4 Chapter 1: Beginning In The New World Part 3

Noir yang merasa bahwa terjadi hal janggal pada dirinya merasa bingung, jika ia tidak dapat Log Out. Lantas bagaimana dengan orang yang akan mengurus perusahaannya nanti? Itulah yang membuatnya menjadi bimbang hingga sekarang ini, namun semua itu ia singkirkan terlebih dahulu. Dan mencoba untuk memikirkannya nanti.

"Prioritas utama saat ini adalah keluar dari hutan ini terlebih dahulu..."

Noir melangkahkan kakinya kembali melanjutkan perjalannya. Sebelumnya ia juga sudah menjarah beberapa Mozes dan senjata para Goblin tersebut sebagai bekal nanti saat dirinya sampai di Kerajaan Hosten. Sejak awal memang sudah aneh karena dirinya yang tiba-tiba berada di dalam hutan, sekaligus tidak memiliki perbekalan seperti layaknya pemain pemula lainnya.

Noir benar benar miskin sekarang ini, tidak pernah ia sangka bahwa dirinya akan menjadi miskin meski di dalam game, sungguh hebat. Saat ini ia memiliki 130 Mozes di dalam Invetory-nya. Noir memang masih belum mengetahuinya banyak tentang sistem keuangan di game ini. Namun ia berharap akan segera mengetahuinya saat sampai di Kerajaan Hosten nantinya.

"Aku sudah mencapai Level 5 tetapi aku masih belum memiliki Class apapun".

Ya, berkat sekelompok Goblin sebelumnya ia berhasil naik ke level 5 dengan instan tanpa mengambil Class terlebih dahulu. Pada dasarnya, sebuah Class akan mempercepat Pemain untuk mendapatkan Exp dan meningkatkan level mereka. Bisa dibilang Class adalah semacam identitas buat pemain itu sendiri sekaligus Level Booster.

Dan kini Noir sudah mencapai level lima saat dirinya baru bermain dan ia mencapainya tanpa mengambil sebuah Class terlebih dahulu. Itu adalah sebuah Prestasi yang bagus bagi Pemain pemula sepertinya.

Baiklah, kembali fokus. Saat ini Noir berniat untuk bertanya kepada pemain lainnya saat sampai di Kerjaan Hosten. Mungkin saja ada yang mengalami nasib yang sama sepertinya. Di buku panduan yang sebelumnya pernah ia baca, ada satu petunjuk yang membedakan antara pemain dan juga para Npc.

Para pemain akan memiliki bola biru yang melayang di atas kepalanya. Sedangkan para Npc adalah bola hijau, dengan begitu seharusnya itu menjadi mudah bagi Noir untuk membedakan mereka semua.

Setelah mendapatkan rencana/langkah yang ia lakukan nanti. Noir membuang semua pikirannya dan berfokus untuk berjalan menelusuri hutan, beberapa kali ia juga dihadang oleh Goblin. Namun Noir yang sudah memiliki sedikit pengalaman dengan Goblin, berhasil mengatasi mereka.

***

Selang berjalan 45 menit berjalan, akhirnya Noir berhasil keluar dari hutan. Dan tepat sekitar 1 kilometer dari posisinya saat ini terlihat bahwa ada sebuah Kota yang sangat besar dengan sebuah istana megah di tengah tengahnya. Tidak jauh darinya juga terdapat sebuah beton yang membentang panjang melindungi Kota, di tengah-tengah beton tersebut terdapat dua penjaga dan beberapa warga yang mengantri untuk menunggu giliran masuk ke dalam Kota.

"Dengan pakaianku yang seperti ini, mereka sudah pasti akan langsung mengusirku" Noir melihat bajunya yang compang camping dan dipenuhi oleh debu dan kotoran. "Mau bagaimana lagi, aku tidak memiliki pakaian selain yang kupakai saat ini"

Setelah itu Noir melangkah menuju ke Kerajaan Hosten. Dan ikut mengantri di depan gerbang untuk menunggu gilirannya. Di antrian tersebut bukan hanya warga saja, tetapi juga terdapat kereta kuda yang berjejer jejer secara memanjang. Mungkin mereka adalah para pedagang dari kota atau negara lain.

Namun ada yang aneh. Noir sama sekali tidak dapat melihat bola yang dimaksudkan oleh buku panduan. Sama sekali tidak ada bola yang melayang di atas kepala warga tersebut. Apa itu artinya? Noir mulai khawatir jika dirinya tidak dapat kembali ke dunia nyata, bagaimana dengan perusahannya yang telah ia bangun dengan susah payah.

"Oi... Kenapa kau tidak maju!?"

Suara dari arah belakangnya menyadarkan Noir dari lamunannya, ia menoleh dan mendapati seorang pria dengan sebuah Great Sword berada di punggungnya. Noir tidak tahu apakah dia itu seorang pemain atau bukan, namun akan lebih baik untuk tidak berurusan dengannya. Berhati hati lebih baik, terutama bahwa dirinya yang sekarang tidak dapat Log Out dalam game, yang artinya Noir belum mengetahui apa yang terjadi seandainya dirinya mati.

Noir meminta maaf kepada pria tersebut, dan lalu maju selangkah pada antrian yang sudah mulai memendek.

***

Selang beberapa menit kemudian akhirnya tiba giliran Noir, meski saat mengantri dirinya sangat mencolok karen pakaian yang ia kenakan compang camping, ia berusaha untuk tidak terlalu peduli dengan tatapan orang lain. Yah meski itu terasa tidak nyaman sih. Namun itu adalah kenyataan yang harus ia terima.

"Berhenti!!"

Salah satu penjaga gerbang menghentikan langkahnya. Itu wajar jika seseorang harus diperiksa dulu sebelum memasuki wilayah asing. Dan Noir merentangkan kedua tangannya, dan membiarkan penjaga gerbang itu memeriksa tubuhnya.

"Kau bersih... Biaya masuknya adalah 100 Mozes! Atau kau tidak akan dapat masuk ke dalam Kerajaan" kata Penjaga tersebut.

Tentu saja Noir terkejut saat mendengar harga masuknya. Ia saja hanya memiliki 130 Mozes di dalam Invetory miliknya. Jika dia menggunakannya maka mungkin ia tidak dapat bertahan hidup di Kota meski itu hanya sehari saja. Ia ragu bahwa 30 Mozes dapat digunakan untuk keperluan sehari hari atau menginap di sebuah penginapan.

Penjaga itu memandang Noir dengan tatapan merendahkan. Mungkin karena pakaiannya yang compang camping membuat kesan pada semua orang jika dia hanyalah seorang gembel yang tersesat. Tentu saja itu adalah hal yang tidak terelakkan lagi olehnya. Noir memandang intens penjaga tersebut, dan tiba tiba sebuah angka keluar dari kepalanya.

"Level 25?" gumam Noir secara tidak sadar.

"K-Kau bagaimana kau dapat mengetahui Levelku!?" penjaga itu tiba tiba menjadi waspada kepadanya. Apa yang salah? Itulah yang dipikirkan oleh Noir, dan semua mata kini tertuju padanya. Noir bingung, mungkin Level adalah sesuatu yang tidak boleh diumbar di tempat ini. Ia harus lebih berhati hati lagi dalam berbicara.

Noir dengan segera mengubah percakapan untuk menghindari masalah yang akan menimpanya. Ia membuka investory miliknya dan memberikan 100 kantung Mozes kepada penjaga tersebut.

"Itu adalah 100 Mozes, dan terdapat 10 Mozes di dalamnya. Kau bisa mengambilnya, apakah aku boleh masuk sekarang?"

"S-Silahkan!"

Noir tersenyum kecut, demi menghindari masalah yang tidak perlu ia harus dapat menyuap penjaga tersebut, itulah teknik yang dia pelajari dari dunia nyata, yaitu pemegang jabatan Manager di sebuah perusahaan besar. Dengan uang, kau dapat melakukan segalanya. Sepertinya hukum itu masih berlaku di game ini. Yah, meski uangnya hanya tinggal 20 Mozes, ia akan menjual jarahannya jika sudah di dalam Kota nanti.

"Terimakasih..." Noir lalu melangkah masuk ke dalam gerbang, melewati kedua penjaga yang masih berdiam diri tersebut. Untuk sekarang ini, prioritasnya adalah mencari pemain lain untuk menanyakan mengenai masalah tidak dapat Log Out ini

avataravatar
Next chapter