1 Prolog

"Kenapa rasa rindu begitu menyiksa?"

...

Deburan ombak menyapu pesisir pantai. Sementara senja menyapa, gadis itu terdiam di keheningan.

Ella, namanya.

Sudah hampir satu tahun, semenjak kejadian itu terjadi. Namun, tetap saja. Meski waktu terasa begitu cepat, dan membuatnya terlena untuk sesaat. Mengikuti setiap detik yang pergi membawa menit, lalu berakhir pada jam.

Berhari hari, ia coba lewati dengan biasa saja. Nyatanya, perasaan rindu itu tak bisa dilepas. Dilupakan begitu saja.

Terlalu sulit. Seakan rindu telah menggerogoti hatinya. Semakin ia mencoba menghentikannya, maka rasa itu semakin ganas memakan hatinya.

"Aku rindu," bisiknya lirih.

Matanya menatap sendu pada hamparan laut. Seperti dirinya, laut itu terlihat luas, namun kesepian.

"Aku ingin pulang," ia menunduk. Lalu, buliran air bening itu jatuh begitu saja. Membasahi tangannya yang sedari tadi ia pangku.

"Memang benar, rindu itu berat," ungkapnya. "Tapi, aku tak menyangka akan seberat ini."

Detik itu juga, pertahanannya pun runtuh. Di bawah senja, gadis itu menangis. Menumpahkan segala perasaan lara yang selalu bersarang di hatinya.

Untuk pertama kalinya, gadis itu menjadi secengeng ini.

avataravatar
Next chapter