6 PERLOMBAAN

~Satu pov~

saat perjalanan kembali ke posko bersama Claude. aku melihat Jea sedang berbincang dengan seseorang yang duduk di atas motor gede nya. aku tak bisa melihat jelas wajah siapa itu. Jea terlihat senyum senyum malu. aku curiga itu siapa. saat aku menghampirinya, orang itu sudah pergi begitu saja. aku dan Claude menghampirinya.

"eh Jea, lu kenapa sendirian disini?" aku bertanya pura pura tidak tahu apa yang di lakukan Jea tadi.

"oohh, gw nyari angin aja. bosan di tenda." jawabnya ragu.

"mmm, gitu. kenalin nih, teman gw dari posko SMK 5 Soedirman. namanya Claude." aku memperkenalkan Claude ke Jea.

"hai, gw Claude." singkat Claude.

"gw Jea." singkat Jea juga.

"yaudah Claude gw bisa ke posko bareng Jea. lu hati hati. ntar di gigit kodok." aku menyuruh Claude pergi.

"yeee, lu ya kali yang kodok, sweet dream Satu". dia pun pergi tanpa menoleh ke belakang sedikit pun. dasar cowok.

"lu sama siapa tadi Jea?"

"sendiri, lu nggak lihat ya. tadi kan gw sendiri"

"ga usah bohong ke gw, gw liat lu sama cowok tadi. cowoknya pake moge"

"dahlah, bukan siapa siapa"

Jea meninggalkanku begitu saja. dia terlihat malu malu saat menjawab pertanyaanku. mungkin ada sesuatu yang di tutupinya. hahaha, dasar Jea.

aku pun istirahat. dan mempersiapkan diri untuk perlombaan esok. kata kata Claude terngiang. Sweetdream. argghhh, aku sangat tidak suka rasa gelisah ini. cuma karena di sweetdream in sama cowok, aku sangat salah tingkah. tapi aku menahannya.

"Claude tayi" batinku.

.

.

hari telah terasa terik. aku membuang pandangan ke arah jam tanganku. jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB. sebentar lagi perlombaan di mulai. setiap peserta lomba dari berbagai bidang sudah menempati tempat masing masing.

aku mengikuti lomba melukis tong sampah. jangan remehkan itu. aku ahli dalam melukis. aku tidak melihat Claude. mungkin karena jarak kami jauh. karena aku ada di pinggiran kota di luar kawasan lapangan. kami melukis tong sampah kota, yang telah di sediakan.

aku peserta nomor urut 7. aku mulai dengan membersihkan tong sampah. lalu mengecat cat dasar sesuai apa yang akan aku lukis. sebagai bocoran, aku melukis gambar dengan tema kemanusiaan. aku menggambar beberapa tokoh kepalang merahan, Henry Dunant bapak kepalang merahan dunia dan Jusuf Kalla sebagai perwakilan bapak kepalang merahan Indonesia. dengan beberapa quotes kemanusiaan. tapi tentu saja dengan artistik dan minimalis. melukis wajah agak rumit. jadi aku memadu padankan dengan gaya kartun. yap, logo PMI di atasnya. sekuntum bunga melati melingkari palang merah. itu adalah logo PMI, yang tentunya memiliki banyak makna. aku berharap karyaku menjadi juara.

disini sangat terik, aku tidak membawa botol air mineral. begonya aku. karena jarak tiap peserta sangat jauh. jadi, aku tidak bisa berinteraksi dengan peserta lain, walau sekedar meminta minum. kami melukis di sepanjang trotoar kota. tepat pukul 16.00 WIB. kami di instruksikan untuk kembali ke lapangan utama. sangat melelahkan. bagaimana teman temanku yang lain? apakah mereka berhasil dengan tantangan mereka? semoga hasil dari jerih payah mereka dan juga aku, memuaskan.

•••••••

~Claude pov~

"arggh, mereka sangat gesit." gerutuku.

"udahlah Claude, persiapan kita juga udah matang. jangan takut. kita pasti bisa." Martin menenangkanku.

Martin adalah pasanganku dalam perlombaan ini.

peserta dari berbagai posko sangat cepat dan tangkas. aku mengikuti lomba tandu cepat. kami di beri batas waktu 15 menit. jika lebih dari 15 menit, kami akan didiskualifikasi. mata kami akan di tutup dengan kain mitela. tentu saja kami telah terlatih. di latih oleh pelatih yang tegas. tak ada kata ampun, jika terlewat 1 menit saja dari rekor sebelumnya. maka akan di push up 10 kali. dan akan di kali lipatkan jika terulang. rekor terakhirku saat latihan adalah 4 menit 19 detik. jika saat lomba tidak mencapai atau lebih lama waktu yang kami butuhkan saat menyelasaikan tandu dalam perlomban. habislah riwayat kami di keanggotaan tandu sekolah.

aku nomor urut 14. tepat setelah 3 pasang peserta ini, adalah urutanku untuk berlomba dengan 2 pasang peserta lainnya. peserta nomor urut 13 dan 15. hanya sebentar lagi.

setelah menunggu beberapa saat. MC perlombaan tandu cepat memanggil,

"peserta nomor urut 13, 14, 15. harap menempati tempat perlombaan."

aku membawa sepasang bambu tandu, sepasang bambu pendek sebagai penyambung, dua gulung tali persik, kain mitela di ikat di pinggang dan di ikat di atas dahi. ini sangat menegangkan. kami di awasi oleh 3 orang juri. aku mengangguk ke arah Martin dan di balasnya dengan anggukan juga. isyarat untuk saling meyakinkan. kami menutup mata dengan mengikat kain mitela.

"bersedia! siap, mulai!" seorang juri di hadapanku memulai perlombaan.

aku dan Martin langsung cekatan mengikat pangkal bambu tandu kami masing masing. setelah selesai dengan pangkal ikatan kami masing masing. aku memberi isyarat kepada Martin. "siap". dan Martin membalas "siap". kami langsung menggabungkan kedua belah bambu tandu tersebut. ikatan pangkal pengikat kedua bambu sudah terikat. Martin mengisyaratkanku untuk berdiri. kami melanjutkan ikatan.

aku sudah sampai ikatan di tengah bambu. dan Martin juga sudah mengisyaratkan jika dia sudah sampai di tengah. kami langsung menukarkan tali kami untuk melanjutkan ikatan. ikatan kokoh harus dengan tenaga kuat tapi pasti. kami sudah selesai dengan semua ikatan tali persik. simpul yang kuat.

kami melanjut kan mengikat bantalan untuk tandu dengan 3 buah mitela. mitela yang telah kami siap kan. dua mitela yang ada di pinggangku. satu mitela yang ada di pinggang Martin. syaratnya Mitela tidak boleh terkena kotoran, apalagi lantai. harus tetap steril. kami langsung mengikat mitela, dan menyesuaikannya. mitela 1 sudah terikat, aku melanjutkan mitela 2. aku telah mendengar isyarat selesai dari Martin. aku pun segera menyelesaikan bagianku. setelah kami mengecek ulang. aku sudah siap dan Martin juga. aku mengisyaratkan untuk membalikkan tandu. dan isyarat metakkan tandu.

"tandu siap!!" aku mengucapkannya dengan semangat. dan di iringi sorak sorai dan tepuk tangan dari para penonton.

aku dan Martin tersenyum lebar. hasil yang menakjubkan. aku menyelesaikannya 3 menit 46 detik. ini rekor!!. peserta sebelumnya tidak ada yang lebih cepat dari kami. kalah telak di 5 menit. aku bersyukur atas pencapaian hari ini. aku dan Martin berlari ke arah teman teman yang lain yang tengah berkumpul. aku menantikan hasilnya.

dari banyaknya kerumunan penonton. aku melihat sosok wanita memakai topi baseballnya, dan beberapa kuas di tangannya. itu Satu!. dia senyum ke arahku!. dia terlihat lelah. aku ingin menghampirinya. tapi dia telah berbalik terlebih dahulu dengan membawa kotak cat nya. telat, aku akan menemuinya nanti.

perkemahan yang sangat mengesankan. salam kemanusiaan untuk semua!.

avataravatar
Next chapter