webnovel

8. Kabut kelam Restoran Gold

Saat May melihat Ben mengarahkan mobil ke parkiran Restoran Gold, debaran jantungnya semakin meningkat hingga menyiksa ia merasa oksigen pun seperti terhalang masuk ke dalam paru - parunya.

Tangannya mulai gemetar, kakinya seperti melayang tidak berpijak pada tanah.

Oh... God help me, batinnya.

Apakah sedemikian besar, pengaruh tempat ini terhadap ketenangan jiwaku...

Ia bergumul bahkan berjuang tetap berusaha tenang menyamai langkah Ben, sampai pria tersebut menuntunnya duduk di tempat yang sudah di reservasi sebelumnya.

Saat ia melihat Ben memesan dan sesekali bertanya kepadanya menegaskan pesanan makan siang mereka dan pelayan itu terlihat sigap mencatat segala kebutuhan mereka hingga ia melihat sekelilingnya tinggal mereka berdua,

Ya... benar ini private room. Kegelisahannya semakin bertambah.

Mungkin Ben juga membaca ketidaknyamanannya oleh karena itu,

ia sering bertanya "May you be ok?"

Oh... No, permainan takdir apalagi yang datang hari ini batin May, merasakan pukulan gada bertalu - talu di dalam dada dan kepalanya. Kenapa Private room yang di pesan Ben harus sama dengan tempat favoritenya.

lima tahun lalu silam

De Javu ...

Leon, saya duduk di dekat jendela yah, mau memanjakan mata dengan air terjun Kristal serunya dengan suara riang.

Saat permata kali, Leon mengajaknya menikmati makan siang di private room ini.

Air terjun tersebut secara tidak sah dijuluki pengagumnya dengan air terjun kristal disebabkan oleh kemilau timbul dari air terjun itu jika terkena matahari memantul seperti kristal sampai menyorot pada jendela yang ada di Private Room Restoran Gold.

Di tempat inilah ribuan janji manis, bahkan cumbuan panas yang seringi ia terima dari Leon.

Di tempat inilah seolah - olah keindahan masa depan antara dia dan Leon seakan terpampang di depan mata.

Di tempat inilah kepak sayap asmara itu terbang bebas dan menikmati indahnya awan lepas.

Di tempat ini jugalah, jurang kengerian itu menganga dan menelannya seperti lumpur hisap saat dia menemukan kekasih hatinya, Leon yang menjadi raja dalam hatinya.

Mencium dengan mesra, membelai dengan manja, memuja dengan ucapan indah, bahkan mencumbu dengan panas melebihi cumbuan yang ia terima bahkan cumbuan ini terlihat lebih tidak senonoh dengan desahan yang berlomba - lomba keluar dari bibir Leon dan perempuan itu.

Siapa dia? kata May,

Siapa dia, Leon?

Pria yang menerima pertanyaan yang tak terduga itu terkaget - kaget, dan berusaha menetralisir bahkan mengendalikan situasi yang ada saat ini.

Dengan memaksakan senyuman, dia mengarahkan May keluar dari private room dan berusaha mejelaskan semuanya.

Sebelum mencapai pintu keluar Leon berkata dengan tegas Lena, tunggu disini!!!

Oh... Jadi nama perempuan itu Lena!!!

Babe, kamu tahu kan I'm an actor.

Kami sedang berlatih buat film yang terbaru, sutradara dan kru lainnya sedang keluar.

Lihat itu barang - barangnya kru film tunjuk Leon ke arah kamera dan lain - lain yang diletakkan di sudut ruangan.

Sorry babe, yang kamu lihat tadi semua hanya acting.

Kamu gak perlu ragukan aku, please...

jangan ragu babe kita sudah menjalani ini hampir lima tahun.

Jangan ragu please...

May, bingung acting? apakah semua perkataan Leon bisa dipercaya, sebelum ia bertanya lebih jauh.

Sammy sutradara dan sahabat Leon menghampiri mereka dan bertanya "Leon, apakah latihan acting kamu dengan Lena sudah maksimal atau malah mau latihan acting dengan May?" ujar Sammy.

Leon yang merasa terbantu oleh pertanyaan Sammy berhasil menaklukkannya dan membuat kekasihnya kembali mempercayai apa yang dilihatnya di private room hanya acting.

Kemudian Leon mengantarkan May ke arah parkir tanpa menyadari sebelum mereka keluar dari ruangan restoran Leon menoleh sejenak kebelakang ke arah Sammy mata Leon seakan berbicara suatu saat ia akan membalas bantuan Sammy yang menyelamatkan kondisinya di private room.

Saat ia sudah duduk di dalam mobil, Leon memakaikan seat belt tidak lupa mengucapkan kata - kata cinta dan memberi hadiah ciuman hangat di bibirnya membuat wajahnya tersipu bahagia dan membuat bibirnya membengkak dan memerah. See you babe, kalau kerjaan saya sudah selesai nanti saya pasti ke rumah kamu bisik Leon.

Ternyata ...

Latihan acting di private room di Restoran Gold, dipraktikkan oleh Leon dan Lena yang ternyata aktris papan atas dari kota lain,

di salah satu kamar Hotel Our King.

Terkadang ia mengutuki kebodohannya sendiri karena selama lima tahun ia menjalin hubungan istimewa dengan actor kota water yang banyak dipuja - puja wanita, tak membuat ia lantas juga menyukai dunia entertainment yang menurutnya lebih cenderung glamour.

Untuk acara apapun yang berhubungan dengan dunia Leon ia selalu tidak bersedia untuk terlibat. Ia merasa dunianya di belakang kamera, dunia Leon di depan kamera. Terkadang perbedaan prinsip itu membuat mereka harus berselisih paham tetapi sejauh ini yang ia pikir cinta mereka kuat dan tidak dapat di robohkan oleh orang lain. Ternyara roboh oleh si pecinta itu sendiri!

Malam ini termasuk salah satu malam panjang yang berhasil dilewati olehnya dengan mulus. Meskipun perdebatan alot harus terjadi dengan klien masalah proyek iklan tetapi kesulitan itu berbuah manis manakala perjanjian antara dia dan klien ditutup dengan gemilang dan seperti biasanya My Production akan mengeksekusi iklan yang beromzet besar.

Dengan wajah bahagia dia ingin segera sampai ke rumah. Bila memungkinkan ia akan menghubungi Leon dan mengatur perjumpaan dengan kekasihnya.

Sejak peristiwa di Restoran Gold dua bulan lalu hubungan mereka tetap baik - baik saja, meskipun pertemuan mereka tidak sesering dulu lagi. Bahkan ia mulai sadar dua minggu ini mereka tidak ada komunikasi sama sekali, tapi ia memaklumi kondisi saat ini karena Leon sibuk dengan syuting film barunya bersama artis papan atas dari kota mana juga, ia kurang tau.

Tetapi entah kenapa malam ini ia merasa harus lebih banyak memberi waktu dan perhatian kepada Leon, ia tidak boleh membangun tembok atas dunianya dan dunia Leon.

Ya, itu harus pikirnya!!!

Tanpa ia ketahui rencana itupun akan segera hancur bahkan melayang seperti debu...

-------------------------

Para pembaca yg budiman, adakah kritik + saran untuk author!!!

ditunggu yah... tq

Next chapter