11 Chapter 2: Divisi Pembasmi Monster Part 5

Semua orang memandang Noir dengan tatapan tidak percaya. Sementara itu, Noir bertanya-tanya apa yang telah ia perbuat hingga menyebabkan tatapan mata seperti itu. Sebelumnya, ia hanya melakukan Fireball seperti biasa, layaknya di dalam game pada umumnya. Apakah itu adalah suatu hal yang aneh? Noir tidak mengetahuinya.

Roseline yang seorang pemimpin dalam Divisi, perlahan mendekati Noir dengan tatapan mencurigakan. Noir memiliki firasat aneh tentang ini.

"Katakanlah, siapa dirimu sebenarnya!?"

"... Meski kau bertanya hal yang sama, aku adalah seorang pengembara dari Kota selatan..." Jawab Noir, mencoba untuk tidak terlalu membuka bahwa dirinya berasal dari dunia lain. Ia sebenarnya ingin berkata sedemikan bahwa dia adalah orang dari dunia yang berbeda, namun itu hanya akan menimbulkan masalah lebih rumit lagi.

"Bukan itu, maksudku... Bagaimana caramu menciptakan Fireball tanpa rapalan?"

Jadi itu penyebabnya, Noir merasa terkejut saat Roseline sebelumnya mengatakan tentang asal usulnya, dan ternyata ia hanya salah sangka belaka. Untuk sekarang ini, identitasnya akan tetap aman, tetapi bagaimana caranya menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya? Meski Roseline berkata tanpa rapalan. Yang dilakukan Noir hanyalah cara normal layaknya kebanyakan orang pemain game di dunianya dulu.

"Itu benar Kapten, pasti dia adalah penyusup dari Kerajaan lain yang menyamar dan sedang memata-matai Kerajaan kita untuk memperoleh informasi, kita harus segera menyingkirkannya..." Marvis yang seorang Mage, datang disisi Roseline dan menatap dengan curiga.

"... Asal usulnya sangat tidak jelas, dan saat pertama kali melihatnya aku sudah curiga tentangnya..." Perempuan berotot yang memakai Tombak bernama Novi, juga muncul di sisi Roseline yang lain.

"Kalian berdua, tidakkah kalian terlalu curiga kepada Noir, dia masih pemula kalian tahu!?" Edward berusaha untuk membela.

Jadi begitulah, semua beramsumsi bahwa Noir adalah mata-mata dari Kerajaan luar yang berusaha mengkorek informasi pada Kerajaan mereka. Memang sulit bagi Noir untuk menjelaskannya secara detail, karena pada awalnya dia juga tidak terlalu mengerti tentang asal usulnya sendiri. Kini semua mata telah menatapnya dengan tajam, tidak ada pilihan lain selain menceritakan semuanya bahwa dirinya berasal dari dunia lain. Namun, sesaat sebelum Noir membuka mulut...

GRAAOO!!

Raungan Andrius membuat mereka semua menjadi waspada sekaligus melupakan masalah ini untuk sementara waktu, Noir juga langsung memasang sikap siaga seperti biasanya. Dan disana, Andrius masih bisa berdiri bahkan setelah terkena letusan bola api yang cukup besar. Sepertinya ini akan menjadi masalah pertama sekaligus rumit bagi Noir yang baru sampai di dunia lain.

***

"Semua bersiap!! Marvis mulai merapal dan siapkan sihir Fireball dengan ukuran yang lebih besar... Dan untuk Novi serta Edward, berusahalah untuk menghambat gerakan Andrius. Sedangkan untuk Noir..." Roseline menghentikan pandangannya kepada Noir, lalu menatap dengan lembut. "Kita akan bertarung di barisan terdepan, aku percaya padamu sebagai Kapten Divisi ini. Aku yang merekurtmu sendiri, dan aku tahu bahwa kau orang yang baik"

Noir hanya mengangguk sebagai tanggapan, bagaimanapun juga bukankah wanita itu terlalu baik? Mengesampingkan pandangan tajam Marvis dan Novi. Semua sudah bersiap pada posisinya masing-masing, Noir dengan senjata usangnya akan bertarung bersama Roseline ke barisan terdepan.

Sedangkan untuk Edward dan Novi akan mencoba menghambat sekaligus bertahan, Edward akan berusaha untuk membidik kaki atau anggota badan Andrius untuk mengganggu gerakannya sedangkan Novi akan menjaga Marvis yang sedang bersiap menggunakan sihir dengan merapalkan mantra. Komposisi rencananya tidak buruk, namun masih ada banyak celah disana sini.

Seharusnya Roseline membiarkan Novi untuk ikut bertarung di barisan depan, sedangkan untuk Edward dia akan dapat menanganinya sendiri jika pasukan barisan depan dapat menahan Andrius dari ketiga sisi yang berbeda. Akan tetapi karena Noir bukan kapten disini, ia memilih untuk diam dan menuruti saja.

"Pertarungan dimulai!!"

 

Jangan Lupa beri Vote, Rate, dan Like jika kalian suka dengan alur ceritanya

avataravatar
Next chapter