2 kehilangan ayah

kisah dari tiga soudara yng mencari ibu nya ke salah satu kota di jogja , keberangkat ibu ke jogja, demi kebutuhan keluarga yang tidak mencukup sehari -hari nya , ibu yang meningalakan dua orang putra dan satu orang putri, juga meningalkan seorang suami yang tanpa daya akibat kecelakan kerja yang mengalami lumpuh total hinga membuat tubuh nya tak bisa melakukan banyak hal berkerja dan mngidupi keluarga nya,

sementara kehidupan terus berjalan , ketiga anak nya membutuhkan biyaya sekolah dan makan ,belum lagi obat2an untuk suami tercinta serta pengeluaran tak terduga lainya .

akhirnya pada suatu hari ,ibu memutuskan utk berangkat ke jogja ke tempat bude nya yang masih membuka usaha furniture di sana , ibu tidak membawa putra putrinya terlebih suami nya , karena pada dasarnya ibu menikah tanpa restu keluarga , ayah yang dulu mencintai ibu dan menikahi nya membawa pergi ibu ke suatu daerah di solo 20 tahun menikah dan memiliki putra putri yang bernama

aryo (17 thn), ardan ( 14thn) dan dina ( 5thn ). kisah ini dimulai karena ibu nyaris tak pulang selama 1 tahun belakangan , awala nya ibu masih mengirim kan kami uang juga kabar tapi setelah itu uang nya mulai tak datang bahkan kabarnya tak juga terdengar ,

Minggu 10 desember 2003 tepat 1 tahun sudah ibu menghilang, keberangkatan kami ke jogja karena kami sudah tak punya siapa-siapa di solo bahkan ayah telah meningal dunia 2 bulan yang lalu ,

ayah meningal karena terjatuh ingin menolong anak permpuannya yang bernama dina,

Dina terjatuh di ruang tengah ,ayah hanya bisa mendengar tangisanya sementara kaka kedua lelaki nya sedang perjalanan pulang dan aku aryo kk pertamnya diluar rumah yg sedang mencari uang tambahan untuk keluarga .. entahlah mungkin karena memang terjatuh saja atau memang sudah takdirnya ..

kami menemukan jasat ayah yang tergeletak , singkatnya sejak saat itu kami hanya tingal ber-3 tanpa sanak soudara .

aku aryo (17thn )anak pertama dari bu mira dan pak lukman (alm ayah kami) terpaksa harus putus sekolah di kelas 2 SMA,saat itu yang tingal lanjut sekolah adalah anak keduanya yakin adik lelakiku ardan yg msh duduk di bangku SMP kelas 3 semester akhir ..

kami bergantian menjaga dina saat ardan pulng sekolah , aku lah yang keluar rumah untuk berjualan koran dan yang lainya membantu teman-teman di bengkel atau calo-calo apa saja asal bisa mendapatkan uang untuk bisa bertahan hidup , bantuan dari para tetangga memang kami dapatkan tapi itu hanya bisa mencukupi makan sehari saja dan kami juga tidak bisa meminta balas kasihan terus menerus.

Aku hanya tingal menunggu kelulusan ardan saja adik ku,setelah itu kita akan pergi ke solo mencari ibu, ayah yang sebelum meningal dunia , memang pernah memberikan kami alamat keluarga ibu di solo , dan aku masih menyimpannya untuk suatu saat jika ibu benar-benar tak pulng.

Waktu terus berjalan kami msh bertahan dalam rumah peningalan alm ayah . memang tak terlalu besar dan indah

tapi gubuk ini menyimpan sejuta kenangan , terlebih bersama ibu yang kini tak ada kabar. saat bebepa bulan berlalu akhir nya ardan lulus sekolah dan niat kami menjual rumah peningalan ayah akhirnya di permudah , kami menjual rumah pada bapak kepela desa .. ya jelas hanya kepala desa yang ingin membeli , karena siapa yang akan mau rumah tua dan nyaris reot itu , walau kepala desa menawarkan untuk kami meningal kan dina saat mencari ibu , batin ku terus menolak apapun yang terjadi aku sebagai kaka tertua tidak akan meningal kan kedua adik ku

entah kepaitan apa nanti aku dan ardan akan terus menjaga dina. saat itu kami mengantongi uang yang hanya 5 juta saja

pertama karena kami tidak tau dimana surat-surat rumah dan rumah itu pun sudah reot bocor dimana-mana bakan banyak yang perlu di benahi anggap saja pak kades membeli hanya sekotak tanah karena memang rumah kami tak layah di sebut rumah tingal .

Ardan pun harus putus sekolah sepereti ku , ardan tak permaslah kan itu

kepergian kami ke jogja akhirnya terlaksana. karena kami belum tau betul arah jalanya , kami memutuskan untuk menyewa rumah terlebih dulu, sebagai tempat tingal tak panas dan tak kehujanan untuk dina adik permpuan kami yg lucu dan cantik jelita .

kami memiliki rumah sewa yang baru di jogja , kami menyewa langsung satu bulan uang di muka , saat itu dengan harga sewa 1 bulan 250rb .

sebelum hari pencarian, kami pergi kepasar terdekat dan membeli kasur lantai untuk dina kami tak ingin dina tidur tanpa alas , membeli kompor kecil dan keperluan lainya kurang lebih kami mengbiskan uang sekitar 500rb . sisa uang kami tingal 4jt saja onkos ke jogja sewa rumah yang hanya sekotak saja dan membeli keperluan lainya .

selang hari tiba , aku tak ingin menyiayia kan waktu ku , aku titipkan dina pada ardan , sudah ku siapkan juga makanan dirumah .. di jogja ditmpt kami tingal warga nya sedikit acuh bahkan kami jarang tegur sapa , mereka hanya mengangkat mata saja saat bertemu dan bertatapan

alamat yang diberikn alm .ayah aku telusuri , tapi sayangnya tak betemu dalam satu hari , sebelum pulang aku membeli bahan-bahan utk membuat layangan , aku berniat untuk menjual layangan pada anak-anak warga setempat , lumayan fikir ku jika jualan layangan ku laris itu juga bisa membantu dan memperkenal kan aku dengan warga dan yang lainya ardan serta dina bisa bermain saat tak ada aku dirumah .

hingga larut malam , aku hanya bisa menatap kedua adik ku tertidur pulas , pesan rutin ayah saat kami menjelang sekolah tak pernah kami lupakan ,

flas back sejenak pesan ayah

" aryo , entah seperti apa kehidupan kita nantinya , hanya saja , ayah merasa sudah tak akan lama di dunia , ayah tak akan bisa menemanimu dan adik2mu kelak , aryo putra pertama ayah , maafkan ayah nak , ayah akan meningalkan beban yang begitu berat di bahumu , kau akan kehilngan masa remaja dan sekolahmu , pesan ayah __

" bertahan lah nak , apapun yang terjadi jaga adik2 mu dengan baik , uang dan yang lainya jangan dijadikan alasan untuk memisahkan kalian , jaga adik mu .. jaga adikmu dan tetap teguh pada Tuhan jgn meningalkan shalat jangan pernah berhenti melantunkan ayat2 allah . berjanji lah nak berjanjilah demi ayah ibu dan adik2 mu  "

nyaris setiap hari alm ayah mengatakan itu dulu, hingga akhir nafasnya ayah seolah pergi tak berpesan  lagi .

tangan ku masih terus menaguh bambu-bambu kecil dan tali-tali knur serta kertas-kertas untuk layangan yg besok berencana di jual , aku tak ingin membuang waku mencari ibu saja dalam perjalan akupun menjual koran dijalan

sudah nyaris 2 bulan aku tak menemukan alamt ibu yg selalu aku tunjukan pada orang dijalan . entahlah karena memang jauh dari tempat ku atau ayah salah memberiku alamat nya

aku masih tak patah semangat dan uang sewa rumah sudah ku tambahkan lagi , aku pun berupaya menawari ardan untuk sekolah tapi ardan menolak , ardan adik lelakiku , cukup mengerti keadaan ku saat itu, ardan sering kali membantuku berjualan koran, layangan dan yg lainya

dina adalah alasan kami untk terus mencari ibu dan bertahan . ahh ... sudah berganti bulan lagi alamat pun tak kami temukan uang kami mulai menipis , akhirnya aku menyakan sewa rumah utk 1 thn kedepan karena aku hanya takut saat nanti uang ku tak lagi sanggup utk menyewa rumah ,aku dan ardan mencari makan semampunya

saat menanyakan pada pemilik sewa rumah berapa yg harus kami bayar , pemilik rumah sedikit heran

ya jelas heran , nyaris tiga bulan tak terlihat ibu dan ayah kami , untuk menghilngkan kecurigaan dan asumsi yang lain hanya dengan pemilik rumah yg kami sewa, aku menceritakan singkat hidup ku saat di solo dan maksud kedatangan ku ke jogja ini, aku juga menunjukan alamat ibu ku , mungkin pemilik rumah tau , karena notabene nya pemilik rumah itu tulen warga jogja beliau bernama . ibu sri ..

ibu sri tingal dgn suminya saja, ibu sri brusia sekitar (40thn ) dan suaminya bernama pak karyo (45thn) mereka tak memiliki anak , karena yang aku dengar dari ibu sri pak karyo memiliki ganguan kesehatan utk sulit memiliki keturunan , ibu sri menyukai anak-anak dan saat bertemu kami bu sri bercerita dengan terbuka mungkin karena ibu sri juga sudah mngetahui penderitaan kami.

tapi pak karyo tak sebaik bu sri , pak karyo orang yang tempramental , pak karyo tak menyukai anak-anak mungkin karna penyesalan soal penyakit nya entahlah .. itu praduga ku saja

aku kerap menitipkan dina saat bu sri tau tentang hidup ku yg sebenar nya. ibu sri tak pernah kebratan soal itu , hingga uang sewa selama setahin harusnya aku membayar 3jt dengan di kalikan 250/bulan tapi bu sri memberi kringanan hanya 2,5jt saja .

uang penjulan rumah di solo nyaris menipis n hampir habis , belum lagi dina yang entah dari usianya 2 tahun sering mengalami sakit kejang-kejang, dina sering kali histeris tiba-tiba dulu dokter tidak bisa meng identifikasi soal penyakit kejang-kejang dina yg secara tiba-tiba, smpai sekarang pun dina pernah mngalaminya lagi walau tidak sering,

kami tak ingin hal yang buruk terjadi pada dina adik tercantik ku .

yaa soal rumah sudah nyaris lega kami tak perlu bingung utk setahun kedepan , karna mendengar penjelasan ibu sri alamat yang kami tunjukan sebenarnya tak ada di jogja pusat kota , jadi aku msh harus melewati beberapa desa lagi untuk dekat dengan alamat tersebut ..

pada bulan berikutnya aku memaksakan untuk pergi ke desa tersebut namanya , desa langon yang berada jauh dari tempat ku tingal sekarang .

bu sri sudah mengingat kan akan memakan waktu tak cukup seharian ke desa langon tersebut , aku tak jua gentar hanya aku memohon pada bu sri untuk menitip kan kedua adik ku yang masih terlalu riskan utk ditingal hanya berdua saja , dan bu sri tak keberatan soal itu walau harus berargumen hebat dengan pak karyo suaminya ..

hari berlalu aku melanjut kan perjalan pencarian ibu ku , panas hujan tak menghalangi niat ku , aku yang menghemat uang hanya mengikuti truk-truk yang searah saja di belakang badan truk pngangkut barang , saat tiba di satu terminal hanya dua truk yg searah tujuanku , yang satu mengankut barang entahlah apa karna sudah tertutup terpal biru , dan yang satu masih kosong lega belakang nya , karena itu truk yang akan di sewa untuk mengangkut barang-barang pindahan dari rumah seorang warga di desa turah , yang lokasinya sebelum desa langon tujuanku , aku harus terpaksa naik dan mengikuti

"mas , apa sy bisa menumpang ditruk ini ? saya ingin ke desa langon " izin ku menyapa supir truk

"bisa naik saja nak , tapi kami hrus mengangut barang dulu ke desa turah,kalau kau mau kau bisa turun di pengkolan ds turah disana banyak truk sayuran ke desa lagon ,kalo kau mau naik lah sy sudah ditunggu " saut supir truk sambil berjalan membuka pintu kepala truk nya

tak mnunggu lama akupun ikut dibelakngnya .. perjalan memakan waktu sekita 3 jam , tiba di pengkolan ds turah saat itu

" nah kau tingal menunggu disini sebentar lagi banyak truk sayuran yg kearah desa mu itu " jelas supir truk pada ku

sebelum beranjak pergi supir truk bertemu teman supir lainya bernama badri dan tisno..

" hei kamana kau .. tumben sepi pengolan ini " sapa supir truk yg kutumpangi

"yaa para truk pengankut sayuran sedang tak jalan karen di pasar langon sedang ada demo besar-sarann soal sewa lahan, gila-gilaan naiknya sudah beberapa hari ni jarang truk sayuran yang melintas " jawab supir lain nya

mendengar pernyatan temanya supir truk mnghampiri ku ..

" nak , kau ingin kemana sebanrnya ? kau tak akan mendapatkan tumpangan truk sayur mlm ni dan kendaraan pun sudah jarang melintas" pernyataan supir truk penuh iba dan tanya ke arah ku

melihat aku yang kebingungan supir truk itu menawarkan ajakanya untk ikut dulu membantu mengankut barang pindahan setelah itu supir truk akan mngantar ku ke desa ibu ku di desa langon .

tak fikir panjang, dengan keresahan ku yang melihat awan mulai gelap aku segera saja naik lagi ke truk , karena hari sudah tak terang lagi supir truk mengajak ku duduk di depan meski harus berdesakan dengan kondektur nya yg ikut serta berbadan tambun itu .

tibalah truk yang ku tumpangi ke desa turah jln . talidua no 01 ..

tak ku sangka di tengah pedesaan ini ada rumah megah yang luar bisa , aku nyaris di buat tercenga melihat kemegaha rumahnya tepat pukul 18:30 wib .. supir truk hanya saling bertatap pada kondektur nya .. tak lama mereka berdua turun juga dan disertai aku yg mngikuti dibelakang nya , 3 org ibu paruh paya dan 2 org lelaki paruh baya menunggu dengan koper dan beberapa barang bawanya yg akan di angkut dalam truk ,

Sepertinya tak habis pikir apa hanya se sedikit ini yg akan di bawa semntra rumahnya begitu megah , terlihat jelas dari raut wajah mereka yang seperti org kebingungan atau mungkin karna ketakutan , aku masih tak paham saat itu.

kami mulai menaikan barang barang nya .. supir menanyakan majikan para pembantu rumah tangga itu

"Mas tuan nya sudah pindah dari kapan " tanya supir truk

wah.. aku terkejut dibuatnya ternyta 2 lelaki dan 3 perempuan paruh baya itu bernama pak tri, pak, yono dan bu tuti ,santi dan minah, mereka pembantu rumah tangga dan tukang kebun di rumah megah itu

" nyonya dan tuan serta mas putra dan putri nya sudah pindah dari seminggu yang lalu pak , mereka ga kuat katanya." Penjelasan pak yono mengherankan

aku masih tak paham dengan yang mereka bicarakan,saat selesai mengangkat barang kami semua bergegas pergi , karena ada wanita dalam rombongan akhirnya aku dan pak yono pak tri juga kondektur truk duduk dibelakng dekat barang kami semua mningal kan rumah tersebut, saat roda truk mulai berlaju tiba-tiba.________

Wiat .... nextreading ya gais ... mksh sudah mampir ,jangan lupa vote n coment . 👏🙏

avataravatar
Next chapter