1 PART 1

Wajahnya yang dulu sendu saat kulihat kini sekarang menjadi hal yang tak bisa aku lihat terlalu lama karena sekarang dia mempunyai kekasih yang mungkin jauh berbeda dariku. Hancur benar diriku saat itu ketika dia dengan sengajanya langsung menghilang dari kehidupanku. Satu tahun lamanya setelah semua berlalu, sekarang aku selalu pergi ke kedai kopi yang menjadi tempat favoritku.

Pemuda itu membuatkan aku kopi berlukis hati, namun aku tidak tahu siapa pemuda itu karena bukan dia yang mengantarkannya kepadaku. Ketika ingin kuseduh kopi itu tiba-tiba kopi itu langsung jatuh tanpa aku sadari hingga membuat bajuku menjadi kotor.

Lalu kemudian aku menuju ke toilet dan melewati barista itu, sekejap aku melihatnya dan merasa bahwa pemuda itu tidak asing. Sial, aku bertemu kembali dengannya dan membuat kini jantungku berdegup tak karuan..

Sekarang dia bekerja di kedai kopi tempat yang selalu aku singgahi namun aku tidak mengetahuinya bahwa dia bekerja di tempat itu, dia adalah masa laluku, orang yang sempat mengisi hatiku saat itu. Dan disinilah awal aku mulai berteman lagi dengannya.

"Aduh... Kenapa harus tumpah segala lagi?" sambil melihat pemuda yang kulewati.

Aku berhenti berjalan dan terkejut melihat Alvino yang berada di tempat barista itu

" Jadi dia bekerja disini?, astaga kenapa juga aku harus melihatnya sekarang" lalu melanjutkan ke toilet untuk membersihkan pakaianku"

Saat aku berada di rumah, pesan masuk kedalam Wa ku dan melihat nomor baru, saat aku melihat fotonya hatiku langsung berdegup kencang, melihat wajahnya yang tidak asing di kepalaku, dia adalah alvino.

" kamu dimana?" tanya alvino

" Dirumah, kenapa?" tanyaku pada alvino

"Aku lagi ada di dekat rumahmu nih"

"yaudah, kalau mau mampir, mampir aja"

" siap" balas alvino

Namun beberapa jam sudah berlalu dan masih belum ada kabar alvino bahwa dia sudah ada di rumahku. Namun tak lama kemudian pesan alvino langsung masuk ke Whatsapp ku dan mendapati pesan bahwa dia tidak jadi kerumahku karena ada pekerjaan mendadak. Saat itu aku juga berangkat untuk pergi ke kampusku.

Saat ini aku berada di kampus sendiri namun belum beberapa saat wanda langsung datang menghampiriku.

"Key.... Keyla... Kamu tahu nggak kalau sekarang hilda lagi dekat sama Alvino?"

"Hilda siapa sih wan? Aku tidak kenal dengan orang itu"

"ituloh key, yang kita temani dulu waktu masih SMA"

"oh yang itu. Biarin aja aku kan udah tidak ada hubungan lagi dengan Alvino"

Tapi Wanda langsung mengerti dengan raut mukaku yang seperti ini, karena dia tahu bahwa aku masih belum bisa move on sama Alvino, dan Wanda kemudian langsung memelukku dan menyemangatiku.

Saat di rumah aku langsung merenung sendiri memikirkan pekataan Wanda tadi. "Mengapa sih alvino kamu harus hadir lagi di kehidupanku jika nyatanya kamu udah mempunyai orang yang dekat sama kamu. Kenapa juga aku harus terus berharap sama kamu kalau suatu saat nanti kamu akan kembali lagi ke kehidupanku". Jujur sekarang aku sangat merindukannya.

Tak lama kemudian Alvino langsung datang kerumahku dan mengajakku untuk ke kedai kopi favoritku sekaligus tempat kerjanya.

" Aku dengar kamu pacaran sama Hilda" tanyaku kepadanya

"Tidak pacaran sih, kami hanya dekat"

"Yasudah. Vin, kenapa sih kamu tuh susah bangat buat aku lupain?"

"Maaf"

" Yasudah mulai dari sekarang aku tidak akan berharap sama kamu lagi, aku hanya akan menganggapmu sebagai teman saja. "

" iya aku tahu, sama halnya dengan daun yang sudah gugur dari pohonnya, tidak bakalan bisa lagi untuk bersama, itukan maksudmu?. Maafkan aku keyla, sudah menjadi bebam dalam kehidupanmu"

"lupakan saja. Yasudah pulang yuk"

Di perjalanan Alvino cerita bahwa dia akhir-akhir ini sering sakit, entah dia sakit apa. Dan saat aku melihat wajahmya, wajahnya seakan pucat dan ternyata benar setelah dia sampai dirumahnya dia langsung sakit. Apagi kalau disini tidak ada yang mengurusnya karena keluarganya ada di bandung.

Beberapa hari kemudian Laura salah satu sahabat Alvino tiba-tiba menemuiku dan mengatakan bahwa saat di kedai kopi tadi Alvino langsung saja pingsan.

"Keyla,, aku ingin katakan sesuatu kepadamu?"

"ada apa Laura?"

" saat di Tempat kerja tadi Alvino tiba-tiba saja pingsan"

" jadi bagaimana keadannya sekarang?"

"Entahlah, aku juga tidak tahu karena aku langsung pergi karena sudah ada hilda yang setia menemaninya. Kamu tahu keyla, sebenarnya aku kecewa dengan sikapnya Alvino Yang sekarang, karena sekarang dia seakan menjauh dari sahabatnya sendiri. Bahkan kalau di tempat kerja dia tidak komunikasi lagi dengan Faiz, padahal Faiz sangat peduli dengan alvino, jujur yah key, sekarang alvino jusru membuat dirinya tambah susah, dia itu jadi orang yang keras Kepala. Tidak mau mendengar."

Hari-haripun telah berlalu, aku dan Alvino sedang bersama dan aku langsung menanyakan tentang masalahnya, akan tetapi dia tetap tidak mau memberitahukan masalahnya hingga suatu hari aku bertanya kepada adeknya.

"silva... Aku ingin bertanya?. Sebenarnya ada apasih dengan kakakmu itu, kenapa dia akhir-akhir ini sering sakit?"

"aku juga tidak tau kak, tapi emang sih kak alvino memang sering sakit tapi dia tidak memberitahu keluargaku".

Namun ternyata aku tak yahu bahwa alvino tau bahwa aku memberitahukan silva bahwa alvino sering sakit.

Tak lama kemudian alvino langsing datang kerumahku dan langsung menyeretku keluar dari rumah.

" jadi kamu yang memberitahukan silva jika aku sering sakit?"

"iya"

"jadi kalau aku sakit kamu dengan seenaknya memberitahukan keluargaku".

"iya! Kamu puas, aku yang mengadukanmu kepada adekmu, karena kenapa, kamu itu keras kepala sekali, kamu lebih suka menderota daripada tenang bersama dengan sahabat sahabatmu itu. Jujur yah al.. Aku sangat kecewa dengan sikapmu yang sekarang, kamu tahu, kamu itu terlalu egois, kamu hanya mementingkan egomu sendiri. Bagaimana mereka tidak kecewa dengan sikapmu itu. Aku sudah berusaha untuk mengubahmu tapi tetap saja ini tidak bisa aku ubah".

"kamu tidak usah mengatur hidupku. Aku juga bisa urus diriku sendiri."

" oke kalau itu maumu silahkan pergi dari rumahku dan selamant menikmati zona nyamannmu itu bersama teman barumu"

Lalu kemudian Alvino pergi meninggalkan keyla dalam keadaan emosi.

avataravatar