1 Pertemuan

Matahari terbit sinar mentari masuk disela sela jendela membuat silau

Tangannya menutupi silauan dari matanya,ia terbangun sambil merenggangkan tangan setelah itu melihat kearah jam dengan mata yang masih sedikit terpejam terlihat sudah jam 06:43

"Astaga.. Gue telat" seketika matanya terbuka sempurna, ia langsung pergi ke kamar mandi

setelah membersihkan diri dan bersiap ia bergegas ke bawah tergesa gesa

"Bi mana Mama aku?" ucap nya sambil mengambil roti dimeja makan yang sudah disiapkan

"Kata nyonya ada urusan dikantor"

"Yaudah aku berangkat bi" ucapnya langsung pergi sambil menyabar tasnya

"Iya hati hati"

Ia bergegas masuk mobilnya dengan terburu buru

"Pak cepat ya" ucap nya sambil merapikan rambutnya

"Baik non"

Sampai disekolah ternyata gerbang nya sudah tertutup ia segera berlari, dan sekarang ia hanya bisa memandang gerbang itu dengan tatapan sendu.

"Gimana nih, masa gue harus nunggu disini" ucap nya

Dia sekarang hanya bisa pasrah lalu duduk disamping gerbang 

Setelah itu ada siswa  berhenti tepat didepan gerbang menggunakan motornya, ia membuka helmnya lalu merapikan rambutnya kebelakang ia tak sadar kalau ada siswi yang sedang duduk disamping gerbang sambil melamun

Ia segera turun dari motornya dan menghampiri siswi itu.

"Hai" ucap nya tak lupa dengan senyum yang membuat para kaum hawa Ambyar

siswi itu menatapnya sebentar lalu kembali melakukan ritualnya lagi "Hm"balasnya singkat

Ia tak putus asa lalu membuka suara lagi

"Lo telat juga" ujar nya sambil duduk disamping Acha

"Lo liat kan gue diluar" balasnya dengan wajah datar

'Astaga..nih cewek dingin banget' batin Rizal

Hanya ada keheningan diantara mereka berdua.

Beberapa menit kemuadian suara gerbang terbuka dan terlihat satpam membukakannya

"Kalian boleh masuk sekarang dan kalian segera menuju ke ruangan BK" ucap pak satpam

"Baiklah" ucap Acha segera berdiri dan disusul dengan Rizal segera memarkirkan motornya dan mengikuti Acha

"Kalian berdua telat" ucap guru dihadapan mereka

"Iya bu" balas Acha, Rizal hanya diam sambil memainkan kukunya karena ia sudah terbiasa mendapatkan ceramahan dari guru guru dan menurutnya ini masalah yang tak berat

"Baiklah sekarang kalian tidak ikut 3 jam mata pelajaran dan kalian berdiri dibawah tiang bendera" ujar guru nya

Acha hanya mengangguk sedangkan Rizal sama sekali tak mendengarkan apa yg dikatakan gurunya dan asik sendiri

"Rizal kamu dengar apa yang ibu katakan" ucap nya tegas

"Denger bu" ucap Rizal dengan santainya

"Kalian berdua ibu tambah 2 jam mata pelajaran jadi kalian harus berdiri salama 5 mata pelajaran" ucap nya tegas

"Kami harus berdiri selama tiga jam?" ucap Acha benar benar terkejut

"Iyaaa" balas Rizal segera berdiri dan menarik tangan Acha pergi menuju lapangan

Gurunya hanya bisa geleng geleng melihat murid yang sangat ia sayangi itu, entah sudah berapa kali Rizal masuk BK, mungkin hampir setiap minggu 

"Apa apaan sih lo...." ucap Acha ingin melepaskan tangan nya dari Rizal

".....Lepasin tangan gue" lanjutnya

 

Rizal pun segera melepaskan tangan Acha

"Lo gila ya! Gara gara lo gue harus berdiri selama tiga jam bareng lo" ucap Acha sambil menunjuk wajah Rizal

Rizal segera menurunkan tangan Acha yang ada di depan wajahnya

"Udah cepet sebelum ditambah lagi hukumannya" ucap Rizal lalu menarik tangan Acha lagi.

"Gue bisa jalan sendiri!" ucap Acha berusaha melepaskan tangan nya

"Woy lo denger gak! Lepasin tangan gue" ucap Acha tidak bisa melepaskan genggaman tangan Rizal yang kuat

"Iya iya" balas Rizal segera melepaskan tangan Acha

Sekarang Acha sangat kesal dan segera menuju kelapangan dan meninggalkan Rizal yang masih berdiri ditempatnya melihat kepergian Acha lalu tersenyum

'Lo cewek yang berbeda dari yang lain, meskipun sikap lo dingin pasti ada kehangatan dari sisi lain lo' batin Rizal

Sudah 2 jam mereka berdiri dengan satu kaki diangkat dan hormat kearah bendera

"Gue haus...." ucap Rizal sambil mengipaskan tangan ke wajahnya

"....Lo haus gak?" tanya nya

"Gak" balas Acha datar

'Kenapa semua menjadi gelap..' batin Acha

avataravatar
Next chapter