107 Seratus Tujuh

Raka mengerutkan dahinya heran melihat sang istri hanya duduk sendirian di ruang makan sambil menatap sarapan yang terhidang dengan wajah murung. 

"Kok wajahnya gitu natap makanan? Mereka cari masalah ya sama kamu?" Raka menyapa dengan mencolek sekilas dagu Zizi kemudian duduk disalah satu kursi. Menggoda Zizi adalah hobi paling menyenangkan bagi Raka. 

"Mas, kamu belum ngomong ya sama Nala?" 

"Ngomong apa?"

"Mas ini gimana sih? Mau sampai kapan kalian begini? Aku udah ga tahu ya cara kasih pengertian ke kamu tentang Anala."

Raka mendecak malas, ia yang tadinya hendak meminum teh hangat mengurungkan niatnya dengan meletakkan lagi cangkir miliknya, "ini masalah Jaeta lagi? Enggak anak enggak bapak suka banget bikin rusuh hidup orang."

"Mas! Mulut kamu itu jangan sembarangan kalau bicara!"

"Memang benar kan? Di pagi hari yang indah ini aku diberi wajah masam oleh isteriku sendiri karena masalah tidak penting itu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter