18 Hayang Kawin

Hari ini Ihsan dan Hendra sudah berada didalam mobilnya,mereka akan menuju kota kelahiran Ihsan.Pemuda tampan itu, mengirim voice chat untuk Aira,memberi tahu gadisnya kalau hendak berangkat. Setelah memasang sabuk pengaman,Ihsan mulai mengendarai mobil dengan membaca doa perjalanan.

Didalam mobil BMW XI berwarna putih itu, mereka mengobrol santai sambil menikmati musik.Ihsan membuka obrolan mengenai hubungannya dengan Aira,bahwa dirinya ingin menghalalkan hubungannya dengan gadis itu dan segera menikahinya.

Hendra sedikit terkejut saat mendengar keinginan sahabatnya,tetapi dia berusaha memahami niat baik Ihsan. Jika memang sahabatnya itu sudah merasa mampu dan yakin untuk menikah,sebagai sahabatnya Hendra mendukung apapun yang terbaik buat Ihsan.

Sementara dikampusnya,Aira dan teman temannya sedang berdiskusi mengenai tugas kerja kelompok dan praktikum untuk besok pagi.Kerja kelompok sering diadakan diluar kelas,gadis itu juga membicarakan tentang persiapan PKL atau Praktek Kerja Lapangan,yang akan dilaksanakan selama satu bulan penuh mulai pekan depan.

Praktek Kerja Lapangan atau magang, 

merupakan program yang wajib diikuti

oleh mahasiswa non pendidikan dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Aira menyempatkan diri membuka sebuah voice chat dari Ihsan.Gadis itu tersenyum, lalu mengirim pesan kembali dengan voice chat.Ihsan selalu membuat hatinya damai dan semakin percaya kepada kekasihnya.

Setiap kemanapun dan dimanapun Ihsan akan memberitahu dirinya.Ihsan konsisten dengan janji yang pernah diucapkan pada Aira untuk saling memberi kabar.Tetapi kenyataannya pemuda itulah yang sangat

proaktif dibandingkan dengan Aira.

Tanpa terasa,Ihsan dan Hendra sudah memasuki wilayah Cikarang.Jarak tempuh antara Bandung-Cikarang adalah kurang lebih dua jam melalui jalan tol. Beberapa ratus meter lagi kedua pemuda itu akan sampai di rumah Ihsan yang mewah dan megah.

Namun sebelum memasuki rumahnya,jalan yang dilewati sedikit macet.Rupanya ada keramaian di tepi jalan,warga sekitar yang sedang menggelar acara resepsi pernikahan dengan menutup sebagian jalan. Sehingga kendaraan kendaraan yang melintas itu menjadi terhambat.

Ihsan membuka sedikit jendela mobilnya, dengan memberi uang kepada "pak ogah" yang mengatur jalan ditempat resepsi itu. Terdengar suara penyanyi dangdut yang sedang menyanyikan sebuah lagu .

-Hayang kawin...win ...win...win...

-Hayang kawin...

-Geus teu tahan mang tauntaun -bubujangan

-Hayang Kawin...win...win...win ...

-Hayang kawin ....

-Geus teu kuat beurang peuting duh -ngajablay

"Hayang kawin..."Hendra terus bernyanyi sampai suara penyanyi itu menghilang,dan mobil mulai melaju melintasi keramaian itu. Ihsan tertawa melihat tingkah Hendra yang sangat kocak dan menghibur.Lagu ini pas dengan keinginan Ihsan,batin Hendra.

Beberapa menit berlalu,mobil Ihsan mulai memasuki pintu gerbang rumah mewahnya. Seorang security dengan sopan mengangguk dan berdiri mempersilahkan Ihsan masuk.

Ihsan segera turun dari mobilnya,setelah memarkir mobil itu ditempatnya.Seorang ART bernama bik Inah menyambut kedua anak muda itu dengan ramah dan tersenyum kepada Ihsan dan Hendra.

Dokter Arya dan istrinya sudah menunggu Ihsan diruang keluarga,mereka sedang minun teh sambil menonton televisi.Melihat anak bungsunya sudah datang,merekapun berdiri dan memeluk erat putranya secara bergantian.

Mama yang terlihat masih cantik diusianya yang sudah lewat setengah abad itu,terus memeluk sibungsu dan menciumi kedua pipinya.Papa yang melihat interaksi kedua anak dan ibu itu tersenyum sumringah.

Malam harinya,Ihsan bersama mama dan papa serta Hendra sedang menikmati makan malam.Suatu kebiasaan wajib bagi keluarga dokter Arya,untuk makan malam bersama.

"Pa,ma,ada yang mau aku bicarakan" Ucap Ihsan sebelum meninggalkan meja makan. Papa dan mama lalu berjalan menuju ke ruang keluarga.Sementara Hendra keluar rumah,menemui para security yang sedang berjaga malam.

Rumah besar itu dihuni oleh dokter Arya dan istrinya dokter Marliana,empat orang asisten rumah tangga,dua orang sopir dan tiga orang security.Sedangkan kedua putri kembar mereka tinggal bersama suaminya masing masing.

Dokter Arya berinisiatif menanyakan lebih dulu kepada putra bungsunya,prihal apa yang hendak dibicarakan Ihsan kepada mama dan papanya.Kemudian pemuda itu mulai mengutarakan maksudnya, tentang keinginannya untuk menikahi sang gadis pujaan hati.

Dokter Arya dan istrinya terperanjat dan saling berpandangan.Mereka tak menduga putra bungsunya,yang belum pernah punya kekasih itu tiba tiba ingin menikah.

Tetapi mereka cepat menguasai keadaan, papanya memberikan tanggapan bahwa pada dasarnya,sebagai orang tua mereka tidak keberatan dengan keinginan Ihsan. Apalagi alasan putranya itu sangat masuk akal,Ihsan tidak ingin berbuat dosa dengan berpacaran terlalu lama.

Dokter Arya menjelaskan dengan jelas dan gamblang,menjalani rumah tangga itu tak semudah membalikkan telapak tangan,tapi tidak sesulit yang dipikirkan.Keduanya harus sudah siap mental untuk menjalani pernikahannya.

Profesi seorang dokter muda atau koas itu, penuh dengan tantangan dan kesabaran. Seperti berjaga malam,memasuki semua ruangan dirumah sakit,menulis laporan setiap pasien dan masih banyak lainnya. Ihsan akan menempuh fase ini setelah dia diwisuda nanti.Dan seorang istri harus siap menerimanya dengan tulus ikhlas.

Dokter Arya sangat bijak dalam menyikapi keinginan putranya,meskipun beliau dan istrinya tidak pernah menduga secepat itu.

Putra bungsunya akan segera menikah,

hal ini akan menjadi sejarah baru dalam keluarganya.Ihsan akan menikah di usia muda diantara kakak kakaknya,tetapi menjadi sarjana paling muda diantara keluarga besar kakeknya.

"Memangnya jagoan papa sudah siap,mau menikah? Cepat bawa kesini calon istrimu" Papa dan mama ingin melihatnya.Dokter Arya menggoda anak bungsunya.

"Jadi papa dan mama setuju nih ?" Ihsan bertanya cemas.

"Kami setuju sayang,demi kebahagianmu"

Ihsan berteriak kegirangan,lalu memeluk dan mencium papa dan mamanya yang sangat baik hati. Anak muda itu sangat berterima kasih memiliki orang tua yang penuh perhatian dan pengertian seperti

papa dan mamanya.

"Insya Allah hari sabtu aku jemput pa." Ucap Ihsan dengan riang.

Dokter Arya memeluk bahu istrinya dengan lembut,mereka bahagia bisa melihat anak kesayangannya bahagia.Keduanya masih berada diruangan keluarga,sementara Ihsan pamit keluar mencari Hendra dan meninggalkan mereka.

Ihsan menghampiri Hendra yang sedang minum kopi, bersama dua orang security dan sopir keluarga dokter Arya di gazebo sebelah kanan pos security. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh Hendra jika datang bertandang kerumah besar itu.

Rumah besar berwarna putih yang di desain khusus dengan gaya klasik bernuansa jawa itu sangat megah dan asri dengan ditanami pohon pohon hijau di sisi kanan kiri jalan menuju Rumah itu.

Rumah berlantai dua yang dibangun diatas lahan 5000 meter persegi itu memiliki air mancur ditengah taman yang berhadapan dengan teras depan,kolam renang dengan beberapa gazebo disetiap sisinya,tempat parkir,pos security dan sebuah musholah.

Kedua security dan seorang sopir itu segera beranjak melihat kedatangan tuan muda mereka. Dan mempersilahkan Ihsan untuk duduk berdua dengan Hendra.Ketiga orang itu merasa sungkan kepada tuan muda mereka.Walau tuan muda mereka sangat baik,mereka tidak ingin mengganggu kedua sahabat yang baru tiba tadi sore dirumah.

☆☆☆☆☆

.

avataravatar
Next chapter