1 Bab-1

"Sayang ...," panggil seorang pria dengan manja.

Pria itu sedang berbaring di atas ranjangnya dengan memainkan ponsel ditangannya. Ia terlihat begitu serius saat berkutat dengan ponsel, dan laptop yang sudah menjadi teman kerja setiap harinya.

Sudah berkeluarga, dan sudah menjadi tugasnya untuk memenuhi segala kebutuhan sangat istri tercinta dengan penuh suka cita.

Pintu kamar mandi telah terbuka, dan menampakkan seorang wanita yang begitu cantik tanpa ada polesan make-up diwajahnya.

Tubuh telanjangnya hanya tertutup selembar handuk putih yang menjuntai hingga pangkal paha mulusnya. Rambut yang digelung asal yang mengekspos leher jenjang, nan putih milik si wanita.

Berjalan mendekat menuju ranjang wanita itu berkata, "ada apa Mas?" tanya wanita itu dengan lembut.

Derren yang mendengar suara merdu milik sangat istri lantas mendongakkan kepala dengan cepat. Mata pria itu berbinar saat melihat wanita yang dicintainya tampil dihadapannya dengan begitu seksi yang membuat sisi kelakiannya bangun dengan sendirinya.

Mata Derren menyapu setiap jengkal tubuh sang istri dengan kilatan mata yang penuh gairah, dan memuja .

Sial! Derren menginginkan istrinya sekarang juga.

Allisa mendekat menuju tempat tidurnya, dan suami. Mengambil tempat duduk di tepi ranjang sambil menyandarkan kepala ke bahu lebar prianya.

"Ada apa, hmm?" Allisa bertanya kembali. Sambil jemari tengannya mengusap dada bidang sang suami dengan pelan, dan lembut.

Hal itu seketika membuat Derren mengerang pelan dalam hati. 'kenapa kau terus menyiksa ku seperti ini sayang,' lirih Derren dalam hati sambil memejamkan mata.

Tangan kanan Derren terulur untuk mengelus dengan lembut rambut panjang hitam legam istri cantiknya sambil sesekali menciumi puncak kepala Allisa dengan sayang.

Sedangkan Allisa hanya menikmati saja ketika sang suami memanjakannya dengan sebuah kasih sayang yang begitu penuh.

Derren mendekatkan bibirnya ketelinga Allisa lalu berbisik, "aku merindukan mu." Suara yang keluar dari bibir Derren membuat tubuh Allisa meremang.

Suara Derren kali ini terdengar begitu serak, disertai nafas yang memburu, dan tentu saja Allisa tahu kenapa semua itu bisa terjadi.

'Sebergairah itu suami tampanku saat melihatku begini?' tanya Allisa dalam hati, sambil menyeringai licik.

Kali ini tangan Allisa sudah merambat menuju rahang tegas prianya. Mengusap dengan sensual disana sambil sesekali mencium, juga menggigit gemas dirahang tegas itu.

"Mau olah raga sebentar?" tanya Allisa dengan menggoda. Dan sedetik kemudian bibirnya meraup dengan rakus bibir sang suami yang entah sejak kapan terlihat begitu menggoda di depan matanya.

avataravatar