28 dua puluh delapan

Bella mengutip kertas yang terlempar di dekat kakinya. Perlahan dia membuka remasan kertas itu agar Raye tidak menyadari ada yang mencoba mengintip gambarnya yang salah.

Gadis itu mengerutkan kening. Berpikir keras kanapa Raye bisa menggambar apa yang sangat mengganggunya selama ini.

"Raye, apa yang kau tau tentang gambar ini?" Tanya Bella tak percaya.

Rayyen tersentak, dia langsung melihat kearah sumber suara. Suara yang sangat ia rindukan, suara yang ingin dia dengar, suara yang dulu selalu mengganggu dan berisik di telinganya.

Mata mereka bertemu. Rayyen terus menatap gadis itu, takut apa yang ada di depannya hanya ilusi, takut apa yang ada di depannya hanya bayangan, takut apa yang ada di depannya hanya tipuan yang di buat oleh tubuhnya sendiri yang semakin lama semakin melemah.

"Raye...." panggil Bella lagi, itu berhasil membuat Rayyen benar-benar tersadar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter