104 gereja tua

"Sekarang aku tau alasan mengapa matamu berwarna abu-abu...." 

Ucapan Rafel membuat Cia mengerutkan keningnya bingung. Ia terdiam sejenak untuk mencerna kata-kata cowok itu hingga Ia memutuskan untuk mengatakan. "Ma-maksudnya?"

Rafel menggeleng cepat. "Tak apa." Ucapnya, kemudian berbalik dan berjalan pergi. Cia hanya bisa memilih untuk mengikuti kepergian Rafel.

Mereka kembali melewati hutan kecil dengan pepohonan yang sangat indah dan burung-burung yang tetap berkicauan seolah sedang bernyanyi. Rafel sempat menoleh sebentar ke arah burung-burung itu, kemudian melanjutkan jalannya lagi menuju jalan yang berada di samping gereja tua.

"Aww!" Teriak Cia ketika kakinya terpeleset.

Dengan cepat Rafel menoleh ke belakang. Dia pikir gadis itu berada dekat di belakangnya, ternyata dia salah, Cia masih Tertinggal jauh di belakang. Tapi dia heran mengapa suara gadis itu tadi terdengar sangat dekat dengannya.

Rafel menghampiri Cia yang tertinggal jauh. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter