1 Prologue

Todoroki fucking Shouto memiliki sebuah rahasia. Rahasia yang tak ada seorangpun tau dan sepertinya sama sekali tidak ada niatan untuk memberitahakannya pada siapapun, termasuk pada sahabat baiknya sendiri, Midoriya fucking Izuku slash Deku. Tapi ada satu orang yang mengetahui rahasia si boneka salju itu ーmeskipun orangnya sendiri tidak tauー, dan orang itu adalah dirinya, The Amazing Bakugou Katsuki.

Bukan salahnya jika dia tauーfuck, bahkan dia sama sekali tidak sudi untuk mengetahui rahasia apapun yang dimiliki si brengsek yang sudah menginjak-nginjak harga dirinya saat festival sekolah dulu. Hell, jika Katsuki bisa memilih, ia akan lebih memilih untuk tidak mengetahuinya sama sekaliー kalau bukan karena otak jeniusnya dan juga sifat observan yang ia miliki, dirinya tidak akan pernah tau.

Tidak pernah sekalipun Katsuki merutuki kejeniusannya sebelum kasus ini, bahkan dirinya berharap bisa seperti para monyet idiot itu yang selalu bersikap bodoh setiap saat tanpa mengetahui ada hal besar tersembunyi di sekitar mereka. Yah, meskipun sebenarnya rahasia si Icyhot itu bukanlah sesuatu yang menghebohkan kalau menurut Katsuki ーorangnya saja yang terlalu self-conciousー. Dan Katsuki yakin kalau para idiot itu akan bersikap seperti biasanya meskipun mereka mengetahuinya, paling mereka hanya akan shock saja diawal terus akan menghujani si Icyhot itu berbagai pertanyaan yang sudah bisa Katsuki bayangkan, sebelum semuanya menguap begitu saja seolah-olah rahasia itu tidak pernah ada—tipikal para idiot—.

Katsuki juga bisa membayangkan bagaimana wajah yang akan ditunjukkan para monyet itu ketika mengetahui rahasianya, terlebih lagi Deku. Hahaha, rasanya menyenangkan jika melihat wajah shock Deku yang perlahan-lahan berubah menjadi pucat dan merasa canggung ketika menyadari sikapnya terhadap si Dual tone selama ini. Sedetik kemudian perasaan Katsuki berubah menjadi hambar ketika terbersit bayangan wajah Deku yang memerah hanya karena berdekatan dengan si maniak soba. Perasaan tidak nyamanpun langsung menghampirinya ketika membayangkan perasaan betapa senangnya si kutu buku itu setelah tau rahasia Strawberry Shortcake terlebih perasaannya, pasti Deku akan langsung menyatakan cintanya dan semuanya akan berakhir menjadi sebuah cerita Happy Ending untuk mereka dan semua orang di sekitar mereka kecuali Katsuki. Hanya membayangkannya saja sudah membuat Katsuki merasakan kembali tonjokan All Might saat ujian semester pertama, apalagi kalau hal itu benar-benar terjadi mungkin rasanya bakalan seperti ditonjok All Might dengan Full Power di masa kejayaannya.

Tapi meskipun hal yang Katsuki tidak inginkan bakalan terjadi jika rahasia itu terbongkar, Katsuki tetap berharap jika si tomat bulukan itu segera memberanikan diri untuk memberitahukannya. Dirinya sudah terlalu lelah, sudah tak sanggup lagi, ia stres berat harus menyimpan semua rahasia si setengah-setengah sialan ituーbukan hanya penampilan saja yang setengah-setengah, tapi sifat dan sikapnya juga setengah-setengah (hal yang paling Katsuki benci)ー Katsuki sudah muak dengan semua bullshit ini. Hanya karena menyimpan satu rahasia saja tapi konsekuensi yang harus diterimanya, anjir nyekik banget. Jika saja si Icyhot itu membeberkan rahasianya pasti dirinya bakalan bebas dari semua perasaan yang telah menggerogotinya selama ini. Katsuki tidak akan pernah tersiksa lagi, dia akan terlepas dari beban yang menimpanya, dia tidak akan peduli lagi pada si maniak soba, dia tidak perlu lagi bertingkah bodoh hanya demi menghiburnya yang selalu sedih karena memikirkan Deku. Dia akan benar-benar bebas, dan jika saat itu tiba mungkin Katsuki akan mengadakan sebuah pesta, acara syukuran, atau mungkin pergi liburan ke pulau tropis. MUNGKIN.

Katsuki bisa saja membeberkan rahasia Termostat berjalan itu, tapi dia bukanlah orang yang seperti itu. Sebrengsek-brengseknya Katsuki, sebajingan-bajingannya dia, dirinya tidak akan pernah membuka aib atau rahasia seseorang hanya demi kepentingannya sendiri. Kalau dia bisa, dia akan membeberkannya dari dulu saat dirinya menyadari rahasia terbesar si Icyhot, sehingga dirinya tidak akan pernah menderita seperti sekarang ini. Memang benar kalau dirinya suka mencari kelemahan orang lain dan menggunakannya agar dia bisa menang, tapi yang digunakannya untuk menang adalah kebiasaan, titik buta, batas kemampuan, syarat mengaktifkan kekuatan, tipe kekuatan dan kelemahan, sesuatu yang bisa ia gunakan tidak hanya demi kemenangan tetapi juga bisa mengasah dirinya lebih baik dan menjadikannya lebih kuat lagi. Seperti yang dilakukannya pada Deku saat tau kalau dia akan fokus pada serangan tangan kanannya, sama seperti yang dilakukannya pada Shitty-for-Brain saat ia tau kalau lawannya tidak bisa terus mengeraskan dirinya dalam waktu lama, atau apa yang ia lakukan pada si manusia burung saat menyadari bahwa cahaya adalah kelemahan bayangan. Heck, dia bahkan sengaja mengincar sisi kiri si Icyhot untuk mengetes sejauh mana kekuatannya bisa mengimbangi lawan yang lebih kuat darinya meskipun harus mengorbankan kemenangannya—meskipun pada akhirnya si brengsek itu sama sekali tidak menggunakan apinya, dan itu membuatnya sangat-sangat kesal—.

Dia bisa saja mengancam akan membocorkan rahasianya jika ia tidak menggunakan apinya, kalau perlu mengancam akan membeberkan the sob story of I'm-the-most-pitifull-person-in-the-worlds yang tidak sengaja ia dengar kepada semua orang. Tapi dia tidak melakukannya, dia tidak akan pernah menggunakan cara licik semacam itu, hanya orang-orang lemahlah yang melakukan cara rendahan untuk mengintimidasi dan menunjukkan kekuatannya dengan cara memegang kelemahan, aib atau rahasia seseorang, dan Katsuki bukanlah orang lemah. Heck, jangankan ke si Icyhot, ke Deku lemah saja dirinya tidak pernah menggunakan ribuan aib atau rahasia yang ia miliki untuk mengintimidasi atau membuli Deku—meskipun ia tidak sengaja pernah mengatakan kalau Deku itu Quirkless di depan anak-anak kelas Hero, tapi itu karena dia sangat kesal dan sangat sangat marah pada Deku, lalu amarah menguasainya dan seketika iapun gelap mata dan tidak dapat berpikir jernih, tapi kini ia sudah introspeksi diri dan selalu mengontrol emosinya agar tidak lepas kendali—.

Pernah dengar istilah Don't judge a book by it's cover?

Begitulah, jangan pernah menilai buruk seorang Bakugou Katsuki hanya karena penampilan, ucapan, sifat dan sikapnya. Inilah dirinya, meskipun penampilannya urakan layaknya berandalan, meskipun ucapannya terlalu vulgar tak pernah disaring, meskipun sifat dan sikapnya lebih mirip seperti seorang penjahat dibandingkan dengan seorang pahlawan, tapi ia memiliki prinsip hidup yang selalu dijunjung tinggi oleh dirinya. Ia tidak bisa menjadi seorang Hero jika ia melanggar prinsip hidup yang sudah ia bangun selama ini, dan salah satunya adalah tidak pernah mengumbar aib atau rahasia orang, kecuali jika rahasia itu menyangkut keselamatan orang lain. So, dia tidak akan membocorkan rahasia apapun yang dimiliki si Peppermint, dia hanya akan menunggu sampai orang itu siap atau meminta bantuannya untuk memberitahukan rahasia yang ia miliki, meskipun ia terpaksa harus terus menderita sampai saat itu tiba. Itu memang rencananya dari awal, hanya saja masalahnya ia tidak tau apa yang harus ia lakukan dengan the-fucking-disgusting-feelings yang ia miliki. Ia tidak pernah menyangka akan memilikinya, dan jujur saja dia tidak pernah menginginkan hal ini, tapi fuck, semakin lama ia menyimpan rahasia si Pretty face, semakin lama ia memperhatikannya, perasaan itu muncul begitu saja dan tumbuh dengan cepat layaknya sel kanker yang terus menggerogoti hatinya tanpa ada yang bisa mencegahnya.

Ingin rasanya Katsuki tutup mata, tutup telinga, terlebih lagi menutup hatinya agar ia tidak lagi peduli pada cunguk satu itu. Tapi Fuck, kenapa dia selalu menotis si cunguk, bahkan matanya selalu stay focus mengikuti tiap gerak-geriknya, hell, bahkan dirinya bisa langsung merasakan kehadirannya dalam radius lima puluh meter. Oke, satu sisi mungkin Katsuki diuntungkan dengan selalu stay on guard dalam setiap pertarungan melawan si Strawberry Shortcake itu, dan dia selalu menang karena ia mudah ditemukan dan Katsuki bisa langsung menghindari setiap serangan dadakan yang dilancarkan karena ia sudah terlalu familiar dengan hawa keberadaan Icyhot, tak peduli jika ia menyembunyikannya sebaik mungkin. Tapi dibandingkan dengan keuntungan yang didapat, justru ia lebih banyak mendapatkan ketidakuntungannya. Misalnya saja rasa kepeduliannya—ia tidak seharusnya peduli—pada si Halfie membuat dirinya tidak rela melihat setitik kesedihan yang terpantul dari mata dua warna itu, dan ia akan mencari dan memikirkan ribuan cara yang bisa membuat mata itu memancarkan kebahagiaan lagi, dan terkadang ia akan melakukan hal-hal bodoh dan tidak masuk akal—menurut standar Katsuki—agar semua itu terjadi. Hell, ia bahkan rela pergi ke tempat-tempat laknat—menurutnya—yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan akan dimasukinya hanya untuk mencari hadiah untuk si Pretty face itu.

Oh God, his life is so fucked up the moment he learned about his secret.

avataravatar
Next chapter