1 SLS BAB. 1

Matahari sudah mulai muncul menyinari bumi, gadis cantik itu terbangun dari tidurnya dan mulai bersiap untuk membantu ibu panti asuhan yang bernama ibu asih. Ava sudah di jaga oleh ibu asih sekitar 10 tahun yang lalu saat kejadian penculikan yang membuatnya trauma.

Setelah selesai bersiap Ava pun langsung pergi menuju dapur untuk memasak sarapan. Selesai memasak Ava berpamitan kepada ibu asih sang pemilik panti asuhan. "Bu... Ava pamit ke sekolah" Pamit Ava kepada sang ibu panti. "Iya... Hati-hati ya nak" Ava menyalami tangan bu asih dan melenggang pergi.

Ava bersekolah di tempat kalangan atas yang tentu elit. Ia masuk dengan biaya siswa. Sesampainya di sekolah Ava masuk dan langsung di suguhkan dengan pemandangan dengki para siswa dan siswi. Baru saja dia melewati lorong menuju kelasnya tiba-tiba ada beberapa siswi yang mendorongnya.

Ava terjatuh, kepalanya membentur tembok sekolah. "Ehh sorry gak sengaja" Salah seorang murid yang bernama Belvina berucap sambil terkekeh. "Aduh... Aduh... Ini si miskin ngapain sih di sini" Timbal kania. Ava hanya diam dan mencoba berdiri. Baru sedikit ia mau berdiri langsung di dorong kembali oleh noemi. "Miskin.... Miskin... Udah deh elu gak usah sekolah di sini" Noemi berbicara dengan angkuhnya.

Ava berdiri dan akan melenggang pergi. "Miskin pergi sana lu" Belvina mendorong Ava. Ava masih tidak peduli dengan omongan dan cacian mereka. Sampai pada akhirnya noemi dengan sengaja nya menyiramkan air ketubuh Ava. Ava sudah kesal akan kelakuan mereka hingga menarik tangan noemi mengambil air yang di pegangnya dan menyiram tubuh noemi.

"Wahhh... Miskin berani banget lu" Teriak noemi yang kesal. "Kalo gua miskin emangnya kenapa?!"." Elu ngapain peduli sama kehidupan gua"lanjut Ava lagi yang  sudah menahan kesalnya sedari tadi. Noemi terbelalak akan Kata-kata yang diucapkan oleh Ava. "Miskin jangan sok jagoan lu" Kania mencaci Ava. "Udah miskin sokk banget lagi" Sambung Belvina dengan kekesalannya

Ava yang tidak peduli langsung melenggang pergi. "Dasar lo miskin!!" Teriak Belvina. Ava pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang kotor dan baju seragamnya yang basah akibat air yang tadi di siram oleh noemi. Bukan sekali atau dua kali Ava di perlakukan seperti itu tapi, hampir setiap ia berangkat ke sekolah.

Ava sudah terbiasa dengan kelakuan mereka namun terkadang ia kesal dan membalas mereka seperti yang ia lakukan tadi. Untung saja Ava membawa dua seragam jadi dia bisa mengganti baju yang basah dengan baju yang baru. Selesai berganti pakaian yang bersih, Ava segera keluar dari kamar mandi dan menuju ke kelasnya.

            ~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jam pelajaran sudah di mulai 15 menit yang lalu namun, belum ada tanda-tanda datangnya seorang laki-laki most wanted yang suka sekali ribut dan keluar masuk ruang bk. Felix dengan tergesa-gesa menghampiri pagar sekolah yang sudah tertutup. Mengharuskan dirinya untuk memanjat tembok belakang sekolah.

Felix memanjat nya dengan sangat mudah. Saat hendak melompat Felix di kejutkan dengan adanya seorang gadis cantik yang terpekik kaget melihat dirinya melompati dinding sekolah. "E-ehh hati-hati jatoh" Ava yang habis dari toilet kaget dengan kemunculan Felix yang melompati dinding dekat toilet wanita.

"Elu ngapain?" Tanya Felix yang juga kaget dengan kemunculan gadis cantik itu. "Harusnya aku yang tanya kamu ngapain?" Ava itu sebenarnya polos namun jika dia sudah di bully sikapnya tidak akan polos tetapi dingin dan tidak peduli akan sekitarnya.

"E-ehh itu gua tadi mau ke toilet" Alibi Felix. "Bukannya toilet cowo di sana ya" Ava menunjuk tempat toilet laki-laki dengan jari telunjuknya.

"Iya gua mau kesana" Felix pun langsung melenggang pergi. Ava hanya bingung dengan kejadian itu.

         ~~~~~~~~~~~~~~~

Jam istirahat menggema di seluruh sekolah. Hal yang paling membahagiakan menurut para murid. Seluruh murid langsung berbondong-bondong pergi ke kantin untuk makan. Ava juga begitu Ia pergi ke kantin untuk makan.

Setelah mengambil makan dan duduk di kursi yang paling ujung. Ava mulai melahap makanannya. Sesaat kemudian kantin ricuh dengan kedatangan most wanted sekolah yaitu, Felix dan Arion. Ava tidak peduli dengan kericuhan yang terjadi di kantin. Namun seseorang tiba-tiba memanggil namanya yang mengharuskan ia untuk menengok ke arah sumber suara.

avataravatar
Next chapter