webnovel

Potongan Kenangan

Lalu Juwita pun memulai mendadani Kinanti. Dia menyapukan bedak tipis-tipis pada wajah Kinanti kemudian memulaskan lipstik pada bibirnya.

Dan sedikit dandanan yang diberikan oleh Juwita, membuat Kinanti tampak lebih cantik.

"Kamu jarang pakai pelembab ya?" tanya Juwita.

"Iya mbak. Saya aja cuci muka pakai sabun mandi," jawabnya polos.

Juwita tertawa kecil. "Jangan dong, kulit kamu bisa kering. Nanti coba beli sabun cuci muka sama pelembab. Sayang banget padahal kamu cantik," kata Juwita memuji Kinanti.

Hidung Kinanti tidak mancung, tapi mungil. Dengan pipi sedikit tembam dan warna matanya yang cokelat membuat gadis itu mirip seperti boneka.

"Kalo kamu dandan pasti pacar kamu tambah suka sama kamu." Juwita menyelesaikan dandanan terakhir Kinanti. Dan dia merasa puas dengan hasilnya.

"Pacar?" Kinanti merasa tak percaya jika Juwita menganggap kalau Andre adalah kekasihnya. Ada rasa kebanggaan tersendiri dari dalam Kinanti saat ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter