webnovel

57. Speechless

πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Gemuruh tepuk tangan terdengar tanda berakhirnya penampilan Ben. Dewan direksi Bram's Company terpana melihat perubahan dari bos mereka demi seorang yang istimewa melakukan banyak hal yang justru menampakkan kualitas romantisme sang pria yang sedang jatuh cinta.

Bahkan terdengar siulan beberapa anak muda yang duduk di bagian belakang disertai standing applause seperti selesai menyaksikan penampilan artis super star.

🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀

"Sebelumnya saya ucapkan congratulation to all of you, yang akan bergabung dengan Bram's company. Sebelum acara malam ini berakhir ijinkan saya mengundang seseorang yang sangat special di hati πŸ˜€πŸ˜„πŸ˜€πŸ˜πŸ™‚ mari kita sambut bersama dan saya mohon kesediaannya berdiri di sisi saya "Maya Belinda Sharon". πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Ben Hanayah Bramantyo 🎀

Perkenalan kita yang biasa, menuntun langkah kita berdua pada hal yang tak biasa (berkencan, saling merindu, terluka, kehilangan, hingga perjuangan untuk mendapatkan satu sama lain).

Saya sadar saya pria biasa kadang kala bertingkah tak biasa (tidak berpikir panjang, sering memaksakan kehendak, cemburu buta, lalu merasa sudah memberi rasa bahagia).

Hingga suatu ketika si pria biasa ini melakukan hal yang tidak biasa (berusaha abai terhadap rasa, berjuang sendiri untuk sebuah rasa, meninggalkan kamu wanita tercinta dengan tanpa dosa, membuatmu luka hingga hancur tak bersisa).

Lalu aku Ben Hanayah Bramantyo si pria biasa mulai dewasa (ku lihat kau dengan cinta, ku tatap engkau dengan rasa damba, hingga malam ini Maya Belinda Sharon kekasih jiwa, MAUKAH ENGKAU MENERIMA cincin ini sebagai bukti aku TAK INGIN TERPISAH DENGAN ASA dan RASA CINTA KITA?" sambil berlutut dan menyodorkan sebuah cincin berhias permata dengan menatap bola mata May sambil memuja. πŸ’πŸ’πŸ’žπŸ’ŸπŸ’–β£οΈπŸ’πŸ’

Sesaat semua mata setiap orang terfokus pada pasangan yang ada di depan mereka. Semua penasaran bagaimana akhir dari semua ini, hingga ada beberapa orang yang secara tidak sadar menggenggam tangan mereka masing - masing lalu menempatkannya pada bagian dada menahan debaran jantung yang berdetak dengan irama lincah.

Mendengar, melihat, menerima semua hal dari Ben malam ini membuat mulut May seakan tak mampu berkata - kata. Senyumanpun hilang seketika dari bibirnya, sorot tajam bola mata seakan - akan ingin menelanjangi kebenaran dari wajah pria yang sedang berlutut dihadapannya, lalu ia memejamkan mata berfokus pada sebuah cerita pengantar tidur bunda yang sering dibacakan setiap malam masa kecilnya .

"Jika pangeran datang dan menyatakan cinta hingga debar jantungmu terpacu berdetak menjadi berbeda dari yang biasa. Bahkan sampai merasakan sakit tak biasa. Terimalah ia Itu tanda bahwa pangeran itulah yang mampu menghidupkan jantung hatimu menjadi wanita luar biasa"

Spontan May mempatkan ujung telunjuk dan jari tengah tangan kanan di sisi telapak pergelangan tangan, kemudian ia menekan lembut jari sampai ia merasakan denyut nadi di bawah jari sampai ia benar-benar merasakan denyut., lalu menghitung denyut nadi nya dalam 15 detik. Selanjutnya ia mengalikan hasilnya dengan 4 untuk mendapat angka denyut nadi istirahat per menit. Hal itu di ulang olehnya hingga tiga kali, kemudian mengambil rata-rata dari ketiganya untuk benar-benar yakin. Seharusnya Heart Rate 50 - 85% pada usianya 95 - 162 beats per minutes tetapi sekarang hingga average maximum hearts rate 100% 190.

Sesaat Ben melihat tak ada senyum bahagia menghias bibir lalu sorot tajam mata, hingga respon yang tak biasa memejamkan mata lalu larut beberapa menit dalam pikirannya menimbulkan detak jantung rasa takut pada dadanya. Oh, Tuhan jangan sampai ia menolakku pintanya disertai wajah tegang. Semua mata tak abai atas suasana malam ini,, bahkan untuk bernafaspun mereka takut nanti mengganggu suasana. Heningg.....

Tiba - tiba!

Maya Belinda Sharon 🎀

"Yess aku terima engkau lulus dengan sempurna jawabnya dengan nada setengah berteriak penuh dengan keceriaan" sambil mengulurkan jemarinya kehadapan Ben mengundang pria itu menyematkan cincin di jari manisnya.

Seketika semua bertepuk tangan dan terlihat wajah - wajah yang berbahagia

"Pap, our son sudah dewasa!" bisik Ny Siska sambil memeluk suaminya Tn Angga,

Diana meneteskan air mata lalu ia menerima pelukan hangat dari Will kekasihnya.

Tn Tony terharu dan meneneteskan air mata bahagia, lalu berdoa "Monica temani puteri kita dia sedang berbahagia" bisiknya. Lalu ia menatap Ray Kaba yang menepuk pundaknya dengan penuh kasih.

πŸ’πŸ’πŸ’ž Tonight there is much love is scattered in the air πŸ’œπŸ’β£οΈ

-----------------------

Setelah para undangan, teman, hingga keluarga May meninggalkan mansion Bramantyo. Tersisa hanya Ben dan May duduk menikmati angin malam di kursi taman samping.

"My love terimakasih sudah menerima tanda cinta saya" sambil mencium jemari May yang mengenakan cincin pemberiannya hatinya sangat berbunga - bunga ingin rasanya berteriak dan melompat karena perasaan gembira.

"Hemmm" jawab May dengan singkat

"Love apakah kamu bahagia?" merasa ragu ekspresi bahagia May yang tak benar - benar bahagia

"Hemmmm" jawabnya lagi

Kemudian Ben menegakkan duduknya lalu meletakkan kedua telapak tangannya di wajah May menuntunnya agar mereka saling bertatapan mata

"Seriously my love are you happy or not?" ia semakin gelisah menatap dengan tak putus asa, ia berharap ekspresi May seperti dirinya yang tiada berhenti tersenyum, bahkan ingin berteriak dan melompat.

"but why do you look unhappy" cecarnya tak sabar ingin mendapat jawaban yang sebenarnya

"baby I'm very happy but I'm hard to express with words" ia menuntun telapak tangan ben menempatkan di depan dadanya sambil berkata "Babe dapatkah kamu rasakan detak jantung yang tak biasa,"

Lalu ia mengarahkan telinga Ben ke depan dadanya "apakah kamu sudah dengar detak jantung ku yang berteriak dengan irama sukacita, yes my love is you the owner of my heart completely" jawabnya sambil mengangkat wajah Ben lalu melabuhkan ciuman membara di bibirnya. Lumatan demi lumatan, diselingi bisikan cinta, belaian demi belaian tak berhenti sampai mereka merasa ingin saling membutuhkan.

"Be... n, stop ... aku gak mau lebih dari ini malam ini" ucapnya disertai engahan nafas dari kedua bibir mereka berdua.

"My love aku membutuhkannya" balas Ben

"like me also need you" tapi jangan nodai ranjang pernikahan kita dengan nafsu sesaat yah, jawab May dengan wajah memerah.

Malam ini Ben mengantar May ke mansion Sharon, dengan tekad pernikahan mereka harus terlaksana dengan segera Ia sudah tidak sabar ingin memiliki May seutuhnya.

Next chapter