92 Part 91. Pelampiasan

Mau tak mau, tugas harus tetap dikerjakan. Meskipun hatinya merasa sakit sekarang, tapi Davie tetap berangkat ke kampus. Seharusnya dia datang dan mengajar sejak tadi. Bahkan ini hanya kurang setengah jam lagi untuk bisa masuk ke kelas. Davie tak peduli dan dia mengatakan kepada mahasiswanya kelas akan tetap dimulai meskipun diibaratkan itu adalah detik-detik terakhir.

Dan lebih menghebohkan bagi semua mahasiswa adalah, jika dia akan memberikan kuis dadakan. Sepertinya mahasiswanya menjadi pelampiasan suasana hatinya yang sekarang ini benar-benar sedang tak baik.

Dia duduk di kursinya dan menatap semua mahasiswanya dengan teliti. Pergerakan sedikitpun terlihat dan dia akan menegurnya dengan keras. Dia benar-benar kejam dalam pertemuan kali ini.

"Done!" suaranya keluar dan memberi isyarat agar semua mahasiswanya memberikan kertas jawaban kepadanya. Semuanya kelimpungan tentu saja. Bahkan dari tiga soal yang diberikan ada yang baru dikerjakan satu dengan jawaban yang hanya setengah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter