23 Part 22. Sebuah persaingan

Davie

Kejadian pertemuan antara aku, Qiana, dan lelaki asing itu tidak hanya cukup sampai di sana. Aku yang waktu itu sama sekali merasa tidak terima karena ucapan lelaki itu, menunggunya di basement apartemen dan berbicara dengannya. Tentu bukan pembicaraan santai karena aku merasa ini bukan main-main.

Tak lama setelah aku meninggalkan unit Qiana, lelaki itu juga keluar. Entah Qiana memintanya untuk pergi atau dia memiliki inisiatif sendiri aku pun tak paham. Aku juga tak perlu basa-basi dengan menanyakan hal itu kepadanya bukan? Karena yang aku butuhkan sekarang adalah aku bisa segera berbicara dengannya.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanyaku ketika dia sudah lebih dekat padaku. Aku menunggunya sambil menyenderkan tubuhku di depan mobil.

Dia mengangguk, "Bicara lah." Katanya dengan tenang. Aku akui orang ini benar-benar terlihat berwibawa dan tampan. Aku mengakui itu. Meskipun aku juga lelaki, aku tidak mau munafik dan menilai seseorang secara subjektif.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter