38 Terus gimana dong....

Ihsan mengendarai mobilnya menuju pintu tol Cipularang,perkiraan mereka sampai di pintu tol Cibatu Cikarang sekitar pukul satu siang.Ihsan tidak bisa melaksanakan sholat Jum'at,dia menggunakan prioritas sebagai musafir dan menggantinya dengan sholat zuhur setibanya nanti dirumah mereka.

"Mas,aku telepon mama dulu ya...kasihan mama,minta dikabari jika kita pulang....."

Aira berkata kepada suaminya yang sedang memegang kemudinya dan menatap lurus ke jalan tol.

"Tidak usah sayangku...lagipula mama dan papa masih berada dirumah sakit,atau kita yang ke rumah sakit saja.Kamu belum tahu kan?Ayolah.....sekali kali kesana,kita akan membuat surprise untuk mama dan papa.

"Tidak mau ah masku sayang....aku malu bertemu para dokter dan perawat disana,

pastinya mereka cantik cantik." lalu Aira menggelengkan kepalanya tidak mau ke rumah sakit.

"Lho....kamu koq tidak percaya diri begitu,

kamu adalah gadis yang tercantik sedunia"

ucap Ihsan berusaha meyakinkan Aira.

"Tapi aku adalah gadis bukan perawan lagi mas"jawab Aira dengan lugunya.

"Hahaha.....ternyata istriku pandai melucu seperti kakek..."Ihsan tertawa mendengar celotehan istrinya yang membuat gemas itu.

"Ya sudah jangan bilang aku gadis lagi..."

Aira berkata dengan jujur,membuat Ihsan semakin ingin menggoda kepolosan istrinya.

"Terus gimana dong....nyonya Airlangga?mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan sebutan "nyonya Airlangga saja."

bukan begitu,nyonya....?"Kemudian Ihsan mengerlingkan matanya menggoda Aira yang semakin merona raut wajahnya.

"Wewww...dasar dokter genit"Aira berkata sambil menjulurkan lidahnya yang merah. "Biarin,yang penting genitnya sama kamu,

bukan sama yang lain..."Balas Ihsan tidak mau kalah,dia menjawil pipi Aira gemas.

Tanpa terasa mobil yang dikendarai Ihsan sudah sampai dan memasuki pintu gerbang rumah besar itu.Security yang bernama pak Mansyur membuka pintu gerbang dengan mengangguk sopan.Aira dan Ihsan memberi salam kepada pak Mansyur,lalu dijawabnya salam dari Aira dan Ihsan dengan cepat oleh pak Mansyur.

Aira menyapa semua orang yang bekerja di rumah mewah itu dengan senyum riangnya. Para asisten rumah tangga menyambutnya dengan sumringah,bik Inah terlihat paling senang melihat nona muda dan tuan muda mereka sudah kembali.

"Bik...ini ada oleh oleh buat kalian bertiga,

awas jangan rebutan ya..hehehe "ucap Aira sambil menggoda bik Inah yang tersenyum girang menerima tiga kotak bolu susu khas Lembang Bandung yang lagi viral itu.

Kemudian Aira memberi lima kotak yang sama untuk ketiga orang security dan dua orang sopir mereka.Pak Mansyur merasa sangat senang dan merasa dirinya dihargai oleh nona Aira,hingga dia berterima kasih berulang ulang kepada Aira.

Sementara Ihsan yang masih menata oleh oleh untuk keluarga Aira tersenyum melihat interaksi Aira dengan para karyawannya.

Rencananya selesai istirahat sebentar dan sholat zuhur,Aira dan Ihsan akan langsung mengantarkannya kerumah bapak kepala desa,orangtua Aira.

Satu jam kemudian,Aira dan Ihsan pergi ke rumah pak kepala desa Silih Asih,orang tua

Aira.Rumah dimana gadis itu menghabiskan masa kecilnya dan banyak meninggalkan kenangan,Aira menjadi teringat dengan Kayla saudara sepupunya.

"Mas,aku sangat berharap,Kayla berjodoh

dengan Hendra.."kata Aira sambil menatap wajah suaminya yang tampan itu.

"InsyaAllah sayangku....sepertinya Hendra serius,dia belum pernah jatuh cinta dengan seorang gadis,padahal dikampungnya ada yang ingin mengambil menantu untuk anak gadisnya.Tetapi Hendra menolak dengan halus,Hendra belum berfikir kearah situ.

Aira manggut manggut mendengar cerita suaminya tentang Hendra,sahabat sejati suaminya,mereka sebelas dua belas dengan Ihsan,dalam urusan bercinta.Hanya saja sedikit perbedaan,Ihsan sudah memendam lama perasaannya terhadap Aira,sedang untuk Hendra tidak ada gadis lain.

Selang beberapa menit,mereka sudah tiba di depan rumah pak kepala desa.Bik odah yang sedang menjemur karpet itu berteriak kegirangan melihat siapa yang datang,dan memberitahu ibu Aira di dalam rumah.

Aira langsung menghambur dalam pelukan ibunya,setelah mencium tangan perempuan paruh baya itu.Ihsan tertegun melihat Aira yang seperti anak kecil sedang merayu ibu, untuk dibelikan mainan.

"Mari silahkan masuk nak...."kata ibu Aira

"Baiklah bu..."Ihsan masik kedalam rumah.

Ibu mempersilahkan kepada menantunya, segera masuk ke dalam rumah dan duduk diruang tamu.Bik Odah membawa secangkir kopi capucino dan secangkir teh panas buat anak dan menantu itu.

Ihsan mengambil beberapa kotak oleh oleh untuk ayah dan ibu serta bongsangan tape atau peuyem Bandung kesukaan kakeknya Aira,haji Abidin.Bongsang ialah keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bambu,

yang biasa digunakan untuk membawa tape atau tahu.

Pak kepala desa yang baru saja pulang dari kantor desa,tersenyum riang melihat putri dan menantunya sudah berada dirumah. Pria setengah tua itu meminta kepada bik Odah secangkir kopi untuk menemaninya makan tape Bandung yang kesohor itu.

Aira dan Ihsan juga berkunjung kerumah kakeknya dan mengantarkan langsung oleh oleh itu,kakek sangat senang melihat cucu kesayangannya datang membawa makanan kegemarannya.Kakek merangkul Aira dan Ihsan bergantian.

Kakek menanyakan bagaimana situasi dan kondisi kota Bandung saat ini,sudah lama sekali kakek dan nenek tidak berjunjung kesana.Lalu Ihsan berjanji akan mengajak kakek dan nenek serta keluarga Aira yang lain untuk bertamasya ke kota Bandung.

Kakek dan nenek senang mendengarnya,

kakek meminta disediakan bus saja untuk mengangkut keluarganya bertamasya ke kota Bandung nanti pada saat liburan Aira.

Kakek menyuruh nenek agar membuat nasi timbel untuk di makan bersama keluarga.

Aira dan Ihsan tertawa mendengar angan angan kakek,padahal waktunya masih agak jauh.

Setelah selesai sholat Ashar dan mengobrol dengan kakek dan nenek,Aira dan Ihsan berpamitan untuk pulang ke rumah dokter Arya.Sesampainya mereka dirumah,dokter Arya dan istrinya sudah pulang dari rumah sakit.Kedua dokter itu mengetahui kalau anak dan menantunya sudah kembali ke rumah,padahal pagi tadi baru saja mama menelepon Aira.

Aira menyapa mama papanya dengan riang dan sopan,lalu memeluk mama dan papa bergantian dengan Ihsan.Mama dan papa

senang mereka berkumpul kembali setelah beberapa hari berpisah.Suasana dirumah itu kembali ceria,setelah mereka kembali dari berbulan madu.

Mama dan papa duduk diteras rumahnya

sambil menikmati kudapan khas Bandung oleh oleh dari Aira.Meskipun mereka sering pergi ke Bandung,tetapi oleh oleh dari sana selalu membuat mereka ketagihan dengan kudapan dan minuman hangatnya seperti bandrek dan bajigur.

Sementara Aira dan Ihsan berada dalam kamarnya,Ihsan merebahkan diri diatas kasur sambil menatap istrinya yang sedang melepas pakaiannya,mereka akan mandi dan melaksanakan sholat maghrib bersama mama dan papa.

Malam itu Aira dan Ihsan duduk diruangan keluarga bersama kedua orang tuanya,usai makan malam bersama.Mereka berbincang bincang tentang perkembangan pendidikan Aira dan program profesi koas yang hendak dijalani oleh Ihsan selanjutnya.

"Aira sayang,kapan mulai masuk kuliah?"

tanya mama sambil mengelus rambut Aira.

"InsyaAllah hari senin besok,ma"kata Aira.

"Wah,cepat sekali ya....tidak berasa liburan kalian akan berakhir."mama terperangah.

"Bagaimana Aira akan mengatur waktunya nak,suami istri yang baru menikah itu tidak boleh tinggal berjauhan"dokter Arya ikut menimpali."Jangan khawatir pa,kami akan mengatur waktu sedemikian rupa,sehingga

Aira tidak bisa jauh dariku."jawaban Ihsan itu mewakili jawaban istrinya.Sementara itu Aira hanya tersenyum simpul melihat suami dan kedua mertuanya membahas masalah yang membuat dirinya bimbang.

Beruntung bagi Ihsan dapat memulai kerja sebagai dokter muda dirumah sakit milik dokter Arya orang tuanya,yang nantinya tanggung jawab dan wewenang rumah sakit itu akan dilimpahkan kepada dirinya jika Ihsan sudah siap untuk memangku jabatan sebagai direktur rumah sakit itu.

Untuk saat ini Ihsan belum berfikir kearah sana,mengambil alih kepengurusan rumah sakit yang sudah jelas dipersiapkan untuk masa depan dirinya.Pemuda itu masih ingin menikmati kehidupan manisnya bersama dengan Aira tanpa beban apapun.Sehingga dirinya dan Aira merasa enjoy dan mampu menyelesaikan pendidikannya lebih cepat.

☆☆☆☆☆

avataravatar
Next chapter