webnovel
avatar
Rotasi Bulan Book

novel - Teen

Rotasi Bulan

Quencat

Ongoing · 3.1K Views

  • 4 Chs

    Content
  • ratings
  • N/A

    SUPPORT

Synopsis

Aku sudah sering membaca qoute mengenai kehidupan. Putus asa,perjuangan, kesedihan dan kebahagian. Tapi semua qoute tak sepenuhnya benar. Hanya berlaku untuk beberapa orang saja. Sebab hidup hidup ini bermacam-macam kawan. Untuk hidupku sendiei hanya ada 1 yang aku pegang sampai sekarang. "Bahwa hidup bukan soal kompetisi tapi prestasi untuk diri sendiri." Banyak dari kita seakan latah dengan mengikuti arus kehidupan orang lain. Mirisnya moment ini dijadikan standart kebahagian. Seakan-akan mereka telah menang dari segalanya. Seakan-akan kalian puas karena mengikut pencapaikan.Pada kenyataannya standart setiap orang berbeda. Dan hal ini terjadi di kehidupanku. Seperti ketika aku mulai maju untuk menyelesaikan pendidikan. Tapi orang terdekat merasa tidak senang akan keberhasilanku. Bisa dibilang mereka adalah sahabat terdekat tapi menurutku tidak semua, hanya beberapa orang saja. Aku berusaha berjuang mati matian untuk memperoleh mimpi-mimpiku. Tapi mereka seenak jidat mengolok hasil perjuanganku. Dengan alibi kita kan sahabat yang selalu bersama-sama. "Tapi kenapa kamu ujian duluan?." "Tapi kenapa kamu wisuda duluan?." "Tapi kenapa kamu nikah duluan?." "Tapi kenapa kamu kerja duluan?." "Ngga bisa apa kita bersama-sama? Banyak sekali protes yang terlontarkan. Buatku ini sangat menyedihkan. Kita memang bersahabat. Harapan berjuang bersama-sama dari awal sampai proses akhir memang benar. Tapi paham kan setiap orang punya porsi masing-masing. Ngga semua moment bisa kita lewati bersama. Karena setiap peristiwa butuh waktu. Bukan berarti aku yang duluan aku yang terbaik. Bukan berarti juga aku yang berbahagia dengan pencapaian ini. Bisa jadi aku sedang murung maupun berkecil hati. Hanya saja Tuhan menghendakiku untuk melewati semua ini. Entah karena kemampuan atau keberuntunganku. Hidup tidak ada yang sempurna. Walaupun namaku Bulan bukan berarti pencapaian hidupku harus menjadi poros hidup kalian. Kalian punya jalan masing-masing dan aku percaya itu yang terbaik. Ingatnyalah aku juga ingin hidup seperti kalian. Hidup dengan tenang tanpa resah setiap saat. Selamat menyelami hidupku yang penuh dengan keragunaan untuk menemukan jalan pulang. Banyak bebatungan yang menyandungku hingga aku paham bahwa hidup harus tetap berjuang sampai akhir hayat.

Tags

3 tags

Popular searches