1 ✧. p r o l o g u e

Semua asanya disatukan dalam sebuah genggaman penuh harap. Matanya terpejam, hatinya meminta, pikirannya mengelana, dan mulutnya bergumam sejalan dengan hatinya.

"Esok akan bahagia. Pasti."

Persetan! Ia tidak membutuhkan janji manis, jika akhirnya hal tersebut ialah dusta.

Aku bukan orang jahat! Aku orang baik, 'kan, Ma?

Sungai kecil terbentang di atas pipinya, meliuk sampai ke dagu. Sesak sekali, rasanya sesak. Jantungnya seolah ditekan kuat, nyaris pecah.

Katakan pada mereka jika aku orang baik, Ma! Mama percaya, 'kan?

Gadis itu semakin terisak. Suara-suara entah dari mana asalnya menggema, memenuhi gendang telinganya.

Hei, psikopat! Tuhan marah padamu! Jangan harap kau akan masuk surga setelah ini!

Gadis itu menggeleng kuat-kuat. Matanya masih terpejam dengan air mata yang menggenang. Tangannya meraba-raba laci nakas, lalu meraih pisau lipat di dalamnya.

Kau mati saja!

Dasar tidak berguna!

Suara itu sungguh menyakitkan. Semakin menyesakkan hingga sulit mengambil napas.

Pisau lipat dalam genggamannya bergetar, bergerak perlahan menuju dada kirinya.

"Aku akan mati, apakah kalian puas?"

"Aku akan masuk neraka, bukankah ini mau kalian?"

Ujung pisau itu mengenai permukaan baju tidurnya. Sedikit lagi.

"Ma ... aku senang karena akan bertemu Mama ... di neraka, bukan?"

Gadis itu tersenyum tipis sembari menarik lagi pisaunya. Rupanya, ia sedang mengambil ancang-ancang agar pisau itu tertanam jauh ke tempat jantungnya bersarang.

Ayo, cepat!

TRAKK

Kini pisau perak itu tak lagi mengilap, jatuh tersungkur bersama tangan kanan yang pucat.

avataravatar