webnovel

Chapter 28

Pertarungan masih terus berlanjut, Doni yang sedang dikuasai oleh kekuatan yang ada didalam dirinya sendiri semakin bringas, dia tidak mengenal mana kawan atau lawan, sekarang yang ada dipikirannya hanyalah membunuh semua orang yang ada dihadapannya, sementara itu hanya Ega dan Beby yang masih kuat bertarung meski mereka terlihat lelah dan banyak luka, namun mereka tetap berusaha sekuat tenaga untuk melindungi Melody dan menyadarkan Doni kembali

Ega :"Sepertinya, kita tidak mungkin bisa menyadarkannya!!"

Beby :"Tidak!! pasti bisa, kita hanya perlu mencobanya.."

Ega : *Melihat Beby "Lihatlah dirimu, kau lelah dan banyak luka, lebih baik sekarang kamu istirahat saja dan serahkan semuanya ini padaku"

Beby :"Jangan khawatirkan aku, aku tidak apa-apa kok." *Berusaha menahan sakitnya

Ega : *Dalam hati "Kamu tidak bisa membohongiku Beby, aku tau kamu itu sedang sangat sakit dan lelah"

Melody :"Lalu!!"

Ega : *Melihat Melody "Apa??"

Melody :"Apa yang harus aku lakukan!!"

Ega :"Tidak usah repot-repot, kami hanya membutuhkan bala bantuan saja"

Melody :"Umm, soal itu, aku sudah menghubungi Dendi dan juga Madun, sekarang mungkin mereka sedang dalam perjalanan menuju kesini"

Ega :"Benarkah??"

Beby :"Itu bagus.. :) "

Sementara itu Doni langsung berlari ke arah mereka berdua dan memukul mereka secara bersamaan

Ega : *Terpukul oleh Doni dan terjatuh

Beby : *Menahan pukulan Doni dengan kedua tangannya

Doni :"Hebat juga, tapi sepertinya kau kelelahan!! dan juga lukamu itu terlalu banyak, apalagi kau seorang wanita"

Beby :"Jangan meremehkanku" *Muka marah

Doni : *Mendorong pukulannya lebih keras

Beby : *Menahannya

Doni :"Apa kau masih kuat? Bebyyy??" *Meledek

Beby : *Kecapean

Doni :"Heh!!" *Menghilang dari hadapan Beby

Beby :"Kemana dia??" *Bingung

Doni : *Muncul tiba-tiba di belakang Beby "Sudahlah aku tidak ingin bertarung melawanmu, kau hanyalah seorang wanita yang lemah dan bodoh"

Beby :"Kauuu.." *Memukul Doni

Doni : *Menangkap pukulan itu dengan satu tangan "Aku bilang, aku tidak ingin bertarung melawanmu!!"

Beby :"Kau?? apa kau sudah sadar??"

Doni : *Dalam hati "Dasar bodoh mau saja aku tipu."

Beby :"Hey apa kau sudah sadar, apa kau sudah tidak dikendalikan lagi!!"

Doni :"Tentu saja" *Senyum palsu

Beby :"Syukurlah.." *Duduk kecapean

Melody :"Jangan percaya sama dia!!!" *Teriak

Beby :"Apa??" *Terkejut

Doni : *Langsung menendang badan Beby

Beby : *Terpental, dan langsung pingsan

Doni :"Heh, sekarang hanya sisa satu!!" *Sambil melihat Melody

Melody : *Mundur perlahan

Doni :"Mau kemana kamu??" *Maju perlahan

Melody :"Doniii!!!" *Teriak

Madun dan Dendi yang sedang berlari mendengar teriakan Melody

Madun :"Den?? kamu mendengarnya!!"

Dendi :"Iyaa, aku dengar, sepertinya itu suaranya Kak Melody"

Madun :"Iya, suaranya dari arah sebelah sana, lebih baik kita cepat-cepat kesana!!"

Dendi :"Ayoo!!" *Sambil terus berlari

Sementara itu Yudha akhirnya sadar dari pingsannya

Yudha :"Imel??"

Melody : *Melihat Yudha "Yudha!!"

Doni :"Hmm, rupanya ada satu serangga lagi yang belum menyerah rupanya"

Yudha :"Kauu!!" *Menahan sakit

Pebri : *Mulai sadar "Yu-Yudha!!"

Doni : *Berlari ke arah Yudha dengan mengepalkan tangan kanannya "Mati kau, kau tidak akan bisa menahan pukulanku yang satu ini!!"

Yudha :"Siiaall.." *Bersiap bertarung

Doni :"MATIIII!!!" *Memukul Yudha

Pebri :"Tidak akan ku biarkan..!!" *Melindungi Yudha dengan tubuhnya

Doni : *BUUGG mengenai badan Pebri

Pukulan Doni yang sangat kuat itu menembus badan Pebri

Yudha : *Terkejut

Pebri :"He...he...he...he" *Sekarat

Doni :"Orang ini, membuat aku kesal saja.." *Menendang Pebri

Pebri : *Terpental jauh

Yudha :"Pebriii...!!" *Teriak

Melody : *Kaget seakan tidak percaya

Doni :"Hmm, dasar serangga"

Yudha :"Kurang ajarrr!!" *Memukul Doni

Doni : *Memukul balik Yudha

Yudha : *Terpental jauh ke arah Melody

Melody : *Menghampiri Yudha "Yudha kamu gakpapa?"

Yudha :"Aahh, jangan khawatir aku gakpapa kok! hehe" *Tersenyum

Melody :"Bisa-bisanya kau tersenyum disaat seperti ini.."

Yudha :"Aku hanya takut."

Melody :"Takut,,takut kenapa??"

Yudha :"Takut kalau aku tidak bisa lagi bersamamu dalam waktu yang lama" *Tersenyum

Melody :"Jangan bicara seperti itu, kita pasti menang!! lagian Dendi dan Madun juga akan segera datang kesini untuk membantu kita, jadi selama itu kamu harus bisa bertahan.." *Menangis

Yudha :"Mel..."

Melody :"Apa??" *Menangis

Yudha :"Aku hanya mau bilang kalau aku itu.."

Melody : *Terus menangis

Yudha :"Cinta sama kamu!!"

Melody :"Yudha" *Terharu "Aku juga....cinta sama kamu!!"

Yudha :"Benarkah itu?? Aku kira setelah kita putus, kau sudah tidak mencintai aku lagi!"

Melody :"Sejujurnya aku juga tidak tau kenapa bisa terus mencintaimu, meskipun kita sudah putus. Karena hati tidak akan pernah berbohong, kalau aku sebenarnya masih mencintaimu!"

Yudha :"Aku lega, akhirnya aku mengetahui kalo kamu itu juga suka sama aku"

Melody :"Oleh karena itu kamu jangan pergi!! kita akan bahagia selamanya bersama dengan anak-anak kita kelak.."

Yudha :"Doakan saja, semoga aku bisa menjadi suamimu dan menjadi ayah bagi anak-anak kita"

Doni :"Sudah kalian bermesraannya??"

Yudha :"Mel, aku harus bertarung!!"

Melody :"Tapi dengan kondisimu seperti ini...."

Yudha :"Sudahlah jangan khawatir, aku bisa kok"

Melody :"Tunggulah sampai Madun dan Dendi datang kemari"

Yudha :"Itu tidak akan sempat, lebih baik kita suruh mereka untuk membantumu melarikan diri dari tempat ini!!"

Melody :"Tapi Yud??"

Yudha :"Sudahlah, mungkin inilah akhirnya..!"

Melody :"Tidak!!!! aku tidak akan biarkan ini menjadi akhir dari semuanya"

Doni :"Sudahkah, kalian bicaranya??" *Berlari ke arah mereka berdua

Yudha :"Pergilah Mel..!!"

Melody :"Tidak akan!!"

Doni :"Rasakan!!" *Memukul Yudha

Namun, ketika Doni mau memukul Yudha, Dendi dan Madun datang tepat waktu

Dendi : *Melindungi Yudha

Madun : *Menahan pukulan Doni

Dendi :"Doni??" *Kaget

Madun :"Aku tidak percaya, kalau ini adalah kamu!!" *Memukul Doni

Doni : *Terpukul oleh Madun

Melody :"Kalian berdua?? akhirnya sampai juga disini.."

Yudha :"Ahh," *Pingsan

Melody :"Yudha??"

Dendi :"Jangan khawatir, dia hanya pingsan."

Madun dan Dendi akhirnya sampai di tempat pertempuran yang seru namun penuh kesedihan. Pebri, sahabat Yudha yang dekat sekali dengan Yudha akhirnya meninggal di tangan Doni, apakah Madun bisa menhentikan Doni??

Bersambung.....

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next chapter