webnovel

Bangkitnya Jiwa

Di sebuah desa terpencil yang terbungkus oleh gemerlap bintang-bintang di langit malam, Azuma lahir dan dibesarkan dalam kehidupan yang sederhana. Keluarganya, petani yang menggantungkan hidup dari hasil bumi yang mereka tanam, tidak pernah memiliki banyak harta, tetapi mereka memiliki kekayaan dalam bentuk kebersamaan dan kebahagiaan.

Azuma, sejak kecil, telah terpesona oleh keajaiban alam semesta. Meskipun rumah mereka hanya sebuah pondok sederhana di pinggir ladang, langit di malam hari adalah teater yang menghidupkan impian-impiannya. Di bawah gemerlap bintang, Azuma bermimpi untuk menjelajahi luar angkasa, menjelajahi planet-planet yang jauh dan bintang-bintang yang menyinari kegelapan.

Namun, realitas kehidupan miskin tidak pernah menjauh dari pandangannya. Di sekolah desa yang sederhana, dia adalah anak aneh yang selalu membawa buku-buku tentang fisika dan astronomi. Teman-teman sebayanya mengolok-oloknya, menyebutnya sebagai anak "berkepala di awan" yang tidak mengerti arti kerja keras di sawah.

Tetapi Azuma tidak terpengaruh oleh ejekan atau celaan. Dengan tekad yang kuat dan cinta yang mendalam pada pengetahuan, dia menyerap setiap kata yang tertulis di buku-buku pelajaran fisikanya. Di tengah cemoohan, dia menemukan dorongan untuk terus maju, untuk membuktikan bahwa impian tidaklah sia-sia.

Setelah menamatkan sekolah menengahnya dengan nilai yang gemilang, Azuma mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Di sana, dia menjadi mahasiswa yang rajin dan berprestasi, memperoleh gelar dalam bidang fisika dengan penghargaan tertinggi.

Namun, tantangan terbesar Azuma muncul ketika dia bermimpi untuk bergabung dengan NASA, agensi luar angkasa terkemuka di dunia. Berkali-kali dia ditolak, surat penolakan datang satu per satu, menyiratkan bahwa pintu ke angkasa adalah impian yang jauh dari jangkauannya.

Tetapi Azuma tidak menyerah. Meskipun langit mungkin terlihat jauh dan tak terjangkau, tetapi api yang menyala di dalam dirinya tak pernah padam. Dia terus belajar, terus berjuang, dan terus berharap.

Dan pada suatu hari, ketika semua harapan tampaknya telah pupus, ketika langit nampaknya gelap dan tanpa bintang, sebuah panggilan datang. NASA, agensi yang begitu sering menolaknya, akhirnya memberinya kesempatan untuk membuktikan dirinya.

Dengan hati yang penuh sukacita dan mata yang dipenuhi oleh kilau bintang, Azuma memulai perjalanan menuju bintang-bintang. Meskipun langit mungkin terlihat jauh, tetapi impian itu, impian untuk menjelajahi angkasa, akhirnya menjadi kenyataan. Dan begitulah kisah Azuma, sang petualang angkasa, yang menunjukkan bahwa tidak ada impian yang terlalu besar untuk dikejar, bahkan di tengah kegelapan yang paling gelap.

Next chapter