34 tiga uluh empat

"Siapa yang mengizinkanmu untuk menyentuhnya?" Sontak Suara itu membuat Elder menghentikan kegiatannya. Elder menoleh ke sumber suara yang berasal dari ambang pintu. Aku mengenali suara ini, ini suara Rayyen. Kulihat dari sudut mataku Elder cepat-cepat berlutut memberi hormat.

Rayyen berjalan santai mendekati Elder tanpa melirik sedikitpun ke arahku. Entah mengapa aku merasa tatapannya begitu menakutkan, dingin. Dia berdiri di hadapan Elder yang sedang berlutut. Jubah istana yang sangat mewah begitu cocok untuknya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter