webnovel

22. kecemburuan Amarilis di mulai.

Nafisah mengelap keningnya yang sudah berkeringat.. setelah berlatih kuda tadi, tanpa di duga senior Amarilis menyuruh semua murid untuk berlari mengelilingi lapangan pacu.

Sial! Wajah senior Amarilis tidak enak di pandang sama sekali, Nafisah jadi sebal harus melihatnya.

"Nih, diminum." Nafisah terdiam dan melihat botol berwarna oranye sudah ada didepan wajahnya. Saat melihat ke arah orang yang memberikannya, Nafisah langsung membuang muka tak suka.

"Kau kenapa? wajahmu tidak senang begitu melihatku?." Amarilis menegur Nafisah yang terlihat tidak suka dengan kedatangan dirinya.

"Tidak usah repot-repot kak, Kita tidak terlalu dekat. Jadi kakak tidak perlu memberikan minum padaku." Nafisah masih berusaha bersikap dengan baik. Walaupun dalam hatinya ingin sekali pergi dari hadapan kakak kelasnya ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter