4 Master Yun

Sara dan Lovi terpejam, mendengar kan ledakkan itu, mereka fikir tidak akan bisa selamat dari serangan itu, ternyata malah sebaliknya.

Mereka terlindungi oleh perisai yang panda itu buat, bagaimana bisa bukanya jika pet ingin mengeluarkan sihir, harus kita yang mengucapkan nya .

Ini kenapa tidak, apa yang berbeda dari pet ku.

Tanpa sadar tubuh ku dan Lovi, terselimuti cahaya emas, dan sepertinya panda ku.

Sedang mengumpulkan energi, oh tidak energi nya sangat kuat , dari yang kurasakan. Pompaan energi itu semakin terasa kuat dan saat energi itu kelihatan penuh. Panda ku bersiap melepaskan energi nya.

Detik detik ledakan dahsyat akan terjadi, dan.

"Cukup, Turtle Shield layer pertama, kurung panda itu".

Sebelum ledakan itu terjadi, ada yang berteriak, saat ku lihat ternyata dia pendiri sekolah ini, dan penyihir terkuat sepanjang masa.

Dia diberi julukan sebagai,

THE SON OF GIA

Julukan , itu bukan sembarang julukan, beliau diberi julukan itu karena, kemampuan beliau yang sangat luar biasa, bahkan dia sempat membuat, sang GIA terkagum dengan kemampuan nya itu.

Dia sempat di berkati GIA akan kemampuan nya itu, beliau sudah tua namun kemampuan nya sebanding dengan 50 presiden. Atau Raja.

Aku sedikit kagum, pasalnya orang paling kuat sedunia sedang berada di hadapan ku. Beliau mengurung pet ku dengan pelindung nya,

Beliau terbukti hebat bahkan dia mampu menghentikan serangan pet ku, yang meledak ledak.

Saat pet ku terkurung, dia di bawa ke mari , membaringkan nya pada ku dan lovi.

Seketika Beliau, membacakan mantra.

"Ma Tortose life,"

Seketika tubuhku terasa pulih kembali, dan kembali segar lecet di lutut ku pun menghilang, memang beliau sangat hebat.

"Kamu murid ku, apakah kalian merasa baikan," tanya beliau.

"Aku sudah merasa baikan master Yun, terimakasih atas bantuannya" ucap ku sambil menunduk.

Kurasakan Lovi bergerak, sambil membuka matanya,

"Sara kita lagi ngapain kok aku lagi tiduran di jalan,kakek siapa?" Ucap Lovi begitu setelah sadar.

Ampun Lovi dia itu, pendiri sekolah ini kok ngomong nya kurang ajar sih, dalam batinku berbicara.

"Hahahaha, kamu anak yang lucu, terima kasih atas pertanyaannya, jika kalian masih merasa sakit pergilah ke ruang inap sekolah, aku masih ada urusan lain, dah". Ucap master Yun.

"Baik, terimakasih master Yun. Atas perhatian nya, kepada kami." Ucap ku sambil menunduk.

"Kakek tua ini siapa sih Sara, kok kamu pakek nunduk nunduk segala" ucap Lovi entengnya.

Tiba tiba master Yun langsung pergi meninggalkan tempat kejadian itu,

Ya ampun Lovi, mulutnya ya nggak pandai di rem, pakek di umbar umbar lagi. Nggak takut di keluarin dari sekolah ini apa,

"Kalian berdua, kalian baik baik aja kan" ucap Adrian.

"Iya aku dan Lovi baik baik aja, nggak kenapa-kenapa, lagi pula tadi aku di sembuhkan sama master Yun. Jadinya sekarang lebih baik lagi" balas ku pada Adrian.

"Adrian gendong sampe tempat pendataan siswa, aku masih capek " ucap Lovi sedikit manja.

"Aduh kamu ini ada ada aja, makanya jangan suka bikin rusuh, kan kena imbasnya sendiri, kan jadinya nyusahin aku," ucap Adrian menceramahi Lovi.

"Oh ya udah aku jalan sendiri aja, gak perlu tua bantuan kamu Wleh" balas Lovi sambil berdiri dan mengejek Adrian.

Kadang aku suka bingung sama kelakuan mereka,

kami segera berjalan ke tempat pendataan, tak sadar mereka menjadi tontonan murid lain, karena kejadian pagi ini, gimana enggak.

Pagi pagi udah berantem besar besaran sampe master Yun, turun langsung ke tempat perkelahian itu. Untuk melerai nya,

Tapi baru saja beberapa langkah, ketua geng tadi berteriak,

"Woi manusia rendah kampungan, urusan ini belum selesai. Awas saja lo bakal gue bantai nanti saat perebutan gelar" ucap ketua geng rada ngegas.

"Serah Lo gue kagak peduli, sama urusan hidup Lo" ucap Lovi sambil melambaikan tangan nya,

Oh yah buat kalian yang belum tau apa itu perebutan gelar, singkatnya, itu sama seperti sebutannya , kita akan memperebutkan gelar masing masing murid di sini, bahkan guru juga ikut, dalam perebutan gelar ini.

Awalnya kita akan di berikan gelar untuk setiap murid, gelar tertinggi adalah Greatest, jadi jika ingin meningkatkan gelar maka kita harus bertarung melawan musuh yang punya gelar lebih tinggi dari kita, supaya gelar kita bertukar dengan gelarnya.

Yah seperti itu lah, nah perebutan gelar dilaksanakan 5 bulan sekali, jadi kita harus mempersiapkan kemampuan kita untuk perebutan gelar itu.

Oke skip sampe , tempat pendataan, disana kita di bagikan asrama , perempuan dan pria pisah, tempat tapi tidak jauh. Oh yah kita bakalan sekamar sama teman asrama, minimal satu kamar 2 orang , supaya kita nggak bosen, sendirian

Aku kedapatan nomor 213 ~Long_door~, nama yang aneh, saat kulihat. Nomor dan nama kamar, Adrian beserta Lovi terkejut nya aku. Mereka sekamar kok bisa , kan Lovi cewek.

"Lovi kok Lo bisa sekamar sama Adrian Lo kan cewek, gak bener nih" ucap ku

"Ih apaan sih Sarah, kok kamu bilang aku cewek, aku ini cowok tulen tau, ih sebel deh" ucap Lovi cemberut.

"Hah Lovi cowok, jadi sebenarnya Lovi itu cowok, aku kirain cewek" ucap ku tidak percaya.

"Iya dia cowok , gayanya aja mirip banci wkwk". Ucap Adrian menahan tawa

"Adrian mampus aja lo" ucap Lovi meninggalkan Adrian dan Sara,

"Hm yaudah yah Sara aku mau ngejar dia dulu, nanti takutnya kamarku dikunci sama dia, soalnya dia yang bawa kunci kamar dah yah"

"Iya udah sana kejar entar dikunci tidur diluar Lo wwkkwkw" ucap ku menahan tawa.

Adrian pergi meninggalkan Sara, dia harus segera ke kamar nya karena takut dikunci. Sara ingin segera bertemu dengan teman sekamarnya,

pasti teman sekamarnya nya udah nungguin aku dari tadi, ucap Sara dalam hatinya.

Saat sampai depan pintu kamar nya , Sara menghirup nafas panjang dan menghembuskan nya.

Dia memutar kunci dan memutar kenop pintu kamar itu, lalu terbukalah pintu itu menampakan teman sekamarnya.

Sara sedikit terkejut dengan. Teman sekamarnya itu, kenapa?.

Pasalnya teman sekamarnya itu, terlihat menyeramkan kan

"Ooh halo kamu teman sekamar aku yah salam, kenal" ucap orang yang didalam kamar Sara, dengan suara seraknya.

"Eh iya " jawab Sara kaku

avataravatar
Next chapter