1 Eksotis

Sangat cantik, orang yang melihat sebatas dari layar atau majalah saja pasti akan terpesona. Terlebih lagi, apabila melihat langsung dengan mata kepala sendiri, sungguh pengalaman yang tidak akan terlupakan. Tidak hanya itu, selain mata dibuat takjub, tetapi juga secara tidak sadar hati pun langsung terhibur. Rasa cinta yang tumbuh subur dari perasaan ini pun sudah tidak terbendung, sudah tidak bisa berbohong lagi, ini benar-benar rasa cinta yang membuat tidak bisa pergi.

Eksotis, mungkin satu kata itu sudah cukup merangkum semua keindahan, kecantikan, yang membuat mata hingga hati terpesona serta takjub. Daya tarik yang misterius itu benar-benar memberi kesan sangat penasaran, rasa ingin untuk mengeksplorasi lebih jauh, rasa ingin bertanya banyak hal, rasa ingin banyak kenangan bersama. Walau ada hal yang membuat kontras, tetapi itu tidak menjadi masalah, justru mengajak diri untuk menikmati suasana nostalgia.

***

"Gambaran yang bagus sekali, berapa saya bisa bayar?"

Pria yang terlihat masih muda, mengenakan jas dan berkemeja putih rapi itu melihat-lihat gambaran ku, dengan gaya bicara yang berwibawa tapi kedengaran sedikit aneh, ia pun bertanya lagi

"Suwdah berapa lama kamu di kota ini ?",

pertanyaan yang asal sekali, dari bertanya gambar ia bertanya tentang diriku, aku pun menjawab tanpa menatap nya sama sekali,

"4 hari, baru 4 hari aku di kota ini."

ia membalas dengan gaya bicara yang sangat tidak enak didengar di telinga ku,

"masih bawru sekali, tapi suwdah bisa menggambar beberapa tempat di kota ini seowlah-owlah suwdah tinggal lama."

Hari sudah mulai gelap, aku pun dapat beralasan untuk pamit, karena ia daritadi mengganggu kesendirian ku menikmati kota ini,

"Matahari mulai terbenam, saatnya aku kembali ke apartemen." aku mengatakan itu tanpa melihat pria itu sama sekali seraya membereskan perlengkapan melukis ku. tetapi pria itu tetap berdiri disitu dan mulai berkata lagi dengan gaya bicara yang tidak enak di telinga ku,

"Jawdi, berapa saya bisa bayar?"

Aku bergumam sedikit dan menjawabnya setelah menghela nafas, "Maaf, tapi gambaran ini tidak kujual." setelah mengatakan itu, aku meninggalkannya dan kembali ke apartemen.

***

Pagi ini, aku bangun cepat dan keluar apartemen sebentar, lalu berolahraga dan sarapan, kembalinya ke apartemen aku langsung mandi dan ingin cepat-cepat menelusuri kota ini lagi untuk mencari spot yang bagus untuk digambar.

Hari kelima di kota ini, setelah menaiki kereta dan melewati 6 stasiun dari stasiun dekat apartemen, kali ini aku berada di salah satu pusat kota, terdapat taman yang asri dan ada bangunan indah didekatnya, seperti istana tetapi bangunan itu ternyata dipakai sebagai kantor pemerintahan. Benar-benar kota yang sangat maju, campuran antara nuansa nostalgia dan modern, bercampur dengan sangat rapi, sehingga membuat mata dan hati terpukau. Aku pun pergi ke taman yang asri dan luas itu, seperti nya kali ini yang akan ku gambar adalah bangunan bak istana tadi yang ada di dekat taman itu.

Setelah mendapat posisi yang pas, aku pun memulai menggambar dengan sangat santai seraya menikmati suasana yang asri dan adem. Ditengah-tengah saat aku sedang menggambar, tiba-tiba ada sosok perempuan yang bertubuh jangkung (sekitar 176cm), mengenakan pakaian seragam putih yang diluarnya dikenakan jas abu-abu gelap dan bawahnya ia memakai rok yang panjang tapi tidak sampai mata kaki. Perempuan itu benar-benar menghampiri ku dan memecahkan gelembung konsentrasi kesendirian ku di taman, ia lalu berkata "Pak Plukis.. bisa masukkan aku digambaran mu ? sepertinya gambaran mu bagus" Perempuan itu mengatakan itu dengan sangat percaya diri sekali tanpa rem. Aku berpikir setidaknya sosok dia di gambar ku kali ini bisa jadi kenang-kenangan sekali lewat ku di kota ini terutama di taman pusat kota.

"Kalau begitu duduk saja di bangku yang berhadapan dengan ku, sosok mu juga tidak akan mengganggu objek utama yang mau kugambar." Tidak hanya dia, aku juga sebelumnya menambahkan beberapa orang yang ada di hadapan ku seperti nenek yang sedang duduk sambil memberi makan burung merpati dan beberapa pegawai kantor yang sedang menyantap makan siang bersama di taman, bertambah nya perempuan itu tidak menggangu gambaran ku sama sekali, justru menambah kesan ramai di taman yang asri ini.

"Makasih pak Plukis.. kali aja kan pak Plukis menjadi pelukis terkenal dan di karya mu terdapat aku yang menambah kesan estetika." Perempuan itu mengatakan dengan penuh kepercayaan diri yang menjulang tinggi. Aku pun lanjut mengambil kuas dan menikmati melukis di taman pusat kota. Setengah jam berlalu, lukisan ku sedikit lagi selesai, aku juga telah menyelesaikan bagian yang ada perempuan itu. Tapi, tiba-tiba ia menghilang begitu saja dari hadapan ku, ya lagian seperti orang-orang yang lain juga, aku tidak terlalu memikirkannya.

Hari sudah mau sore dan aku mulai membereskan peralatan ku, untuk hari ini aku lebih cepat bergegas pulang karena tempat ini cukup jauh dari apartemen ku. Setelah keluar dari taman yang luas itu, aku bergegas menuju stasiun kereta, tetapi sebelumnya aku mampir ke minimarket untuk membeli minuman. Di minimarket aku memilih minuman air mineral biasa saja, aku juga harus mengurangi minuman manis, saat mau membayar ke kasir terdapat seorang perempuan yang sepertinya masih sekolah menengah, ia mau transfer uang seperti nya, tetapi sayangnya ia lupa kalau transfer itu ada biaya admin, sehingga dari raut mukanya saja ia terlihat sangat shock hanya karena kurang biaya admin. Karena aku mau cepat-cepat pulang dan lagian bayaran biaya admin hanya sedikit, aku pun menyodorkan uang ku

"Ini biar kubayar biaya adminnya, aku mau cepat jadi sekalian dengan bayar minuman ku" aku melihat perubahan raut muka nya dari cemas langsung terbelalak bahagia.

"Terima kasih banyak yo pak, terima kasih terima kasih" Perempuan muda itu sangat berterima kasih seraya keluar dari minimarket, aku tidak memberinya balasan lebih lanjut.

Selepas keluar dari minimarket tadi, aku bertemu dengan perempuan muda itu lagi, seperti nya ia sedang menunggu sesuatu. Karena penasaran dan sekaligus basa basi, aku pun bertanya,

"Nunggu jemputan ?"

"Iyo pak, untuk yang tadi makasih banyak yo pak." Ia menjawab sambil berterima kasih lagi.

Karena jam kereta ku sebentar lagi, aku pun mau langsung buru-buru menuju stasiun,

"Yaudah, hati-hati aja udah sore." Seraya meninggalkan minimarket dan perempuan muda tadi, aku pun buru-buru menuju stasiun.

***

Kembali ke apartemen, aku langsung bersih-bersih dan beristirahat, rasanya perjalanan yang melelahkan, padahal harusnya hari-hari ini dan sebelumnya kugunakan untuk istirahat, karena besok ada acara dengan teman-teman ku. Aku cuman kaget kalau kota ini benar-benar indah dan cantik serta melebihi ekspektasi ku saat melihatnya dari media sosial dan majalah, ditambah dengan hobi melukis ku ini, aku jadi keluyuran selama 5 hari ini ke berbagai tempat ikon di kota ini. Benar-benar langsung membuat ku jatuh cinta.

Kota yang kaya akan sejarah, penuh dengan hiburan, masyarakat yang ramah, banyak gedung dan hal menarik, sungguh sangat memuaskan hati ku dari pertama datang ke kota ini sampai hari kelima ini. Keluyuran ke beberapa ikon kota ini pun ku lukiskan untuk sebagai kenang-kenangan, kalau saja tidak karena undangan acara, aku mungkin tidak sampai ke kota ini, terlebih lagi biaya apartemen dan hidup ku ditanggung selama aku di kota luas dan indah ini. Sungguh beruntung sekali diriku.

Eksotis, itu sudah merangkum semuanya. Hari-hari ku di kota ini benar-benar tidak ku sia-sia kan sama sekali, aku bersyukur akan hal itu. Waktu sudah larut malam, mata ku juga sudah berat, saatnya waktu ku untuk tidur, menutup hari ini. Tidur dengan nyenyak di kota yang sangat luas ini, dari beberapa orang yang kutemui juga, katanya kota ini adalah gabungan dari desa dan kota, itu yang membuat kota ini menjadi sangat luas. Tidak akan kulupakan kenangan berada di kota ini, ditambah aku juga suka nama kota ini, nama yang rumit sebenarnya tapi sangat unik, nama kota tersebut adalah kota Roeren-Houl.

avataravatar
Next chapter