webnovel

#Kelas

#Linda Pov

...

Semua mata tertuju kepadaku.

Setiap langkah aku berjalan mereka melihat dan berbisik satu sama lain, aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan tapi I don't care at all.

Saat sudah jauh meninggalkan mobil, ku mencoba melihat ke arah belakang dimana mobil kami tadi di parkirkan.

Dan sudah kuduga, sekarang mobil pun tidak terlihat. Yang bisa kulihat adalah segerombolan anak berkumpul dan berselfie ria disana.

"Tok tok tok"

Aku berdiri di depan ruangan kepala sekolah sambil menunggu pintu dibuka.

Banyak anak yang melambaikan tangan ke arahku, tersenyum sendiri dan banyak juga yang menyapa "hai"

Hmmm apakah aku se terkenal itu?.

Atau mereka sudah tahu sebelumnya kalau aku akan pindah kesini.

Aku tidak tahu apakah seperti ini tradisi mereka disaat ada anak baru / pindahan datang ke sekolah ini.

"Mari masuk"

Kepala sekolah baru saja mempersilahkan mama dan aku untuk masuk.

"Silahkan duduk"

Aku dan mama duduk di sofa yang sama, sedangkan kepala sekolah duduk di depan kami.

Kulihat nametag kecil yang tertempel di bajunya bertuliskan

H. Dr. Bramastio Suharto SPd, Meng

Duh itu gelar banyak banget, di borong apa.

"Jadi hari ini adalah jadwalnya Linda untuk memulai hari pertamanya, seperti yang bapak katakan sebelumnya"

"Betul Bu, silahkan di isi terlebih dahulu data datanya"

***

Akhirnya selesai sudah ujian pertama di ruangan kepala sekolah.

Hufft.

"Setelah ini akan di antarkan ke kelas ya oleh Mom Nanik guru bahasa Indonesia"

Sambil membukakan pintu.

Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum kepadanya.

"Iya pak terimakasih banyak atas waktunya"

Aku putuskan untuk sedikit menjauh dari mama dan kepala sekolah, aku sedang malas mendengarkan perbincangan mereka.

Ku melihat ada mading disebelah ruangan ini. Ku melangkah lebih dekat untuk bisa melihat dengan jelas.

Aku rasa aku tertarik dengan sekolah ini, dari isi mading saja sudah bisa menjelaskan apa saja kegiatan mereka dan prestasi mereka yang berada disini. Mataku terpaku saat melihat ada foto bersama mereka sedang memakai kostum dan wajah di gambar, mereka mendapatkan juara 1 lomba hip hop dance tingkat kabupaten. Hmmm lumayan.

"Linda"

Aku terkejut saat mama tiba tiba datang.

"Duhh mah jangan gitu napa, udah tahu anaknya sering kagetan malah di kagetin"

Mama tertawa sambil memelukku.

"Iya iya, mama minta maaf sayang"

Sambil mengelus rambutku dan merapikan dasi yang ada di bajuku.

"Mama tinggal pulang ya, banyak urusan yang harus mama kerjakan"

"Iya maaahhh, hati hati I love U"

"I love You too Honey"

Sambil melambaikan tangan dan beranjak pergi.

Ku balikkan badan ku ke arah mading lagi, untuk melanjutkan aku membaca.

"Linda Bhakti ya"

Ku menoleh dengan cepat saat ada yang bertanya kepadaku.

"Ah iya saya"

Ku menjawab sambil tersenyum kepada perempuan yang memakai seragam guru rasanya, dengan nama Nanik.

"Mom Nanik, ayo mom antarkan ke kelasmu"

"Oh iya iya"

Aku berjalan dengan mom Nanik dengan agak cepat, aku rasa orangnya sedang terburu buru.

Atau memang gayanya orang Jawa seperti ini saat berjalan Hmmm

Aku dan Mom Nanik melewati selasar yang cukup panjang, terdengar keriuhan suara murid di saat di tinggal oleh gurunya. Suara tersebut aku dengar jauh dari sebelum aku sampai di depan pintu hingga sekarang aku sudah berada tepat di depan pintu suara itu makin keras. Layaknya seperti keriuhan suara orang belanja di Pasar Senen Jakarta.

"Kelas 11C"

"Linda ayo masuk bareng Mom ya"

Aku hanya menganggukkan kepala menuruti apa yang di komandokan oleh Mom.

Pada waktu aku dan Mom nanik masuk, semua anak yang berada di dalam kelas sunyi dengan sekejap.

Pandangan mata mereka tak berpindah sedetikpun melihat ke arahku, mengabsen setiap inci dariku. Dari ujung rambut hingga kaki.

"Okay, semuanya Mom minta perhatiannya sebentar. Hari ini kita kedatangan murid baru"

Sambil melihat kepadaku dan memberikan kode bahwa, ini saat nya untuk memperkenalkan diri.

Kutarik napas dalam dalam dan

"Hai semua"

Ku lambaikan tanganku dan menyapa mereka semua.

"Haiiiiiiiiiiii"

Semua anak pada antusias saat menjawab sapaanku.

"Nama aku Linda Bhakti, panggil saja aku Linda"

"Hiiii Lindaaa"

Sontak semua memanggil namaku, aku hanya memberikan senyuman kepada mereka.

"Asal dari Jakarta"

Aku rasa cukup untuk perkenalan dengan mereka, kuberikan senyuman dan sedikit menundukkan kepala menandakan bahwa aku sudah selesai memperkenalkan diri.

"Sudah punya pacar belum?"

"Hobby nya apa?"

"Makanan favorite apa?"

Sekejap kelas menjadi riuh kembali, dengan pertanyaan pertanyaan konyol dan gak berguna yang gak perlu aku jawab.

Aku hanya diam dan memberikan senyuman palsuku di depan mereka hingga akhirnya Mom Nanik angkat bicara.

"SEMUANYA TENANG"

Sekejap ruangan menjadi sunyu kembali, hmmm apakah Mom Nanik ini orang yang Horor? Sampai sampai cuma perkataan yang sekali dia ucap dengan sangat mudahnya di pahami oleh muridnya. Terbalik dengan di Jakarta.

"Terimakasih Linda, sekarang kamu bisa duduk di sebelahnya Tita ya"

Sambil menunjukkan dimana Tita berada.

"Iya, makasih Mom"

Aku berjalan ke belakang, melewati beberapa bangku karena tempat duduk yang tersisa hanya satu saja di sebelah Tita.

"Hi"

Kusapa Tita seraya aku duduk dan merapikan bangku di sebelahnya.

Dia hanya diam dan tidak menghiraukan keberadaanku.

Anak ini terlihat diam terus, dan tidak mengungkapkan satu patah kata keluar dari bibirnya. Dia hanya diam baca buku dan kemudian pergi keluar kelas saat jam istirahat berlangsung.

Hmmm pertama kali datang dapat teman sebangku horor banget.

Aku memutuskan untuk duduk sebentar di kelas, saat jam istirahat berlangsung. Masih malas untuk keluar dan berjalan jalan, apalagi jikalau aku sendirian. Ogah banget.

Tak lama setelah aku duduk dan merenung, kulihat beberapa anak masuk ke kelas dan menghampiriku.

"Hi Linda, aku Lala dan ini Siska dan Dera"

Anak yang baru saja datang kemudian memperkenalkan diri dengan tiba tiba kemudian duduk di samping dan depanku.

"Ohhh hai semua, senang bisa kenal dengan kalian bertiga"

"Ngomong ngomong kita ada geng, kalau kamu mau join nanti pulang sekolah temui kita di parkiran ya. Kita tunggu!"

Apa apaan ini maksudnya, aku aja paling ogah dan jijik dengan yang namanya geng. Nih dateng dateng malah nawarin buat masuk geng. Gak jelas.

"Owh, maaf aku gak tertarik"

Ku mengatakan itu sambil meninggalkan mereka.

Ku dengar mereka berbincang bincang riuh di belakangku, but I don't Care at all.

Saat aku keluar dari kelas, kulihat Tita sedang jalan terburu buru lewat di depanku.

"Tit, mau kemana?"

Kutanyakan hal itu padanya, tapi dia menoleh saja tidak.

Tanpa pikir panjang aku bergegas membuntutinya.

Ada apa sebenarnya yang terjadi padanya, hingga dia sampai seperti itu.

Hmmm aku belum yakin sih, tapi alu cari tahu dulu.

Dia berlari tanpa henti di sebuah gang kelas yang disaat itu ada banyak anak cowok sedang nongkrong.

"Ehhh Cupu lewat, minggir minggir"

Kudengar teriakkan itu dari salah satu anak laki laki yang bersandar di tembok.

Hmmm apakah dia sering di bully oleh teman temanya?.

Ku ikuti dia dengan jalan cepat melalui beberapa anak yang baru saja di lewati oleh Tita.

"Ehh, Hai Linda"

"Linda, sini"

"Lin, nomor WA dong"

"Linnn.. linn"

"Lindaaaa sayang"

Bangsat memang cowok ini. Banyak sekali teriakkan mereka yang gak aku gubris saat melewatinya.

Ku percepat langkahku hingga di sebuah ujung kelas aku langsung belok untuk menyusul Tita.

"Bugggggh"

Sialan siapa lagi yang nabrak aku, lagi penting juga.

Aku terjatuh kebawah, karena tabrakan ini lumayan keras aku rasa.

"Duhhhh, kakiku sakit"

Dengan tidak sengaja aku mengeluarkan erangan tersebut.

Karena memang kurasakan sakit pada pergelangan kakiku bagian bawah.

"Linda, kamu gak papa?"

Eh tunggu, kayak kenal dengan suara ini.

Tapi dimana ya?

"Maaf ya, aku tadi buru buru mau masuk kelas"

Dan ini sangat memperjelas kembali suara dia, ya dia.

Ku melihat ke arah atas dimana dia berdiri di depanku sambil mengulurkan tangannya di hadapanku.

"Kamu, kamu murid sini juga?"

Dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Astaga senyumnya buat aku klepek klepek.

Dia mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri, astaga aku deg degan banget.

Ku raih tangannya dan berusaha berdiri

"Awwwhhh, Sakit banget"

Tapi aku gak bisa berdiri karena pergelangan kakiku sakit banget.

Astaga malu maluin aja nih kaki.

"Eh, sini aku gendong. Aku bawa ke UKS ya"

Dia jongkok di hadapanku dan mengambil tangan kiriku untuk di lingkarkan di lehernya.

Astaga mimpi apa aku semalam, bisa di gendong sama dia.

Untung nih berat badan cuma 48kg.

"Ahh aku bisa sendiri kok"

Kucoba untuk menolak saat dia akan mengangkatku.

"Gak papa, tenang aja"

Dan akhirnya dia mengangkatku.

Ku sandarkan kepalaku di dadanya dan aku bisa merasakan detak jantungnya yang gak karuan.

Sampai sekarang aku belum tahu siapa namanya, tapi aku sudah terlanjur suka dengannya

.

.

.

.

.

.

Next chapter