18 BAB 56

"Selamatkan Sang Dewi sebelum Thianfeng merebut seluruh kekuatannya!"

dengan menggunakan kedua tangannya, jendral Muchen mulai menyatukan rohnya ke dalam tubuh Afnan, secara perlahan mereka mulai bersatu.

Dalam proses itu bayang-bayang masa lalunya sebelum reinkarnasi mulai memenuhi otaknya. Sebagian memori kecil masuk kedalam otaknya membuat tubuhnya bergetar hebat. Ketiga perempuan kesatria hanya bisa memperhatikan proses penyatuan itu, dengan perasaan sedikit khawatir.

*

Dalam sebuah ruang hampa, Azra merasa sebuah cahaya menembus matanya dengan hebat. Seketika penglihatannya mulai berubah dari sesuatu yang gelap tak terbatas menjadi sebuah negeri yang sangat indah.

berbagai tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan memenuhi tempat itu, bahkan bunga-bunga dari ribuan jenis menghiasinya dengan sangat indah.

jika diperhatikan secara jelas, awan-awan seakan sangat dekat dari negeri yang dipijakinya sekarang. Ya awannya sangat jelas dan dekat.

Ini dimana? rasanya tempat ini sangat pamiliar. Apakah aku perna berada disini sebelumnya? ketika Azra sibuk memikirkan keberadaannya yang tiba-tiba berada di suatu tempat yang tak asing baginya, sebuah lantunan melodi terdengar di telinganya.

Azra mencoba mencari asal suara itu, dia melihat ke kiri dan ke kanan namun tak menemukan apa pun. Tapi ketika secara tak sengaja dirinya melihat ke atas seorang gadis berambut panjang berwarna biru tengah menari dengan sangat indah, gerakan tubuhnya sangat elegan dan cantik.

Di iringi oleh melodi indah yang menenangkan jiwa, melihat hal itu burung-burung pun tak tinggal diam dan ikut menari di sekitarnya. Memancarkan suatu keindahan yang dapat menghancurkan suatu negri.

menari di atas udara seolah kakinya berpijak pada tanah, sungguh tarian yang sangat mengagumkan. Lekuk tubuhnya bergerak seirama dan menciptakan momentum terbaik dalam setiap gerakannya.

Azra mencoba melihat dari dekat, dalam jarak yang sudah tidak terlalu jauh dia melihat seorang pria yang berdiri di atas menara, memperhatikan setiap gerakan wanita yang menari itu tanpa ingin berpaling sedikitpun.

jelas sudah wanita itu menari untuk sang pria yang berdiri di puncak menara. Tepat hingga tariannya mencapai penghujung akhir, pria tersebut kini melayang ke arah wanita yang menari dengan indah.

bersama menciptakan sebuah tarian yang sedikit erotis namun tetap mengagumkan, terlihat jelas mereka berdua merupakan pasangan kekasih.

aurah kebahagiaan terpancar dengan sangat jelas dan membuat bunga-bunga yang ada di sekitar mereka bermekaran dengan indah.

wajah Azra sedikit merengut ketika menyadari sesuatu dari kedua orang itu. Rambut panjang berwarna biru itu, dengan seorang laki-laki yang mengenakan pakaian zirah, sedikit pamiliar dimata Azra.

secara mendadak rasa sakit menyeruak masuk ke dalam kepalanya, seberkas cahaya kecil turun dari langit dan masuk ke dalam ingatan jiwanya di masa lalu.

sebuah memori yang masuk ke dalam kepalanya sangat mirip dengan kejadian yang baru saja dia lihat, tapi bedanya wanita yang menari itu adalah dirinya!

"Arrrgggghhh..."

kenangan dari masa lalunya sebelum reinkarnasi di bumi mulai menggelitik setiap sel di dalam kepalanya, rasanya sangat sakit, bahkan lebih sakit dari sekedar mendengar suara dengungan yang perna membuatnya tak sadarkan diri.

*

Alman alias jendral Thianfeng yang telah melakukan proses pengambilan energi dari kekuatan sejati Azra, mulai merasakan tubuhnya di penuhi dengan kekuatan yang melimpah.

"Sedikit lagi..!" cahaya dari tubuh Azra yang semula terang benderang mulai pudar dan berpindah ke tubuh jendral Thianfeng, hanya tersisa sedikit lagi hingga semua cahaya itu berpindah secara keseluruhan.

avataravatar
Next chapter