3 Pertemuan

• 14 • Maret •

Hari dimana aku, pergi meninggalkan rumah, untuk sekolah di kota lain. Aku pasti akan merindukan rumah ini, rumah yang menjadi tempat ku bernaung di kala hujan dan terik mentari.

Tempat yang menjadi saksi bisu aku tumbuh dan berkembang. Menjadi sekarang ini.

Saat ini aku sudah berada di stasiun Rozship, bersama kedua orang tua ku. Dan tentu saja bersama pet panda lucu ku, yang dari tadi terus ku peluk tanpa ku lepas.

"Sarah kamu harus baik baik disana, nanti jangan lupa makan yah, juga kalau lelah istirahat jangan paksain yah sayang" ucap mama tampak khawatir.

"Iya mah aku bakalan jaga diri baik baik kok disana , mama jangan khawatir". Jawabku

"Kalau nanti di sana ada yang gangguin sara, sara tau kan harus apa" ucap papah

"Tahu pa papa tenang aja, sara udah belajar bela diri kok, jadi nggak bakalan ada yang bisa macem macem sama sarah pa".

Tak berapa lama Rozship ku datang, dan kami berpelukan tanda perpisahan, aku masuk kedalam Rozship.

Aku ambil tempat duduk dekat jendela, yang bisa melihat kedua orang tua ku berdiri, aku melambaikan kan tangan kepada mereka, tak lupa kulakukan hal yang sama pada panda ku.

Akhirnya aku bisa pergi melihat dunia luar impian ku dari kecil, aku membuka diary ku dan menulis kan kisah ku disana,

Saat sedang asik menulis pada diary ku.

Ada cowok yang duduk di sebelah, oh dia penumpang juga , ku lirik dia dari atas sampai bawah.

Mungkin dia risih ku tatap begitu makanya tiba tiba dia bilang.

"Permisi mbak bukanya gak sopan yah mandangin orang sampai segitunya" ucapnya terdengar santai.

"Eh maaf mas nggak sengaja hehehe, btw mas mau kemana ni". tanya ku

"Iya gak papa, dan jangan panggil mas, pangil aja Adrian kita kayaknya seumuran, tujuan ku ke Magical lorentz elo". Jawab Adrian

"Eh!!! Sama dong aku juga mau ke Magical lorentz, nama ku Sara Adrian" .

"Oh salam kenal yah" jawab Adrian sambil menjulurkan tangan ya hendak bersalaman.

"Iya salam kenal juga , semoga kita bisa berteman yah Adrian. " Jawab ku

"Iya tentu saja" jawab nya

Selang beberapa waktu, kita malah canggung nggak ada bahan pembicaraan yang lainnya, aku pun binggung mau bicara apa,

Setelah bergelut dengan pikiran ku aku teringat akan sesuatu dimana. Pet star nya aku belum melihat nya sama sekali,

"Oh yah Adrian pet kamu mana aku belum melihat nya dari tadi" tanya ku penasaran.

" Emh, ada tapi dia terlalu besar untuk masuk Rozship jadinya ku kembalikan dia ke bentuk senjatanya yaitu Dragon Ring " Sambil menunjukan cincin naga nya .

Wow aku terkesima melihatnya itu sangat keren, tapi gimana cara mengubah pet jadi senjata, sumpah demi apapun aku masih belum tau caranya mengubah pet menjadi senjata.

"Wow Adrian, pet kamu keren cincin naga kan"

Adrian menggangguk

"Oh yah Adrian aku mau tanya dong gimana sih caranya merubah bentuk pet kita menjadi senjata, aku belum tau. Kamu mau ajarin aku" tanya ku .

"Eh aku nggak bisa ngajarin orang, tapi kalau kamu mau belajar caranya gimana , aku tau guru yang bagus buat kamu, dia baik dan penyabar pasti dia mau ngajarin kamu. Nanti aku kenalin dia ke kamu,

Dia juga satu sekolah dengan kita, jadi bisa lebih dekat kamu.

Aku mendengar kan Adrian bercerita tentang orang yang di katakan nya , orang seperti apa sih dia sampai sampai Adrian sangat mengagumi dirinya.

Tak terasa kita hampir sampai pada Magical lorentz, tempat dimana banyak penyihir kuat terlahir.

Rozship kita berhenti dan aku segera turun dari Rozship, tak lupa ada Adrian di belakang ku.

Aku sangat terkesima dengan sekolah ini, ternyata ini lebih besar daripada bayangan ku, bahkan pintu gerbang nya saja sangat luas , ya ampun aku sudah tidak sabar inggin masuk.

Banyak sekali orang orang yang ada di gerbang sekolah ini, seperti nya mereka murid disini juga deh. Dan OMG pet mereka keren keren banget, dan lucu lucu juga .

Aku semakin bersemangat untuk masuk kelas, tapi saat beberapa langkah aku dan Adrian kaget saat ada cewek yang menghalang jalan kita sambil berteriak, memanggil nama Adrian.

"Hu....hah...haaah..haah Adrian Lo kemana aja udah gue cariin nggak ketemu ketemu, maksud kamu apa ninggalin aku hah mau, ku pukul muka sok ganteng mu itu haaah" tanya nya dengan ngos-ngosan.

"Lovi, maaf aku udah bikin kamu khawatir, aku nggak sengaja masuk Rozship yang salah makanya aku pergi duluan, maaf ya . " Jawab putra sambil membungkukkan badan.

"Ya udah aku maafin, tapi nanti awas yah, eh yah btw kamu siapa, kok bisa sama Adrian?" tanya cowok itu

"Oh salam kenal aku Sara, tadi aku ketemu Adrian saat di Rozship, kita satu tempat duduk tadi," jawab ku.

"Owh begitu, kenalin juga, aku Lovita teman dekat nya Adrian, kita udah sama sama sejak satu SD" jawab Lovi kepada Sara.

"Oh kalian pasti dekat banget, pantes aja kok kayak akrab banget pas ngobrol"

"Alah enggak kok nggak segitunya " jawab Adrian malu malu.

Saat Adrian ingin mengatakan sesuatu pada Sara ada trio cewek centil yang jalan nabrak mereka, hingga Lovi terjatuh ke jalan

"Eh maaf yah, gak sengaja, kalian gak kenapa-kenapa kan, atau harus aku panggil dokter" ucap salah satu dari mereka.

" Eh jalang sialan Lo jalan pake mata nggak sih, main nabrak orang aja, Sakit tau" ucap Lovi.

"Eh maksud Lo apa anak kampung murahan, ngajak berantem Lo " jawab salah satu dari mereka lagi .

Lovi berdiri dan berkata

"Kalo iya kenapa, mau berantem ayo aku ngga takut, siap siap lo Lo pada"

Adrian dan aku sudah mencoba menenangkan Lovi Supaya tidak berkelahi, dengan mereka, tapi Lovi malah seperti menulikan, hal itu

"Maju Lo sialan" ucap Lovi

Ketiga cewek itu mengeluarkan pet mereka, cewek pertama pet nya musang hitam, cewek kedua sigung ,dan cewek terakhir kayaknya dia pemimpinya deh. Soalnya dia yang paling nyentrik di antara yang lain. Dia mengeluarkan seekor ular putih yang besar itu sangat menyeramkan.

Lovi tak tinggal diam, dia hanya mengeluarkan senjata nya. Sebuah Harpa putih yang sangat indah,

Mereka mulai beradu mantra,

Lovi dengan cepat mengerakan tangan nya dan mengalunkan sebuah musik ,dari harpa tersebut, Longer warp Earl phase one.

Tanah yang ada di dibawah kaki kita bercahaya, itu mengakibatkan pet cewek itu tertarik ke bawah seperti tarikan gravitasi.

Entah kenapa pet dari kedua cewek tersebut menghilang, mungkin dia sudah kalah, hanya tersisa ketua geng mereka beserta pet nya yang berdiri.

"Dasar manusia kampungan Bumenlingkandi soir "

Ular cewek itu semakin membesar dan mulai bergerak ke arah Lovi .

" Dasar Cewek murahan, La bangquet zoir " ucap Lovi

Ular putih itu berhenti bergerak dia hanya diam dan tak lama ular itu meledak booom.

Dan Lovi memenangkan pertandingan ini, melawan orang yang tak dikenal nya itu.

Banyak pasang mata memperhatikan kita,

Saat Lovi membalikan badan ke arah kita , si ketua geng itu mengumpulkan kekuatan di tangan nya dan menembakkan nya ke arah Lovi, aku yang menyadarinya segera lari menghampiri Lovi untuk melindungi nya .

Ternyata aku terlambat serangan itu sudah semakin mendekat dengan kita, dan booom serangan itu meledak, ketua geng itu tertawa senang dengan hal yang terjadi.

"Mampus kau manusia kampungan" Ucap ketua geng.

Tapi ternyata pandaku yang keluar dari asap tersebut

avataravatar
Next chapter