1 BAB 01 Mengingat Masa-Masa SMA

Setelah 3 tahun tidak bertemu sama Sari Fadillah hidupku mulai terasa sunyi kembali entah kenapa aku ingin sekali ketemu lagi dengannya? Tapi apakah aku bisa ketemu dengan kondisi kesehatanku seperti ini? Apakah Sari bisa menerima aku apa adanya? Yang tahu isi hatinya cuma Sari, aku pun belum beritahu sama sekali tentang penyakitku takut ia cemas.

Aku enggak mau itu terjadi kepadanya, dan ingin sekali melihat kamu bahagia sama cowok lain. Kalau pun nanti harus putus dengannya, aku bisa menerimanya dengan ikhlas yang sudah pacaran selama 3 tahun lamanya.

Di sini juga aku merasa kesepian banget tidak ada yang menemaniku, berharap kamu enggak merasa kesepian sepertiku. mudah-mudahan saja aku bisa lekas sembuh seperti sedia kala, paling utama bisa kumpul lagi bersama teman-teman, sahabat, keluarga, dan juga pacarku sendiri itu pun kalau belum putus dengannya.

Malahan sering banget melamun dalam keadaan sambil duduk secara tiba-tiba mengingat kembali kenangan-kenangan di SMA 1 Harapan Bangsa Tasikmalaya. Pertama kali aku berjumpa sama seorang perempuan begitu cantiknya seperti bidadari mengendarai sepeda motor mio sambil tersenyum di Jl, Patrol Kulon Manonjaya, Tasikmalaya.

Mulai dari sana ingin kenalan sama dia tapi pada waktu aku masih bingung mau kenalan bagaimana? Nah, dari kelas X IPS 1 sampai kelas IX IPA 5 membicarakan perempuan murid baru dengan paras wajah cantiknya membuat para siswa-siswa jatuh cinta kepadanya.

Pada saat itu, aku belum mengalami jatuh cinta sama murid baru tapi setelah kenalan dengannya mulai timbul rasa suka kepadanya. Aku ingin sekali langsung mengungkapin perasaan di hadapannya, tapi dalam benakku belum berani sih masa ya baru kenal sudah ada rasa.

Untuk itu aku butuh waktu lebih lama lagi mengenal kepribadian dirinya, beberapa bulan kemudian sebelum aku pindah ke Bandung. Mulai mengungkapin perasaanku yang membuat aku malu enggak bisa romantis seperti laki-laki nembaknya pakai Bunga, menyanyikan sebuah lagu romantis atau apalah yang bisa membuat perempuan semakin kagum tapi aku nembaknya di hadapan Keluarga Sari.

Dan juga nembaknya secara bisik-bisik takut orang tuanya tidak mengizinkan aku pacaran sama Sari. Tapi ternyata orang tuanya mengizinkan aku pacaran sama Sari dengan satu syarat aku enggak boleh macam-macam atau pun menyakiti hatinya.

Selama di Bandung aku cuma bisa video call, chatting, dan telepon sama Sari. Belum pernah ketemu langsung di Bandung. harapannya suatu saat aku bisa ketemu lagi dengannya sambil memberitahu bahwa dalam tubuhku ada penyakit.

Mudah-mudahan saja setelah beritahu tentang penyakitku ini, aku bisa melihat apakah Sari tulus mencintaiku dan juga bisa menerima aku apa adanya dengan keadaan seperti ini? Selama masih hidup di dunia ingin sekali ta'aruf selepas sudah lulus Kuliah.

Alhamdulillah ternyata ada informasi dari Jafar bahwa Sari keterima di Universitas Pendidikan Indonesia. Membuat aku senang sekali mendengarnya impian ia telah tercapai, tak kusangka nanti bisa Kuliah bareng walaupun beda jurusan tapi aku bahagia sekali.

Aku sangat rindu sudah lama tidak berjumpa dengannya, aku ingin sekali memeluknya melepaskan kerinduan setelah meninggalkan dirinya selama 3 tahun. Pada akhirnya aku bisa jumpa kembali sama kamu perempuan yang aku cintai.

Tak perlu menunggu lama aku harus menelepon kamu sambil memberi selamat sudah keterima di Universitas Pendidikan Indonesia, aku masih ingat sekali waktu itu kamu ingin Kuliah di sana sampai curhat selama 5 hari cuma bahas keterima enggak ya? Bayangkan saja selama itu aku mendengarkannya sampai terlarut malam, heh tidak menemukan solusinya yang bisa kulakukan hanyalah berdoa.

Setelah menunggu lama akhirnya keterima, "Ya Allah terima kasih sudah kabulkan doaku," ucap dalam hatiku sambil pegang handphone. Sampai detik ini aku belum meneleponnya takut dia sedang persiapan Kuliah. Tak berselang lama ada nada dering telepon bunyi yang membuatku kaget itu dari Sari lalu aku angkat, "Assalamualaikum sayang,"

"Wa'alaikumsallam apa kabar sayang?" tanya Lusi dengan nada bicara lembut sekali. Tumben jam segini telepon biasanya kan malam, wah sepertinya Sari tahu bahwa aku rindu kepadanya. Sontak aku jawabnya lembut juga, "Alhamdulillah baik sayang, kamu gimana kabarnya?" tanya Upi.

"Alhamdulillah baik juga," ucap Sari. Heh hampir lupa aku kan ingin beri selamat telah keterima di Universitas Pendidikan Indonesia impian ia sejak dari SMA, "Oh ya sayang selamat ya sudah keterima nih Kuliah impianmu di Universitas Pendidikan Indonesia," ucap Upi nada bicaranya senang.

"Ya sayang terima kasih ya," ucap Sari dengan nada bicaranya bahagia sekali. Sudah kelihatan dari telepon ini kamu sedang bahagia sekali setelah menunggu lama akhirnya tercapai juga, aku pun turut senang walaupun enggak bisa menyampaikan selamat di hadapannya. Kita berdua pun mengobrol berjam-jam untuk melepaskan kerinduan, namun aku maupun tidak lupa melaksanakan Shalat lima waktu.

Senang sekali aku bisa telepon sama pacarku tapi rasanya membuatku sangat bahagia sekali. Pada saat kita berdua sedang telepon aku sempat menulis sebuah lagu untuk seseorang yang aku cinta dengan judul "Wanita Idaman", harapannya lagu ini bisa aku nyanyi pada saat ulang tahun Sari pada tanggal 09 November 2017. Masih ada waktu sekitar 3 bulan lagi, aku sudah berkerja sama dengan teman, sahabat, orang tua Sari, dan Teteh Hildha.

Membuat sebuah acara ulang tahun spesial untuk pacarku tercinta ini akan sangat berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, aku ingin ulang tahun Sari bisa membuatnya sangat berarti dalam hidupnya. Bukan cuma itu saja suatu saat, bisa menjadi kenangan kalau aku sudah tidak di sampingnya lagi.

Saatnya memikirkan konsep dari sekarang supaya nanti persiapan sudah matang, aku ingin sebisa mungkin acaranya sekreatif bisa membuat kamu jadikan kenangan.

Aku enggak bisa mendampingi Sari pada saat wisuda nanti, kalau umur tidak panjang lagi mudah-mudahan saja masih di berikan umur panjang kepadaku akan di gunakan sebaik mungkin menjalani kehidupan di dunia ini sebelum nyawaku di cabut kembali ke rahmatullah.

Tak sabar ingin memberikan kejutan kepadanya hanya saja kapan aku bisa ketemu sama kamu? Selama ini yang aku tunggu. Semoga hari pertama Kuliah bisa bertemu sama kamu di Kampus. Aku sangat rindu lihat ia senyum, ketawa, dan mengobrol dengannya berbagai hal.

Malahan selesai Shalat aku selalu mendoakan supaya kamu keterima di Universitas impiannya. Selepas itu aku berpikir kejutannya kenapa enggak di Kampus saja? lagian ingin berbeda dengan sebelumnya, kejutannya ada nuansa horor biar dia ketakutan lalu memelukku, aku akan peluk Sari sangat erat sampai pacarku tenang, tidak takut lagi sama yang namanya hantu, dan sekaligus menghilangkan phobianya.

Rindu aku saat ini cuma kamu sampai kapan pun aku akan tetap mencintaimu, hanya kamu yang bisa membuatku nyaman. Selebihnya apakah kamu merasa nyaman dekat sama aku? Pertanyaan ini seharusnya sudah tersampaik sejak dulu tapi aku harus menunggu waktu yang pas.

Supaya kamu enggak kaget mendengarnya, isi pikiranku hanya ingin Sari nyaman berada di sisiku malahan selebihnya terserah kamu mau jawab apa? Yang aku inginkan jawabnya seperti itu.

Aku bingung sekali misalkan kamu enggak nyaman dekat sama aku, lalu di luar sana ada sosok cowok yang bisa membuatnya nyaman. Termasuk cowoknya suka sama kamu, otomatis membuat aku khawatir sampai saat ini.

Apakah kamu masih mencintai aku selama pacaran? Atau cuma ingin melampiaskan kesendirianmu. ini cuma pikiranku saja, berharap yang ada dalam otakku tidak jadi kenyataan.

Aku punya waktu luang ingin main ke kosan untuk menghilangkan rasa rindu kepadamu, satu sisi aku mau kamu selalu di sampingku.

Hidup terus berjalan

Jangan sampai membuang-buang waktu

Hanya rindu sama wanita saja

Padahal bekal ke akhirat juga sangat penting

Kita tidak ada yang tahu

Detak jantung akan berhenti kapan?

(Upi Hendrawan).

avataravatar
Next chapter