15 SLS BAB. 15

Pagi harinya Ava dan Felix berangkat ke sekolah. Sesampainya di sana Ava diperhatikan oleh para laki-laki yang membuat Felix geram dan ingin mencolok mata mereka semua. Ava sudah tidak lagi heran jika dirinya di perhatikan oleh para kaum laki-laki semenjak kejadian waktu itu.

"Felix" Panggil Ava lembut. "Apa?" Jawab Felix. "Sini deh" Ava menyuruh Felix untuk sedikit menunduk. Felix pun menurut dengan suruhan Ava. Ava mulai mendekat dan mencium singkat di pipi Felix. Felix yang diperlakukan seperti itu dengan tiba-tiba pun langsung kaget.

"Ava!" Panggil Felix. "Apa?" Ucap Ava. "Kok cuman sebelah kanan doank sih yang kiri, bibir, sama jidat nya enggak" Rajuk Felix. "Dih elu siapa?" Ledek Ava. "Akhhhh.... " Teriak Felix. Ava segera menyumpal mulut Felix dengan tangannya. "Jangan teriak" Ucap Ava. Felix pergi meninggalkan Ava dari pekarangan sekolah itu.

"Tungguin napa" Teriak Ava. Padahal tadi dia bilang sendiri kalau jangan teriak tapi dia sendiri yang teriak. Ava mengejar Felix hingga ke kantin. Felix duduk dengan bersedekap dada. "Dihh parah bet ninggalin cewek cantik" Ucap Ava sembari mengibaskan rambutnya yang tergerau.

"Bodo amat" Jawab Felix cuek dan datar. "Datar amat bang mukanya kek kanebo kering" Kata Ava sembari meledek Felix. "Sana minggat kau neng" Usir Felix. "Yaudah" Ava pergi dari tempat duduk Felix menuju tempat para laki-laki yang sedang mengumpul.

"Hai, boleh gabung gak" Tanya Ava dengan nada yang cukup keras agar Felix dapat mendengarnya. "Boleh kok" Jawab mereka serempak. "Makasih" Ava tersenyum manis membuat para lelaki meleleh. Felix yang melihat hal tersebut pun gerah dan langsung menggebrak meja.

BRAKK...

Seisi kantin pun terkejut bahkan sampai ada yang tersedak. Ava dan para laki-laki yang sedang mengobrol pun kaget. "AVA BALIK KE SINI SEKARANG JUGA!" teriak Felix. Ava yang mendengar itupun segera menghampiri Felix."Felix kamu kesurupan ya! Mau di ruqyah gak" Ucap Ava membuat seisi kantin menahan tawa.

"Bapak mu itu kesurupan" Kata Felix. "Teriak mulu kek orang gila tau gak" Ava memarahi Felix. "Kamu kayak Monyet ilang" Balas Felix tak mau kalah. "Cantik gini di bilang monyet" Ucap Ava sombong. "Ganteng gini di bilang gila" Felix pun tak mau kalah. "Sini deh aku bawa kamu ke rumah sakit" Ajak Ava kepada Felix.

"Mau ngapain?" Tanya Felix. "Suntik putih!" Jawab Ava kesal. Ini orang dua udah kayak debat negara kagak ada yang mau ngalah. "Gua udah putih ya" Kata Felix acuh. "Kali aja supaya terang kayak cahaya ilahi" Ucap Ava dengan smirk. "Dah lah Felix ngambek" Ucap Felix kemudian pergi dari kantin. Setelah Felix pergi Ava merasa kalau yang dia lakukan kepada Felix itu sungguh Benar-benar hebat.

"Gini kan enak gua yang menang ngadu bacot" Gumam Ava dalam hati. Setelah sekolah selesai Ava pulang ke rumah bak kastil itu. Ava jarang pulang karena Terus-menerus menginap di apartemen milik Felix dan teman-temannya.

"Momy Ava come back" Teriak Ava, emang dasar anak bobrok mah beda untung cantik kalo jelek pasti di bully. "Aduh suara kamu berisik banget deh udah kayak Toa" Ucap momy Ava sambil menutup telinganya. "Mom ke butik momy yuk" Ajak Ava sambil bergelayut manja di tangan momy nya.

"Yaudah ayok kebetulan momy juga mau ke sana" Angelina mengiyakan ucapan anaknya itu. "Ganti baju dulu sana" Suruh Angelina kepada Anaknya. Ava langsung menuruti perintah ibunya. Beberapa saat kemudian Ava turun dengan rambut yang digerai menggunakan sweater warna biru dengan di padukan oleh rok berwarna putih dan sepatu sneakers.

Mereka berdua pun langsung menuju butik terbesar di kota Sevilla. Sesampainya di sana Ava langsung masuk terlebih dahulu meninggalkan momy nya. "Dasar anak gk ada akhlak ninggalin momy nya" Gumam Angelina. Ava dengan senang masuk dan melihat-lihat rangkaian baju yang di buat oleh Angelina.

"Wow momy bajunya bagus banget" Ava girang melihat baju buatan momy nya. "Momy gitu loh" Ucap Angelina sombong. "Anjayy" Jawab Ava santuy. "Momy ke atas dulu ya nanti kalo ada yang beli layanin aja kan ada pegawai yang lain juga" Ucap Angelina dan melegang pergi ke atas. "Siap mom" Kata Ava.

Pintu pun terbuka menampakan seorang wanita yang sepertinya seumuran Ava masuk ke dalam butik dan mulai memilih baju. Ava pun dengan senang hati melayani wanita itu. "Ehh elu sekarang kerja di sini" Ledek wanita itu, siapa lagi kalau bukan Belvina. "Aduh... Kasian banget yaa..." Ava mengasihani Belvina. "Kasian kenapa?"Bentak Belvina.

"Elo gak bisa baca" Ucap Ava santai. "Elo..." Ucapan Belvina terpotong. "Padahal nama butik nya aja udah keliatan banget 'BUTIK AVA'" Ava berdecih sehabis mengucapkan kata itu. Belvina pun marah dan langsung keluar dari butik itu. "Jangan lupa balik lagi" Ava melambaikan tangan kepada Belvina dengan senang.

Seketika HP nya berdering tertera nama seseorang di sana yaitu 'Brian' Ava sempat meminta nomornya walaupun sulit karena dilarang oleh Felix. "Halo?" Ava mengangkat telfon. "Ava.. Felix" Ucap Brian.

avataravatar
Next chapter