1 Awal Cerita

Angga adalah seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia. Ayah angga bekerja di sebuah perusahaan besar,sedangkan Angga sendiri bersekolah di bangku SMA.

Setiap pagi dia berangkat bersama ayahnya. Suatu ketika ayah angga di promosikan menjadi manager di sebuah perusahaan tempatnya bekerja. Namun kesuksesannya ini menjadi malapetaka bagi keluarga angga. Secara diam – diam salah satu rekan kerjanya iri dengan kesuksesannya dia ingin mencoba menjatuhkannya dan menggantikan posisi jabatan sebagai manager.

Ayah angga tak sadar kalau teman karibnya itu adalah musuh dalaam selimut,dia selalu bersikap baik padanya,dia sudah menganggap temannya itu seperti saudaranya sendiri.

Suatu ketika ayah angga mendengar percakapan temannya itu dengan karyawan lain. Dia menjelek-jelekan dirinya, ayah anggapun kesal dan langsung menghampiri dirinya lalu menegurnya. Tetapi temannya itupun tak terima atas teguran dari ayah angga.

Ayah anggapun pun pulang dengan wajah pucat pasi, dengan rasa sedih dan kecewa.

"Tok... tok... tok … Ayah pulang!" Ucap ayah angga.

"kenapa wajah ayah kok murung seperti itu Tidak seperti biasanya,pulang bekerja

dengan senyuman," tanya ibu.

" Iya bu aku ada masalah di kantor, teman yang sudah aku anggap seperti saudaraku

sendiri ternyata menikam ku dari belakang," jawab ayah.

"Ya sudahlah jangan di ambil pusing yah, mungkin ni cobaan ayah, atas kenaikan

pangkat," ucap ibu menyemangati ayah.

Mataharipun mulai menunjukkan cahaya nya,di pagi itu ayah angga bangun dengan

raut wajah yang lemas,lesu dan tidak bergairah.

"Wajah ayah kok masih lemas dan tidak bergairah, apakah ayah masih memikirkan

teman ayah itu?" tanya ibu.

"tidak,ayah cuma merasa sedikit tidak enak badan," jawab ayah.

"mungkin ayah kelelahan karena sibuk bekerja. ya sudah, ayah tidak usah kerja

dulu,mending istirahat saja,nanti ayah sakit lagi," ucap ibu.

"Ayah tidak apa-apa kok. Ucap ayah.

"sudahlah ayah istirahat saja,kondisi ayah dilihatnya sangat tidak baik," ucap ibu.

"ya sudah, ayah telepon orang kantor dulu bahwa ayah tidak masuk hari ini," ucap

ayah.

Lalu ayah anggapun bergegas masuk kamar untuk beristirahat.

"Ayah kemana bu, kok belum keluar?" tanya angga.

"Ayahmu sedang tidak enak badan," jawab ibu.

" memang ayah sakit apa bu?" tanya angga.

"tidak, ayahmu Cuma kelelahan karena terlalu sibuk bekerja," jawab Ibu.

" Oh, semoga ayah lekas sembuh." Ucap Angga.

Anggapun berangkat kesekolah. Sepulangnya angga sekolah,angga bertanya Kembali kepada ibunya.

"Bu... Bagaimana keadaan ayah?" tanya Angga.

" Ayahmu masih tidur belum bangun," Jawab ibu.

"Ya sudah,biarkan saja ayah beristirahat agar lekas sembuh." ucap Angga

Keesokan harinya ayah angga masih dalam keadaan sakit, wajahnya pucat pasi badannya lemah dan perutnya sedikit membuncit.

Anggapun bertanya kepada ayahnya.

" Perut ayah kenapa, kok terlihat sedikit membesar, apakah perut ayah sakit?" tanya

Angga.

" Ayah juga tidak tau Ngga. Kenapa perut ayah menjadi besar seperti ini,tetapi perut

ayah biasa saja tidak terasa sakit!" jawab ayah.

Selang beberapa hari kemudian,kondisi ayah semakin hari semakin parah. Perut ayah angga semakin membesar,wajahnya semakin pucat,dan sering keluar darah dari mata,telinga,dan hidungnya. Sesekali ayah angga menjerit kesakitan di bagian perutnya

seolah-olah perutnya itu hidup dan bergerak-gerak.

Beberapa hari kemudian, ayahnyapun meninggal dunia dengan sangat tragis. Anggapun terpukul dengan kematian ayahnya, dia menjadi anak yang pemurung dan pendiam. Dia tidak lagi beraktifitas seperti biasanya, selalu teringat kejadian kematian ayahnya yang sangat tragis itu.

Semenjak kematian ayahnya, Anggapun terus bermimpi tentang ayahnya kalau ayahnya itu meninggal secara tidak wajar, Angga selalu bermimpi tentang ayahnya, di dalam mimpinya ayah angga terus meminta tolong, Anggapun penasaran dengan mimpinya itu, ada apa dengan ayahnya.

Akhirnya Anggapun tau, kenapa ayahnya itu selalu meminta tolong dalam mimpinya. Tetapi Angga tak percaya, kalau ayahnya tuh meninggal karena Ilmu hitam. Selang beberapa lama ibu angga pun meninggal dunia. Keadaan angga semakin terpuruk,hampir setiap hari Angga terus melamun sanak saudara angga pun sudah binggung, bagaimana cara menasihati

angga agar menerima kematian ayah dan ibunya itu.

Mimpi itupun datang lagi, ayah angga berkata :

"Tolong . . .! tolong ayah, Angga. Lepaskan ayah dari penderitaan ini,"

Anggapun terbangun dari tidurnya dan termenung, Angga semakin bingung dengan semua mimpi - mimpi nya itu. Dia tak percaya dengan mimpi nya itu.

"Mungkinkah ini hanya bunga tidur." Ucap Angga didalam hati karena terus melamun memikirkan kedua orangtuanya yang sudah meninggal dengan cara tidak wajar.

"Kenapa kok aku bisa bermimpi seperti ini?" gumam di hati angga.

Angga mulai mencari tahu, tentang kematian ayah nya yang misterius. Tetapi tak kunjung mendapat jawaban. Hidupnya semakin hampa,mata indahnya pun berubah memerah dan sembab.

Angga mulai berputus asa dan berteriak.

"ya tuhan…. Bagaimana ini, tolonglah aku, berilah aku petunjuk tentang kematian

ayah ku ini."

Kehidupan Anggapun semakin lama semakin menyedihkan dia seperti orang yang kehilangan akal sehat nya.

Namun tak disangka dan takdiduga, teman kerja ayah angga pun datang melihat

keadaan Angga. Dia sedih dengan keadaan Angga yang seperti ini. Angga yang dulu nya

periang dan humoris. Kini berubah drastis, menjadi pemurung dan pendiam. Semenjak

kematian ayah dan ibu nya itu.

Angga bertanya kepada teman ayah nya itu.

"Kenapa . . ., kenapa ayah meninggal dengan cara seperti itu om?" tanya angga sambil

menangis.

"Om juga tidak tau Angga, kenapa ayah mu meninggal tragis seperti itu," jawab teman

ayahnya angga

"Oh ya ! Om baru teringat kejadian itu, waktu ayah mu masih hidup dia sempat

menegur seorang karyawan yang iri pada nya," ucap teman ayahnya angga.

"Siapa dia om?" tanya Angga.

"Om tak tau siapa dia." Jawab teman ayahnya angga.

Angga semakin penasaran dengan cerita dari teman ayah nya itu. Angga mulai

mencari tahu, siapa teman ayahnya yang bertengkar dengan nya.

Akhirnya Angga pun tahu, siapa teman ayah nya itu. dia tidak menyangka kalau teman karib ayah nya sendiri, yang sudah di anggap seperti saudara, yang sudah membunuh ayah nya dengan kejam.

Disinilah Angga mulai belajar dan mencari tahu tentang ilmu hitam. Setiap kali Angga belajar, Angga semakin bingung dan semakin tidak mengerti.

Semakin dia mempelajari lebih dalam tentang ilmu hitam, Anggapun semakin tersesat.

Dia tidak percaya lagi dengan adanya kebaikan. Lebih parah nya lagi dia tak percaya ada nya tuhan pencipta alam semesta. Angga terus belajar selain dari buku, orang pintar pun dia datangi. Dimana ada orang pintar disitu dia pasti ada untuk belajar.

"Angga, kenapa sekarang kamu jarang di rumah? kamu sering keluar malam dan

pulang pagi." tanya tetangga angga.

"Ah mau tau saja urusan orang." Jawab Angga.

Dengan angkuhnya, Angga menjawab sambil berlalu.

bruuuk… !

Angga masuk rumah sambil menutup pintu.

Kehidupan Angga semakin carut – marut. hidup nya selalu di penuhi dengan dendam, didalam benaknya bagaimanapun caranya dia harus bisa membalaskan dendam kematian kedua orangtuanya dengan cara yang sama dengan kematian yang lebih tragis dari kedua orang tuanya.

Perjalanan angga mencari guru dukun santet pun berlanjut, angga sering pergi ke hutan-hutan, ke gunung-gunung, bahkan sampai ke tempat – tempat terpencil untuk mencari guru dukun santet.

Di suatu Ketika di tengah hutan, terjadilah hujan yang begitu lebat dan petir pun terus menyambar. Angga tersesat didalam hutan sambil berlari, Angga mencari tempat untuk berteduh dan menemukan sebuah goa. Angga pun masuk kedalam goa itu untuk berteduh.

Lalu terdengarlah suara orang menyapa.

" Siapa di sana?" Angga pun terkejut mendengar suara itu, Angga pun masuk kedalam dan menghampiri nya.

"Siapa kamu?" sapa mbah Bisman

"Aku angga, Siapakah mbah ini?" Angga balik bertanya.

"Aku adalah Mbah Bisman, ada perlu apa kamu kemari?" tanya Mbah Bisman.

"Aku sedang mencari dukun yang sakti untuk membantu ku membalaskan dendam

kematian orang tua ku." jawab Angga

"Hahaha… !" Mbah Bisman tertawa terbahak-bahak.

"Kamu sudah bertemu dengan orng yang kamu cari, aku sanggup mengajarimu ilmu

santet yang sakti dan kejam." Ucap mbah Bisman

Akhirnya Anggapun bertemu dengan guru spiritual yang sakti dan kejam, dia pun sanggup untuk membunuh targetnya demi uang.

Angga pun mulai belajar ilmu santet kepada mbah Bisman. Apapun yang dia lakukan demi untuk membalaskan dendam kematian ayahnya.

avataravatar
Next chapter