1 1.Taruhan

"Hello!! lo pikir lo siapa?"Resya mengangkat dagunya tinggi tinggi, memperlihatkan bahwa dialah yang paling berkuasa disini.

Putri, orang yang di pojokkan juga balas menantang Resya "Gue? siapa? lo nanya gue siapa? kenalin murid kelas sepuluh yang gak terima sama sifat sok berkuasa lo itu!" ujarnya meremehkan.

Resya menggeram, dasar cewek murahan!, baiklah Resya sudah tidak tahan lagi akan keangkuhan cewek jelek di depannya ini.

"Lo?!!"Ujar Resya marah, tangannya terangkat menampar cewek kurang ajar yang telah berani membalas perkataanya. di belakangnya teman-teman Resya tersenyum meremehkan.

putri merasakan pipinya panas begitu saja, Ah sial sekali. Putri menatap kedepan, memperhatikan lima orang senior yang menatapnya sinis.

"Kalian cuma senior senior kurang ajar yang bisanya merintahin adek kelas sembarangan! dan saat kaya gini? kalian main keroyokan, dasar Alay!" ucap putri pedas

Di koridor yang sepi karna jam pelajaran tengah berlangsung, Resya berteriak marah. Adek kelas ini....benar benar!. Bukankah memang begitu hak istimewa para senior? bisa memerintah adek kelas sesuka hati? lalu kenapa adek kelas bermulut cabe ini membentaknya? menghinannya?.

Lala teman Resya maju kedepan, menatap putri tajam lalu mencibir "Elo juga kalo jadi senior pasti kaya gini juga kan nanti?" ujarnya mengejek.

putri tersenyum "Nggak" balasnya santai

Lala membalas "Baru jadi adek kelas aja udah belagu"

"Habisin aja Res"

"Cih sok jagoan"

"Halah sini gue bully"

ujar teman teman Resya mengomentari, mereka geram akan sifat Putri.

"Lu tau? Gue Queen of bullying di sekolah ini?" ujar Resya tersenyum manis.

lalu dia menepuk nepuk kepala Putri "Jadi dek....siap siap aja kalah dari gue" ujarnya bertepuk tangan, lalu tertawa keras.

Teman temannya ikut bersorak, Putri mendecih, memperhatikan semua itu. Gantian dia yang tersenyum manis lalu mengibaskan rambutnya kebelakang "Kakak pikir kakak sehebat itu?" Ujarnya tertawa kecil.

Resya melongo, Sial adek kelas ini tidak takut sama sekali dengannya, padahal di sekolah ini, semua adek kelas patuh dan tunduk padanya, cowok cowok memujanya, dan adek kelas ini?, tapi tenang Resya tidak akan kalah begitu saja.

"Emangnya kenapa? lo aja yang gak tau gue sehebat apa"ujar Resya tersenyum angkuh, tentu saja dia Queen bulyy, setiap orang yang dia bully pasti akan pindah sekolah atau pasrah akan siksaanya.

"Cuih, cuma modal kekerasan" Ujar putri menantang

Resya menggeram "Emangnya lo mau apa?"

Putri tersenyum manis, bahkan sangat manis lalu dengan senyum semanis gula itu, matanya melebar

bertepatan dengan seseorang lewat dari koridor yang sepi itu, dengan tubuh tegak, kulit berwarna kecoklatan dengan jaket denim melapisi pakaian sekolahnya, aura kekuasaan menguar begitu saja diiringi dengan langkah yang lumayan cepat, pesona yang tak terkalahkan, sang bintang sekolah memang benar benar mempesona, membuat Putri,Resya dan teman temannya terdiam begitu saja, terpesona akan sang pangeran.

Putri berdehem, membuat Reaya kembali tersadar sehabis merasakan pesona pangeran.

"Gue mau kita taruhan"Ujar Putri

Resya mengernyit "Taruhan?"

Putri mengangguk, lalu menatap kembali kearah koridor yang dilewati sang pangeran, tangannya terangkat menunjuk sang pangeran yang tengah berjalan fokus kedepan, sangat tampan dan mempesona.

Resya ikut melihat kearah yang di tunjuk Putri, memperhatikan pangeran yang berbelok ke arah kanan lalu menghilang.

"Dia, siapa yang bisa pacaran sama Revas Ardi Rajata"

Resya terdiam, Raja? sang pangeran sekolah? siapa yang tidak mengenal orang yang di juluki 'pangeran' itu? sudah berapa banyak yang di tolak dan sakit hati karena cowok itu, kabar yang beredar sang pangeran tidak pernah pacaran sama sekali, tidak ada celah untuk mendekati sang pangeran, seolah olah sang pangeran trauma akan cinta,cewek dan sebagainya, bahkan Resya saja mengira kalo Rajata itu homo.

Fakta yang lainnya lagi, Resya bukannya tidak terpesona akan pangeran, jelas saja terpesona, bukannya Resya perempuan murahan yang disodori cogan langsung guling guling, tidak Resya tau kriterianya, dan Rajata termasuk di dalamnya. hanya saja cowok itu terlalu sulit untuk di dekati atau mungkin tidak pernah ingin di dekati kecuali dengan teman teman cowoknya. itulah kenapa Resya menggangap Raja itu homo.

Dan atas kepersonaan itu Resya pernah menyatakan cintanya pada Rajata dan ya.....Di tolak mentah mentah oleh cowok itu.Sial sekali.

Putri menatap Resya yang terdiam, mendekati Resya lalu berbisik " Kita bakal tau siapa Queen yang sebenarnya"Ujarnya, lalu pergi begitu saja meninggalkan koridor.

meninggalkan Resya yang terdiam akan kata-kata putri, di belakangnya teman teman Resya syok berat.

Gila saja sang pangeran sekolah itu tidak pernah ada kabar dengan cewek manapun, bahkan dia tidak segan segan menolak cewek dengan kata kata kasarnya, Resya trauma.

"Res? masih napas?" ujar lala

###

"Gila! adek kelas sialan!" Resya melempar tas begitu saja, lalu mengacak rambutnya frustasi, bagaimana ini? dia tidak ingin mendapat penolakan sang pangeran tapi disatu sisi dia tidak ingin kalah dari taruhan si adek kelas bermulut boncabe level 1000 itu.

"Oke, gue bakal coba deketin si pangeran kampret itu, tapi diem diem aja hehe, jadi kalo di tolak gak bakal ada yang liat HAHAHAHAHA" Resya tertawa keras

"kalo dia sendiri baru gue deketin hehehehehe" ujarnya bertepuk tangan

"Gila gue pinter bangettt" Resya sudah mulai gila karena tidak tau bagaimana cara mendekati sang pangeran.

###

Kalian dukung tim Putri atau Resya?

avataravatar
Next chapter