1 Kosong

Pernah kah kalian merasa saat hati terasa kosong?saat kenangan terasa hilang. Saat manis terganti oleh pahit. saat kebahagiaan terganti dengan air mata.

aku yakin setiap orang pasti merasakannya, karna memang begitulah hukum hidup. Tak sebesar atau sekecil apapun kau merasaknnya. Semua itu kembali pada diri kalian masing-masing bagaimana melewatinya.

seseorang berkata pada diriku kebahagiann itu ada. Aku mempercayainya sampai sekarang sekarang.

rRoda dunia selalu berputar dan hasilnya manusia tetap ditakdirkan untuk merasakan 2 rasa sekaligus. 

Kebahagian dan kesedihan.

Kasih sayang dan kebencian.

Cinta dan kekecewaan.

Senyuman dengan air mata.

Tawa dengan tangisan.

Keramaian dengan kesepian.

Adil dan tidak adil.

Itulah jalan hidup yang mungkin sudah tuhan tentukan. Jika bisa memilih bukan kah lebih baik tidak memiliki rasa?

Namun jika begitu aku harus berubah jadi monster, ahh dipikir-pikir manusia bahkan lebih buruk daripada monster.

Dunia ini begitu bohong dan tidak nyata dimana saat kita memiliki mimpi tak selalu terwujud, dan membuat kita kecewa dan down. Akhirnya merasa jika tidak hidup. Tidak memiliki mimpi  bukanlah sebuah kehidupan.

Mimpiku begitu sederhana ingin seseorang yang melahirkan ku di dunia ini tersenyum setiap saat tanpa ada air mata. Tetapi di bumi ini tidak mungkin ada manusia yang tidak akan mengeluarkan air mata.

Aku berfikir mewujudkan mimpiku dengan membuat mimpi lagi. Mimpi dalam mimpi jadinya, tapi pada akhirnya mimpi yang ku buat lagi menjadi penyebab air matanya.

Saat dirinya menangis air mataku  tak mau diam saja. Tanpa meminta persetujuan ku dia keluar.

Terkadang aku berfikir lalu untuk apa cinta ada bila ada kekecewaan? 

Untuk apa kebahagian ada bila ada kesedihan? 

Untuk apa kasih sayang ada bila ada kebencian?

Mungkin kalian mengganggapku gila. Tapi jika kalian sadar dunia ini bakan lebih gila dari yang kalian bayangkan.

Saat melihat malaikat kecilku tersenyum entah  mengapa aku tak suka melihatnya. Aku lebih suka melihatnya marah, karena itu aku suka membuatnya marah dan penuh dendam.

Kenapa aku membenci dia tersenyum? Apa ku tidak ingin melihatnya bahagia?

Tentu saja yang ku lakukan untuk membuatnya bahagia. Daripada melihatnya tersenyu, pemuh luka lebih baik aku melihatnya marah, setidaknya dengan amarahnya dia melupakan kesdiahan nya walaupun hanya sementara. Karna saat kecil pun tuhan sudah memberikannya cobaan.

.

.

.

.

.

Manusia boleh berencana tapi pada akhirnya hanya tuhan yang menentukan berhasil atau tidaknya.

 _SandunganLirik_

ig:@sandunganlirik

avataravatar
Next chapter