258 Pingsan Keduanya

Sesampainya di rumah Ayu, Sandi memarkirkan mobilnya di depan pintu pagar rumah Ayu. Mereka pun melangkah masuk.

"Assalamualaikum," sapa Sandi sambil memencet belnya.

Tak ada jawaban siapapun dari dalam.

Sandi mencoba memencet bel nya untuk yang kedua kalinya.

Namun masih nihil. Tidak ada satu orang pun yang membuka pintunya.

"Apa mamanya Ayu nggak ada di rumah ya?" tanya Sandi sambil mengintip dari kaca jendela rumah Ayu.

Dani sudah tidak sabar sebenarnya ingin menanyakan masalah ini agar semuanya bisa diselesaikan. Sayangnya rumah ini malah kosong.

Tiba-tiba saja Sandi merasa hawa di rumah ini mulai aneh. Tengkuknya mulai dingin, ia juga merasa bulu kuduknya merinding.

Sandi celingukan sambil mengelus tengkuknya yang terasa seperti ada yang meniupnya.

"Dan... Kita pulang aja ya," katanya pelan sambil celingukan ke sekeliling rumah Ayu.

"Satu kali lagi. Lo pencet bel nya. Siapa tahu orangnya lagi di kamar mandi," kata Dani tetap kekeh.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter