39 Mas......

Malam mulai merangkak gelap,waktu telah menunjukkan pukul sepuluh lebih delapan menit.Aira mulai menguap dan merasakan kantuknya yang semakin berat,Ihsan lalu menggandeng Aira masuk kedalam kamar.

Begitu juga dengan mama papa,keduanya

kembali ke dalam kamar untuk beristirahat.

Aira langsung tergeletak ditempat tidurnya dan memejamkan matanya,Ihsan melihat Aira yang nampak letih,lalu menemani Aira dan merebahkan dirinya disamping Aira. Ihsan membelai wajah Aira yang mulus dan bening bagaikan telaga mata air,yang bisa

menghipnotisnya oleh pesona kecantikan yang dimiliki Aira.

Kecantikan Aira tidak hanya terlihat dari segi fisiknya saja,tetapi Aira memiliki inner beauty atau kecantikan dari dalam,yang terpancar dari raut wajahnya.Kecantikan fisik akan pudar dan luntur seiring dengan berjalannya sang waktu dan tergilas oleh zaman.Namun kecantikan dari dalam atau inner beauty akan tetap abadi sepanjang masa.

Tidak semua orang bisa memiliki dan dapat

memancarkan inner beauty dalam dirinya.

Inner beauty tidak hanya berisi kebaikan moral,akan tetapi berkaitan erat dengan kecerdasan,selera humor dan optimisme yang dimiliki oleh seseorang seperti Aira.

Sebagian orang memandang Aira sebagai kembang desa yang berkepribadian islami dan bermartabat tinggi,kemolekan tubuh dan kecantikan wajahnya terselubung di balik kerudungnya.Seandainya Aira tidak memakai kerudungnya,sudah barang tentu gadis itu akan menjadi sasaran lelaki iseng yang ingin menikmati kecantikan Aira.

Ihsan mengecup kening Aira yang tertidur pulas,Ihsan beranjak dari tempat tidur itu.

Ihsan mengambil laptop dan membawanya ke sofa,lalu Ihsan membuka laptopnya dan memeriksa beberapa email yang masuk dan mulai membacanya satu persatu.

Disamping itu,Ihsan mempelajari laporan keuangan dari usaha yang baru dirintisnya

bersama dengan Hendra di Bandung.Usaha

yang bergerak dibidang kuliner itu berjalan lancar,dengan penyasar anak muda yang sangat potensial.Tetapi Ihsan menjalani usahanya tanpa sepengetahuan dari Aira dan papa mamanya,Ihsan akan memberi kejutan suatu saat nanti.

Ihsan menerapkan bisnis kuliner itu dengan harga yang sangat terjangkau,konsep yang unik,serta diviralkan di media sosial.Bisnis itu kini mulai ramai dan menjadi populer dikalangan anak muda dan masyarakat disekitar Bandung.

Aira menggeliatkan badannya,tangannya bergerak gerak mencari tubuh suaminya, Aira menyadari jika Ihsan tidak berada di sampingnya.Biasanya Ihsan selalu memeluk dan mendekap dirinya dengan erat di saat sedang tidur.

"Mas..."Aira memanggil suaminya,dia turun dari tempat tidur dan mencari suaminya,

dia melihat Ihsan yang sedang menatap layar laptop dengan serius,dan tangannya menggerakkan mouse itu sangat lincah.

Ihsan menoleh kebelakang,dia melihat Aira berdiri disamping tempat tidur,lalu Ihsan berjalan menghampiri istrinya dan duduk ditempat tidur sambil memeluk istrinya itu.

"Ayo sayang,tidurlah...!hari masih malam"

Ihsan membaringkan tubuh istrinya dengan hati hati.

"Aku tidak bisa tidur lagi..."jawab Aira,lalu Aira memeluk lengan kokoh Ihsan dengan manja."Aku akan membuat kamu tertidur dengan sangat nyenyak..."Ihsan berbisik ditelinga Aira,yang membuat Aira kegelian.

"Tunggu sebentar sayang....aku mau pipis"

Aira bangkit dan berjalan menuju kamar mandi,tapi dengan cepat Ihsan membopong Aira dan membawanya ke kamar mandi dan mendudukkan Aira diatas closet itu.

Ihsan mengusap wajah Aira dengan tissu basah dan mengusapkannya pada bagian leher jenjang Aira,leher yang bergaris itu memiliki daya tarik tersendiri bagi Ihsan.

Ihsan tidak bisa menahan lagi hasratnya untuk tidak mencumbu Aira.Dia memeluk dan mencium leher Aira dan menyapunya dengan lidahnya hingga kebagian belakang leher Aira dengan sangat bergelora.

Aira merasakan bulu kuduknya merinding dan berdiri,tetapi Aira malah menikmati ciuman suaminya yang menginginkannya.

Bibirnya yang mungil dan sedikit tebal pada bagian bawah mulai bergerak dan terbuka, bahkan mulutnya mengeluarkan desahan desahan yang sangat memabukkan Ihsan.

Tanpa membuang waktu lagi,Ihsan melumat bibir seksi Aira yang semanis madu itu,lalu membopong tubuh istrinya untuk kembali ke tempat tidur dan merebahkan tubuh Aira diatas kasur yang empuk dan nyaman itu.

Perlahan Ihsan mulai membuka baju tidur istrinya,Ihsan menelan salivanya melihat tubuh Aira yang mulus tanpa selembarpun kain yang melekat ditubuh moleknya.

Beberapa saat kemudian,Ihsan dan Aira telah menyatu dalam keheningan malam yang semakin kelam.Hanya suara nafas mereka yang saling memburu dan berpacu untuk meraih kenikmatan surgawi.

Ihsan laksana seekor kumbang jantan yang hinggap diatas kelopak bunga yang sedang mekar,lalu dia menghisap madunya dengan sepenuh jiwa dan raganya.Sehingga bunga itu menjadi berseri seri,lalu berpasrah diri menghadapi cumbuan sikumbang jantan.

Kedua suami istri itu saling melemparkan senyum kebahagiaannya,tanpa melepaskan penyatuan mereka.Tubuh Aira yang berada diatas tubuh suaminya terkulai lemah tak berdaya.Ihsan membelai punggung istrinya dengan lembut dan penuh kasih,perlahan Aira dan Ihsan tertidur sampai hari telah berganti.Keduanya terbang melayang ke alam mimpi yang indah,seindah bunga yang merekah ditaman impian.

Aira bangun dari tidurnya tepat pukul lima pagi,gadis itu hendak turun dari tempat tidurnya,namun Ihsan menahan Aira dan mendekap tubuhnya dengan sangat erat.

Aira merasa risih,dirinya tidak memakai pakaiannya.

"Mas.....mana pakaianku?"tanya Aira lirih.

Mata Ihsan bergerak mencari dimana dia melempar pakaian itu semalam,dia melihat pakaian mereka yang berserakan dilantai.

"Itu sayang"jawab Ihsan sambil menunjuk tangannya ke lantai,Aira tersipu malu.

Aira tidak berubah,masih saja dia tersipu

malu melihat tubuhnya telanjang didepan suaminya.Tetapi Ihsan sangat menyukai wajah imut Aira yang kemerahan itu seperti buah pepaya yang mengkal dan enak untuk dirujak,batin Ihsan bergumam.

Aira segera turun dan memungut pakaian itu,lalu memasukkan kedalam keranjang.

Kemudian Aira dan Ihsan membersihkan

dirinya dari hadas besar.Setelah beberapa menit mereka sudah berpakaian rapi dan segera melaksanakan sholat subuh.

Seperti biasanya setiap pagi hari,keluarga dokter Arya melakukan olahraga di depan rumahnya yang besar itu.Papa dan mama mertua Aira melakukan senam kebugaran,

lalu dilanjutkan dengan senam kesehatan jantung.Aira dan Ihsan melakukan senam pagi bersama kedua orang tuanya.

Keempat orang itu sudah selesai melakukan senam,lantas duduk digazebo depan kolam renang sambil mengobrol sebentar sebelum dokter Arya memberi empan ikan ikan koi yang berwarna warni indah itu.

"Ma....aku dan Aira mau kerumah Arjuna,

mama dan papa mau ikut kesana tidak?"

"Mama mau ikut kalian saja deh....mama kepingin shopping dengan Aira,kalau papa gimana pa,mau ikut tidak?"tanya mama.

"Mama bagaimana sih,masa papa ditinggal sendiri dirumah?sekali sekali dong malam mingguan diluar rumah.Sekarang ini kita mempunyai pasangan romantis,yang dapat menyaingi kita ma...." seloroh dokter Arya sambil menyenggol lengan mama dengan senyumnya yang khas dan simpatik.

"Jam berapa kita akan berangkat sayang?"

tanya mama antusias."Selesai sarapan pagi saja kita berangkat,Arjuna sudah telepon dan sangat tidak sabar ingin bertemu Aira.

Masih ada waktu satu jam,aku mau berlatih bulutangkis dulu dengan papa"kata Ihsan.

"Aku dan mama boleh masuk duluan mas?"

Aira ingin membantu menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua mertuanya.

"Kamu disini saja sayang,jangan kemana mana,dan menjadi supporter buat aku...."

cegah Ihsan sambil mengerlingkan mata.

"Kelakuan anakmu pa....persis papanya,

maunya menempel terus seperti perangko tidak mau berjauhan sedikitpun dengan istrinya"mama bersungut sungut sambil berlalu.

Aira menjadi salah tingkah,dia merasa tak enak hati dengan mamanya,Aira mendelik kepada suaminya dan mencubit pinggang Ihsan dengan sedikit keras.

Dokter Arya terkekeh melihat tingkah putra bungsunya yang konyol itu dihadapan Aira.

Lalu dengan bijaksana dokter itu berkata

"Ya sudah Airlangga....latihannya ditunda, kita akan bepergian nanti tenagamu habis dan tidak kuat mengikuti mereka shopping berkeliling mall.Lebih baik kamu membantu papa memberi makan ikan ikan itu bersama Aira."

"Baiklah pa...."Ihsan menjawab semangat.

Ihsan dan Aira berjalan ke kolam ikan itu dan memberi makan ikan ikan koi dengan

dibantu Mang Udin yang sudah menyiapkan empan khusus ikan koi.Aira sangat senang melihat ikan ikan itu menari dengan riang mengejar makanan dan berebut dengan teman temannya untuk melahap makanan.

☆☆☆☆☆

avataravatar
Next chapter