webnovel

pernikahan suamiku

Setiap perempuan menginginkan pernikahan yang harmonis dan bahagia, memiliki suami yang mencintai istrinya dengan tulus dan memiliki anak-anak sebagai pelengkap kebahagian keluarga kecilnya ,

Saslsabila Naura Khumaira ya aku Salsabila seorang istri yang memiliki suami yang mencintaiku aku bahagia sangat bahagia memilikinya, pernikahan kami terasa begitu sempurna tapi itu hanya diawal menginjak tahun ke tiga pernikahan ku dengan sagara pernando Pradipta mertua ku selalu memojokan ku kapan aku akan memberikan nya cucu , awalnya aku memaklumi karna Nando adalah anak tunggal dan kedua orang tuanya ingin segera menimang cucu, ku akui hatiku mulai resah aku pun merasa menjadi tak sempurna sebagai istri karna belum bisa memberikan suami ku keturunan tapi apalah dayaku aku hanya manusia biasa yang hanya bisa berusaha dan berdoa kepada sang pencipta namun sampai kini akupun belum di beri amanah untuk mengandung.

Nando selalu menguatkan aku agar aku tak terlalu memikirkan nya , aku bahagia sungguh bahagia karna Nando memberikan ku dukungan dan selalu menguatkan ku , tapi sekali lagi itu hanya diawal , ya tuhan mungkin ini ujian untuk rumah tangga ku karna dengan tiba-tiba mmah membawa perempuan untuk di jodohkan dengan Nando karna aku tak kunjung hamil , awalnya Nando menolak tapi lama- kelamaan dia mulai goyah dan menyetujui untuk menikahi Anisa ya dia Anisa Rahma Wati , seorang wanita anak dari sahabat mmah nya Nando yang bersedia menjadi maduku , sakit hatiku sungguh sakit menerima kenyataan bahwa suamiku bersedia berpoligami , aku hanya bisa menangis dalam doa mengadu kepada yang mahakuasa , aku berusaha kuat mengiklaskan hati ku untuk membagi suamiku membagi segala yang ada di dari suamiku termasuk cintanya , dan ya di sinilah aku sekarang,

"Saya terima nikah dan kawin nya Nisa Rahmawati binti Erlangga dengan maskawin tersebut di bayar tunai " .

"SAH...."

Kata sah yang di ucapkan semua orang membuat hatiku berdenyut nyeri, ya di sinilah aku sekarang di sebuah hotel megah di ibukota , di pernikahan sagara pernando Pradipta bersama Nisa Rahmawati yang tak lain adalah pernikahan suami ku beserta istri keduanya. Tetesan airmata mengalir di pipiku . Rasa nyeri ulu hati membuat nafasku terasa sesak.

" Bila sayang kamu yang kuat , hapus air matamu ikhlaskan , ini mungkin takdirmu " . Seorang wanita paruh baya disampingku, menggenggam tanganku memberikan ku kekuatan .

" Ya Tante Maya ,Billa akan berusaha ikhlas dengan takdir Billa terimakasih Tante telah menguatkan ku di saat orang lain tak melihatku." Ya dia Tante Maya adik dari papi Nando .

" Ya sayang , kuat lah Tante yakin kamu perempuan hebat istri yang sabar , sungguh andai bisa berandai-andai Ingin rasanya Tante menjadikan mu menantuku sayang kamu sudah bersuami dan istri keponakan Tante" . Ucapnya sambil tersenyum tulus , ya tente Maya adalah wanita yang paling baik di keluarga Nando,

" Tante bisa aja sungguh Billa tersanjung Tante bicara seperti itu, terimakasih tante mau menghibur Billa,". Jawabku sambil tersenyum , saat aku sedang mengobrol dengan Tante Maya aku di kagetkan oleh teriakan bocah berumur 2 tahun sambil berlari kearah ku dia memanggilku

"Momy.... Mommy Billa , Azka tangen" . Ucap nya sambil memelukku..

" Hai boy mommy juga kangen Azka , Azka kesinih sama siapa sayang ??" . Ya dia Azka Narendra Hutama cucu Tante Maya dia memanggilku mommy karna memang sedari kecil Azka sering di asuh olehku karna kedua orang tuanya bercerai dan Azka ikut dengan papahnya jadi Azka tak mendapatkan pigur seorang ibu makanya aku membiarkan Azka memanggilku mommy.

" Azka kesini sama dad mom ,tuh dad " Taklama seorang peria yang di panggil dad oleh Azka datang menghampiri ku dan Tante Maya.

" Hai mom , hai bill, maaf aku datang terlambat,"

"Tak apa bi , lebih baik terlambat daripada tidak setidaknya kamu harus menghadiri pernikahan bodoh sepupumu itu ". Ucap Tante Maya pada abi, ya dia abrisam Raditya hutama. Anak tunggal dari Maya dan Ibrahim Hutama ,

"Huppptt ... Ya dia memang sepupu bodohku mom ,bill kamu yang sabar ya sungguh aku tak sangka sibodoh itu akan seperti ini" ucapnya padaku

" Tak apa bi aku ikhlas mungkin ini takdirku ." Ucap ku tersenyum aku hanya berusaha tegar.

Setelah akad dan resepsi selsei akupun kembali kerumah ku , tadinya ku pikir mas Nando akan membawa istrinya kerumah baru ternyata dia membawanya kerumah kami dan dia ingin kami tinggal satu atap ,karna menurutnya akan sangat repot untuk bulak balik jika harus berpisah rumah . Sabar aku hanya bisa tersenyum kepadanya menerima keputusannya.

" Sayang kamu tak apakan bila kita bertiga tinggal di satu atap ,?" Tanya Nando padaku

" Ya mas tak apa toh rumah kita juga besar cukup untuk kita bertiga ", ucapku pada Nando

" Hei apa maksudmu Billa sekarang itu rumah kalian bertiga bukan rumah mu dan Nando saja tapi juga rumah Anisa ," ucap Mama Dahlia mertuaku

"Ah ya mah maksudku rumah kita bersama " . Ucap ku tersenyum sungguh rasanya aku ingin menangis , rasanya sesak aku hanya bisa menahannya ,

" Ya ayolah Nando ajak Nisa pulanh dia pasti lelah ". Ucap mmah Dahlia pada Nando

"Ya mah , kami akan pulang sekarang , aku pamit mah ayo Nisa , Billa ?". Ajaknya padaku

Next chapter