa memegang dadanya seakan ada suatu benda tajam yang menusuk tepat di hatinya.

"Tidak! Tidak anakku juga!"

"This is too much!"

"Why? Kenapa harus mereka?"

"Maafkan aku Iris!"

"Maafkan Papà nak!"

"Papà telah gagal menjaga kalian berdua"

"Kalian ada dimana?" ucap Eros sambil menangis tersedu-sedu.

Sejak mengetahui fakta buruk itu, Eros hanya bisa pergi ke bar di Paris dan menghabiskan hari-harinya ditemani minuman beralkohol. Semua sahabat-sahabatnya yang sudah tidak bisa melihat sikap Eros yang depresi ini akhirnya ikut menetap di Paris dan mencoba menghibur sahabat mereka yang sedang berduka.

Sejak kejadian itu Eros berubah menjadi seorang pribadi yang baru, dia yang dulunya murah tersenyum sekarang berubah menjadi pribadi yang dingin walaupun kadang Eros masih tersenyum tipis tapi siapapun yang melihat matanya pasti tahu bahwa telah terjadi sesuatu padanya yang membuat mata pria itu kini terlihat kosong dan redup. Seperti ada sesuatu yang hilang dari dirinya?

Para sahabat dan keluarga Eros hanya bisa berharap ada mujizat yang bisa mengembalikan Eros mereka menjadi Eros yang dulu lagi.

~•~

avataravatar
Next chapter