10 Bab 10

Saat menuju kantor,ia bertemu dengan direktur sang direktur menyapa dan ia ingin memberi tumpangan untuk kekantor bersama.Ia mengikuti rencana,ia memasuki mobil sang direktur.Ia melihat banyak sekali foto dirinya di dalam mobil,ia berpura-pura tidak mengenal di foto tersebut.Ia segera bertanya pada sang direktur.

-"Maaf tuan,ini siapa ya?."tanyanya sambil menunjukkan poster yang ia pegang.

-"Oh...ini adalah sekertaris saya yang kabur dari rumah,aku sedang mencarinya."Jawab sang direktur sambil menepukkan tangannya ke kepala.

-"Apa kamu kenal dengannya?."Tanya sang direktur kepadanya dengan nada rendah.

-"Ah.....maaf tapi saya tidak mengenalnya baru pertama kalinya saya melihatnya dalam poster ini."jawabnya dengan berpura-pura menjadi orang lain.

Saat sampai di parkiran mobil,ia melihat banyak pegawai dengan tatapan tajam dan sinis dari mereka,ia tak mempedulikannya.Saat ia memasuki ruangan ia mendengar gosip tentang dirinya,hal itu tidak membuatnya tertekan oleh keadaan.

-"Berani-beraninya dia menumpang pada pak direktur."Kata sang wanita kepada wanita lain,tak lain wanita itu adalah wanita yang pertama kali menunjukkan meja untuknya saat pertama kali kerja disini.

-"Lebih baik Nyonya Nurul daripada dia."Ucap wanita lain yang sedang menyiapkan sesuatu untuk diserahkan kerekannya dengan nada menyindir khasnya.

Ia hanya diam di tempatnya dan segera memeriksa semua berkas untuk diantar ke direktur,ia menemukan sebuah kertas yang berisikan sebuah foto yang terdapat wanita yang ia temui di rumah sang direktur,foto tersebut terlihat jelas tetapi nama dari sang pemilik foto tidak terlihat cuman ia melihat kata nama Putra yang seperti nama Sang direktur.Ia memikirkan apa hubungannya wanita tersebut dengan sang direktur.

-"Ah....sudah waktunya dikumpul ke direktur."katanya sambil berdiri dan berjalan ke ruangan sang direktur.

Akhirnya ia sampai di ruangan sang direktur,ia mengetuk pintu dan memasuki ruangan sang direktur,ternyata sang direktur sedang menentukan jadwalnya sendiri,ia segera menghampiri sang direktur dan bertanya padanya.

-"Um....maaf apa saya boleh menatakan jadwal anda?."tanyanya kepada sang direktur.

-"Um...boleh aja kalau kamu bisa."jawab sang direktur.

-"Maaf tapi siapa ya yang sebenarnya harus menatakan jadwal anda?."tanyanya pada sang direktur.

-"Itu adalah tugas Nurul tetapi ia tidak ada di sini."jawab sang direktur dengan nada tinggi dan menyilangkan tangannya.

-"Kenapa dia kabur dari perusahaan ini?."tanyanya lagi kepada direktur.

-"Entahlah tetapi ini hanya sebatas pekerjaannya bukan perasaan."jawabnya dengan nada tinggi lagi.

Mendengar kata-kata sang direktur,ia merasa tersakiti oleh kata-katanya,ia segera menata jadwal dan pergi keluar ruangan tersebut.

-"Maaf tuan saya harus pergi dulu."katanya sambil meninggalkan jadwal direktur dan berlari kencang.

Ia berada di kamar mandi kantor dan ia menanggis tersedu-sedu akan perkataan sang direktur kepadanya namun ia tak boleh menyerah karena masih ada beberapa rencana selanjutnya,ia akan menemani sang direktur ke rapatnya yang ada di luar kota besok pagi.

avataravatar