Sebelum Yura meletakkan botol birnya, dia merasakan bahwa seseorang di belakangnya meraba bagian pinggangnya. Hembusan napasnya yang hangat terasa di sekitar lehernya, dan jari-jarinya yang ramping mengambil bir di tangannya.
"Aku mengalami kecelakaan kecil hari ini dan kakiku terluka," ucap orang itu.
"Hah? Kalau begitu kamu harus pergi ke rumah sakit sekarang!" Yura menjawab tanpa mencari tahu siapa orang itu sebenarnya. Dia berbalik dan melihat orang di belakangnya hanya terdiam, bahkan sedikit sedih. Pria itu ternyata adalah Dion.
Wajah Dion tampak kelelahan dan dia sepertinya sedang berjuang menahan rasa sakit. Yura melirik kakinya. Dia kebingungan karena tidak tahu harus berbuat apa. Dia mengambil kembali birnya dari tangan Dion dan memasukkannya kembali ke lemari es, lalu menghela napas panjang.
"Apa lukanya sudah dikompres dengan es?" Yura berbalik, melepaskan lengannya, lalu menyalakan lampu di ruang tamu dan mencari lemari obat di rumah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com