203 200. Pembicaraan di Kedai Minuman

Cahaya yang sangat menyilaukan membuat Mori menggunakan tangan kirinya untuk menepis cahaya, meskipun begitu tetap saja cahaya itu membuat Mori harus menutup matanya karena begitu menyilaukan.

Ketika cahaya yang begitu menyilaukan mulai terasa berkurang, lalu muncul rasa panas, Mori pun membuka matanya perlahan untuk mencari tahu situasi tempat ia berada saat itu.

Mori terperangah dan berputar di tempat begitu melihat di mana dirinya berada saat itu.

"Tempat apa ini Tuanku?! Dan di mana kita?! Kenapa hanya ada hamparan padang pasir?!" Seru Mori ketika menyadari jika rasa panas yang dirasakan olehnya berasal dari gurun pasir, tempat yang baru dilintasinya bersama Idris.

Idris memperhatikan Mori sesaat, lalu kembali melihat ke depan dan berkata dengan santai. "Inilah dunia alam jin!"

Mulut Mori terbuka lebar dan matanya membulat mendengar jawaban Idris meski ekspresinya santai saja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter