webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

106. Suddenly Fauzan

Nadia berjalan ke sebuah ruangan. Di sana, ia berjalan sendirian dengan membawa satu kantung plastik yang sangat besar sekali. Kantung plastik itu berisi kotak-kotak kecil berukuran tiga kali tiga sentimeter dengan ketebalan sekitar dua sentimeter. Di dalam kotak itu, terdapat dua Snack untuk camilan. Sedangkan di dalam kantung plastik yang lumayan besar itu, terdapat sekitar lima puluh kotak Snack.

Nadia berjalan sudah sampai di ruangan yang dimaksud. Nadia masuk ke dalam ruangan itu. Di dalam ruangan sudah ada Mika yang sedang duduk menghadap laptopnya.

Di dalam ruangan itu, sudah tertata bangku-bangku yang menghadap ke arah proyektor. Di bawah proyektor yang terpasang itu, ada Mika yang menghadap bangku itu. Terdapat juga dua bangku utama yang digunakannya untuk orang penting pula.

"Nad? Kamu sudah datang?" sapa Mika begitu melihat Nadia yang baru saja masuk.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com