8 SLS BAB. 8

Selesai pelajaran Ava langsung berlari keluar dari kelas dan menghampiri Felix dengan tergesa-gesa. Ava memberikan Felix satu botol air mineral. Dan langsung di ambil oleh Felix dan tengguk hingga tandas tak tersisa. Terlihat dari wajah Felix yang terlihat sangat lelah.

"Capek banget kayaknya" Ucap Ava sambil mengelap wajah Felix dengan handuk kecil yang terkadang suka ia bawa. "Lumayan, tapi gak papa" Walaupun sudah capek tetapi Felix merasa kalau yang ia lakukan sudah setimpal.

Ava pun mengajak Felix ke taman belakang sekolah. Jaraknya tidak jauh hanya sekitar 25 meter saja. Sesampainya di taman mereka langsung duduk di kursi. "Capek banget ya" Ava masih mengelap keringat Felix. "Iya, Ava Carrabella Liam tidak perlu anda ulang ulang lagi" Ucap Felix yang membuat Ava terkekeh kecil.

"Kamu mau makan apa? Atau minum biar aku beliin" Tawar Ava kepada Felix. "Aku cuman mau kamu setia doank kok" Gombal Felix kepada gebetannya yang belum pasti menjadi pacarnya. Namun Ava yang jarang bergaul dengan laki-laki dan pertama kalinya ia di gombalin tidak mengerti jadi ia hanya mengangguk anggukan kepala saja sebagai jawaban.

"Kok gak baper sih?" Kesal Felix. "Buat apa?" Tanya Ava polos membuat Felix ingin memakannya hidup-hidup. "Gak jadi" Ucap Felix dan langsung berlalu pergi. Ava mengejar Felix dengan berlari kecil agar dapat menyeimbangkan langkah kaki Felix yang bisa di bilang cukup besar.

Selama di Koridor kelas para laki-laki menatap Ava dengan kalang kabut. Bagaimana tidak kalau yang lewat cewek cantik, putih, mulus, tinggi 160 cm dan berat hanya 46 kg apalagi wajahnya yang terbilang imut. Pastinya membuat kaum Adam seperti buaya yang di beri umpan. Namun berbanding terbalik dengan kaum Hawa yang menatap Ava dengan tatapan kebencian.

'๐˜‰๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต'

'๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด'

'๐˜Š๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜จ๐˜ถ๐˜ข'

'๐˜š๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ'

'๐˜‘๐˜ช๐˜ซ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜จ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข'

'๐˜•๐˜จ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ'

Begitulah sindiran para siswi di sekolah itu yang sirik dengan Ava. Berbanding terbalik dengan para siswa yang memujanya karena kecantikan Ava yang alami tanpa make up. Selama perjalan suara riuh dan bisikan para siswa-siswi terdengar sepanjang perjalanan koridor yang di lewati oleh Ava dan Felix.

Semakin lama bisikan itu semakin banyak Felix yang sudah tidak tahan dengan bisikan itu langsung marah. "WOY ELU KALO MAU SINDIR ORANG JANGAN DI BELAKANGNYA TAPI DI DEPANNYA, LU KIRA ORANG ITU DENGER KALO ELU SINDIRIN DIA, EMANG ELU NGOMONG SAMA PUNGGUNGNYA" teriakan Felix mengalihkan tatapan para siswa dan siswi yang berada di Koridor.

Ava terkejut karena Felix berteriak. "Dan satu lagi, AVA ITU MILIK GUA" Felix memberikan penekanan pada kata terakhirnya. Para kaum hawa yang ada di sekolah itupun kaget, bahkan ada yang menangis, berteriak, sampai ada yang pingsan saking kagetnya. Karena sang pujaan hatinya menyukai cewe miskin.

Felix menarik tangan Ava untuk kembali ke kelas dan mengambil tas, kebetulan hari ini mereka akan menjaga perpustakaan di jam yang sama, tentunya karena Felix sudah mengatur semuanya. Sampai di perpustakaan mereka langsung Mengambil ID card dan mulai bekerja.

Malam hari pun tiba saatnya untuk pulang karena perpustakaan sudah tutup. Saat Ava sedang mengambil buku di ruangan baca 2. Ava di kagetkan dengan datangnya Felix dengan tiba-tiba. Namun lebih mengejutkan lagi kata kata yang diucapkan oleh Felix.

Bagaimana ia tidak kaget kalau Felix tiba-tiba menyatakan perasaannya dan tidak menginginkan penolakan. "Elu harus jadi pacar gua tanpa penolakan" Ucap Felix dengan seenak jidat. "Tapikan.." Ucapan Ava terpotong karena bibirnya sudah di bungkam oleh bibirnya Felix.

Felix hanya memberikan kecupan singkat dan tidak lebih. Ava kaget dengan perlakuan Felix yang tiba-tiba. Ava mengusap bibirnya dan berkata. "BIBIR AVA UDAH GAK SUCI!!!" teriak Ava yang membuat Felix spontan menutup telinga nya.

"Ava tau dari mana?" Tanya Felix kaget. "Ava kan baca komik romantis terus ada bacaan yang ada ciumannya terus si cewek teriak kayak Ava tadi" Cerita Ava panjang lebar. "Tapi bukan gitu juga.... "." Itu tandanya kalo Ava udah punya Felix dan gak boleh di ganggu gugat" Lanjut Felix dengan segala akalnya.

Ava hanya percaya saja. Walaupun mulutnya pedas kalau sudah melawan haters tapi tidak dengan otaknya dan hatinya yang masih polos, namun karena Felix jahanam otak Ava yang polos dan juga bibirnya yang polos ikut ternodai.

avataravatar
Next chapter