11 Malam itu

Malam dimana kami mempunyai perasaan yang lebih menarik hati untuk menetap,lebih tepat nya bukan kami namun w.

"Reth,selamat malam,permisi." Ketuk pintu Rell beberapa kali.

"Kenapa deh kok kesini tumben." Ayo jalan-jalan yuk.

Setiap kali Rell berubah jadi romantis,dan kayak ngasih lampu hijau buat w untuk dia,w selalu mengalihkan hal itu bahwa sebenarnya itu lumrah,w aja yang berlebihan dan ke PD an.

"Udah ayo sepedaan aja lama banget tanya-tanya." Ucap ketusnya

Kenapa harus nyebelin lagi kalo udah romantis. Hal sepele seperti itu yang buat w berfikir kalimat tadi yaitu aku terlalu ke PD an menjadi benar.

"Sabar si ngajakin tapi marah-marah." Saut cuek.

"Bukan marah itu namanya." Elakkannya.

Padahal jelas dari suatu kalimat seseorang itu mempunyai maksud bukan? Lawan bicara juga pasti paham dia marah,seneng atau sebel.

Tak lama w ngambil tuh sepeda,pakai swter sama celana,sekaligus topi dan heandset.

"Ayooo,lewat mana?" Tanyaku.

"Muter-muter aja terserah." Memakai heandset sebelah.

Rell juga memakai heandset w juga menirunya. W asal mengayuh sepeda,karena gk ada tujuan yang pasti.

"Reth beli minum dulu,berhenti di indomart depan."

Teriak Rell,mungkin dia tau kU pakek heandset.

"Apa?apa? Makian gak Denger." Ucapku sambil menoleh kepala beberapa kali supaya tak ketauan bergurau.

Rell pun mengayuh sepeda supaya berjajar dan enak buat ngobrol.

"Ke indomart woy napa si lU suka gk Denger." Taut muka sebal tergambar.

Aku pun menggoyahkan pundaknya sambil mendorongnya.

"Ah reth yang bener woy ini jalan." Menyeimbangkan tubuhnya dengan sepeda.

"Salah siapa suka mancing." W makin ngebut.

Terlihat tulisan besar berlampu,akhirnya Kita memarkirkan sepeda kita dan masuk mengambil apa yang kita mau beli.

"Sini." Ambilnya minum dari tangan w.

"Gak usah apa si sini w pegang aja situ siapa?" Gurauku.

Tak dihiraukan perkataanku,dia langsung saja mengantre. W keluar aja jaga sepeda ehehehhe.

"Nih minum dulu!" Bukanya tutup minum w.

"Makasih." Buah muka dan meminum.

"Reth duduk di taman gelap yuk." Ajaknya.

"Serius??? Ayoooooo sampai malam ya!" Tawaran w.

"Hilih,gak sah banyak cakap kau ayo." Ajaknya sambil melihatku.

Kami bersebelahan saat mengendarai sepeda. Suasana malam yang dipinggir jalan terdapat pohon-pohon rindang,jalanan yang sepi, seolah waktu telah memberhentikan yang lainnya dan tersisa hanya w dan Rell.

"Reth,lU suka gelap kan?" Tanyanya tiba-tiba.

"Kepo lu banyak tanya." Sautku karena semakin tidak jelas suasana.

W suka sama seseorang tapi jarang untuk menunjukkan perasaan,dan gak ingin siapa yang w suka tau sebelum waktunya.

"Dah duduk rumput atau duduk kursi?" Tanyanya sambil memarkirkan sepeda.

"Duduk rumput aja biar lebih luas." Jawab w.

Tak lama Rell mengambil topiku dan memakainya.

"Topi siapa nih,ayah lU ya?? Dasar nyuri." Candanya sambil nahan tawa.

"Sotoy lU Bambang." Mengambil topi yang sedang dimainkan Rell.

Kami hanya memandang danau didepan taman. Tanpa kalimat dan sebuah pertanyaan kami satu sama lain seperti memikirkan nasib masing-masing.

"Reth..." panggilnya aneh.

"Pa?" Jawab singkat kU.

"Pernah ngerasa beda gak si sama hidup yang lainnya." Tanya nya.

"Selalu lah,namanya manusia." Jawabku sambil menempelkan tubuh ke rumput.

"Terus lU gimana kali di masa itu." Ikutinya seperti posisi w sekarang.

"W bakal kasih waktu diri w buat merasakan hal itu,makasudnya biarin aja diri kita berharap kayak hidup orang lain. Tapi inget semua itu gak bisa. Jadi itu kaya sebuah istirahat nya diri kita gitu." Penjelasan w padanya.

"Kalo perasaan ke orang?" Tanya mendadak.

Kenapa dia tanya begituan disaat kita berdua woy. Takut sesuatu hadir dan mengejutkan.

"Gak tau deh soal gituan,yaudah kalo ada yaudah." Jawab ngawur w.

"Gaje ditanya juga." Bangunnya.

Kami saling memandang danau,Rell bermain rumput yang dimana kami benar-benar hanya diam.

"Dah malem pulang yu!" Ajaknya sambil mengulurkan tangannya.

"Yuk." Pura-pura gak liat tangannya.

Kami berjalan sampai rumah dengan pikiran kita masing-masing. Kenapa malam ini penuh pertanyaan soal Rell. Cowok yang terkenal ramah senyum pada teman cowok nya,terlihat apa adanya dan tak ada masalah,tapi pertanyaannya mengejutkan dan satu lagi pertanyaan yang gk pernah w duga.

Tapi w juga mikir biasa perasaan orang lagi ambur adul,mungkin dia lagi ada perasaan ke orang.

Jangan lupa vote dan cmnt

Next part....

avataravatar